Iseng-iseng main-main ke kampung orang setelah momen Lebaran membawa saya dan beberapa orang teman mengunjungi kawasan wisata Goa Lawa di Purbalingga, Jawa Tengah. Goa yang terbentuk akibat endapan lava dari gunung Slamet ini berada di desa Siwarak, kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Goa ini memiliki panjang 1,5 kilometer dengan luas mencapai 5 kilometer. Goa ini sudah dibuka untuk umum oleh pemerintah daerah setempat sehingga akses masuknya sudah terdapat jalur jalan yang diterangi lampu dan beberapa guide yang ada di beberapa titik.
Langkah kaki dan candaan ringan menemani dan menggema di seluruh sudut goa ketika kami memasuki tiap bagian lekukan goa. Saya dan teman mendadak berhenti di depan sebuah cekungan, cekungan itu pendek, tingginya hanya 1 meter. saya mencoba berjongkok dan mengarahkan sinar lampu senter ke dalamnya. Gelap! Tak ada cahaya yang memantul di dindingnya. Sepertinya lubang itu terlalu dalam dan kecil. Tidak seperti ruangan lain yang diberikan lampu di beberapa sudutnya.
Wednesday, August 12, 2015
Wednesday, August 5, 2015
Wednesday, July 29, 2015
3 PULAU DI UJUNG BARAT PULAU JAWA
Taman Nasional Ujung Kulon di provinsi Banten. Sesuai
namanya, daerah ini terletak di ujung paling barat pulau Jawa. Kawasan taman
nasional ini memiliki luas 122.000 hektar lebih, dimana 443 kilometer
perseginya adalah wilayah laut. Ujung Kulon merupakan taman nasional pertama
yang diresmikan oleh pemerintah Indonesia dan juga merupakan warisan dunia yang
dilindungi oleh UNESCO pada tahun 1991.
Pada awalnya Ujung Kulon merupakan tanah pertanian dan
pedesaan. Namun meletusnya gunung Krakatau pada tahun 1883 membuat daerah
pedesaan dan pertanian itu hancur lebur dan berubah kembali menjadi hutan
beberapa tahun setelah letusannya.
Selain hutannya yang masih alami, Ujung kulon memiliki
beberapa pulau yang bisa dikunjungi untuk melihat sekelumit flora dan fauna
yang ada di taman nasional ini. Berikut ini adalah 3 pulau yang saya kunjungi
saat mengunjungi taman nasional Ujung Kulon.
Wednesday, July 22, 2015
MELIHAT SISI LAIN TEBING KARATON
Mendapatkan tawaran megunjungi salah satu tempat yang lagi happening di Bandung ini tentu saja tidak saya sia-siakan. Tebing Karaton. Wilayahnya merupakan bagian dari Taman Hutan Raya Juanda, Dago Atas, Bandung, Jawa Barat. Jadi, tiket masuknya sudah sepaket dengan biaya masuk Taman Hutan Juanda, Goa Jepang dan Goa Belanda.
Begitu memasuki wilayah Tebing Karaton ini saya sedikit terkejut dengan banyaknya orang yang telah berada disana, terlalu padat malah untuk ukuran tebing sekecil itu. Itu sebabnya setelah mengambil beberapa foto di sekitar Tebing Karaton, saya memilih untuk berjalan menuju areal lain yang tidak terlalu ramai. Disini saya bisa melihat sisi lain Tebing Karaton dari kejauhan dan memotret beberapa sudut.
Wednesday, July 15, 2015
BERBURU CURUG DI PETUNGKRIYONO
Sekilas tentang Pekalongan adalah salah satu wilayah di Jawa Tengah, yang berada di jalur Pantura (Pantai Utara Jawa). Selain terkenal sebagai kota pesisir (pantai), Pekalongan juga terkenal sebagai kota Batik dimana motif-motif batik sangat khas dan variatif. Kota Pekalongan juga telah masuk dalam jaringan kota kreatif UNESCO dalam kategori crafts and folk arts (Kerajinan tangan dan kesenian rakyat). Keren kan. Namun, kali ini saya berada di Pekalongan bukan untuk wisata budaya dan seninya, namun untuk berburu curug atau air terjun. Ya, meski terkenal sebagai kota pesisir dan salah satu pelabuhan perikanan terbesar di pulau Jawa, Pekalongan juga memiliki wilayah dataran tinggi dan perbukitan. Wilayah wisata di dataran tinggi yang terkenal adalah wilayah Petungkriyono.
