Baca Juga : Saatnya Pulang dan Jelajahi Kota Minyak
Tuesday, November 12, 2019
KONEKTIVITAS TRANSPORTASI UDARA DI PEDALAMAN PAPUA BARAT DAYA
Gerimis mengguyur pesawat terbang yang saya tumpangi 30 menit sebelum mendarat di landasan pacu bandara Domine Eduard Osok. Ada rasa haru yang membuncah di dada melihat bangunan tiga lantai bandara di kota Sorong, Papua Barat Daya. Saat itu beberapa patah kata dengan lirih terucap di bibir, "Sorong, aku pulang!"
Sudah 10 tahun saya tidak menjejakkan kaki di kota ini. Terakhir kali saya pulang ke kota yang sempat dikenal sebagai kota Minyak di bumi Papua ini adalah pada tahun 2008. Saat itu, belum ada bandara dengan bangunan megah tiga lantai di sini. Belum ada garbarata yang bisa mengantarkan penumpang dari ruang tunggu menuju ke dalam badan pesawat, belum ada tempat pengambilan bagasi dengan sabuk conveyor elektronik yang berjalan otomatis, bahkan belum ada ruang tunggu ber-AC yang memadai.
Baca Juga : Saatnya Pulang dan Jelajahi Kota Minyak
Baca Juga : Saatnya Pulang dan Jelajahi Kota Minyak
Subscribe to:
Posts (Atom)
Popular Posts
-
Suatu hari di bulan September 2022, saat bertemu Rahma di JCC Senayan pada event Travel Fair. "Ndah, gw mau traveling ke Vietnam. Mau ...
-
"Tinggal di mana sekarang, ndah?" "Di Pati," "Oh, di mana tuh? Sulawesi?" "Bukan, di Jawa kok," &q...
-
Agustus 2016, Pantai Lasiana, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur August 2016, Lasiana beach, Kupang city, East Nusa Tenggara provin...