Wednesday, July 8, 2015
PEMENANG TURNAMEN FOTO PERJALANAN RONDE KE 62: HIJAU
Assalamualaikum Wr. Wb.
Akhirnya sampai juga di pengumuman pemenang Turnamen Foto Perjalanan Ronde ke 62 dengan tema Hijau. Untuk TFP ini memang cuma sedikit, entah mungkin karena memasuki awal bulan Ramadhan, atau memang salah saya yang kurang banyak publikasi. Tapi, terima kasih banyak yang sudah ikutan TFP kali ini.
Untuk TFP ronde ke 62 ini saya memutuskan bahwa pemenang TFP ini adalah mbak Adriani Zulivan dengan fotonya yang berjudul Color Block. Foto 2 penari balet ini menurut saya menarik karena terdapat tulisan Exit yang juga berwarna hijau, dan mereka seolah diharuskan keluar namun tidak peduli dan tetap melakukan apa yang menjadi kecintaan mereka, yaitu menari. :)
Akhirnya sampai juga di pengumuman pemenang Turnamen Foto Perjalanan Ronde ke 62 dengan tema Hijau. Untuk TFP ini memang cuma sedikit, entah mungkin karena memasuki awal bulan Ramadhan, atau memang salah saya yang kurang banyak publikasi. Tapi, terima kasih banyak yang sudah ikutan TFP kali ini.
Untuk TFP ronde ke 62 ini saya memutuskan bahwa pemenang TFP ini adalah mbak Adriani Zulivan dengan fotonya yang berjudul Color Block. Foto 2 penari balet ini menurut saya menarik karena terdapat tulisan Exit yang juga berwarna hijau, dan mereka seolah diharuskan keluar namun tidak peduli dan tetap melakukan apa yang menjadi kecintaan mereka, yaitu menari. :)
Yeay!! Selamat ya mbak Andriani. Silakan melanjutkan Turnamen Foto Perjalanan ronde berikutnya. Jika ada yang ingin ditanyakan berkaitan dengan turnamen ini silakan menghubungi saya di email endahkurniawira@gmail.com atau twitter @endahkwira.
Have fun with the tournament! :)
Wednesday, July 1, 2015
JURNALIS DAN LIBURAN
Profesi
Jurnalis saat ini termasuk salah satu profesi incaran banyak orang karena
iming-iming traveling gratis atau
dibayarin kantor yang selalu menjadi motivasi utama. Saya sendiri meski saat
ini bekerja sebagai Video Jurnalis di salah
satu media nasional, sebenarnya pada awalnya tidak pernah membayangkan akan
benar-benar menjadi jurnalis, meski saya lulusan Jurnalistik. Maklum, sejak
awal saya melihat profesi jurnalis adalah profesi orang cerdas nan serius bin
susah, yang notabene bukan saya banget yang pelupa tingkat dewa, suka becanda
dan malas melakukan hal-hal susah. Namun, suratan takdir Allah SWT ternyata
menggariskan bahwa saya harus jadi jurnalis dan kini, ini adalah profesi yang
telah saya geluti sejak tahun 2009.
*lama juga yaa.. *
Awal
jadi jurnalis, saya tidak membayangkan akan bisa pergi keluar kota. Betapa
tidak, mengerjakan liputan dalam kota saja bisa kelar jam 2 atau jam 3 pagi
setiap hari,plus pakai acara deraian air mata dan keringat plus emosi tingkat
dewa kalau harus ngotot-ngototan sama editor dan redaktur, mana sempat mau kepikiran keluar kota. Mau
ngambil cuti?? Minta pengganti libur saja mesti pakai acara debat dulu sama
boss yang hasilnya lebih banyak kalah debat.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Popular Posts
-
Sebagai salah satu kota penyangga ibukota Jakarta, Bogor punya banyak destinasi wisata yang menarik dan masih tersembunyi. Jaraknya yang han...
-
Martapura, Kalimantan Selatan sudah terkenal se antero Nusantara sebagai tempat penghasil intan permata berkualitas wahid di dunia. Meski ad...
-
Saat ini banyak bermunculan berbagai macam destinasi wisata di daerah, terutama yang mengusung tema tempat instagramable alias bagus buat fo...