Ini sudah pukul 22.00 WIT dan saya sudah terlelap ketika handphone di genggaman bergetar tanda sebuah panggilan masuk.
"Halo, mbak, om sudah di kota nih, kalau mau ikut ke temi ayo sudah"
Telepon singkat dari sepupu Bapak saya yang baru pulang dari Jayapura langsung membuat saya otomatis terbangun. Dalam waktu 5 menit pun langsung sigap memasukkan satu stel baju ke dalam tas dan dalam waktu 5 menit pun sebuah mobil hitam sampai di depan rumah di kilo 10, kota Sorong, Papua Barat.
Pukul 22.30 mobil pun begerak menembus dan membelah pekatnya jalanan di kabupaten Sorong menuju kota Teminabuan, kabupaten Sorong Selatan. Lantunan lagu dari Noah menemani sepanjang perjalanan. Sungguh, kalau boleh memilih lagu sendiri saya akan meminta lagunya Bon Jovi "It's My Life" untuk menemani perjalanan 3 jam menuju Teminabuan. Hehehe.
Thursday, May 24, 2018
Monday, May 7, 2018
PEJUANG PEDAS GEPREK DI BUMI MINA TANI
Sejak memutuskan resign dan beralih menjadi freelancer, saya pun segera hengkang dari kota Jakarta dan balik ke kota Pati, Jawa Tengah. Selain karena biaya hidup yang lebih murah, saya juga berniat untuk kerja di rumah sembari menemani kedua orangtua. Maklum, saya sudah merantau selama 19 tahun, sejak umur 15, jauh dari orangtua.
Peralihan dari kota besar ke kota kecil tentu saja butuh banyak adaptasi. Salah satunya soal kuliner. Di kota besar meski tengah malam pun masih bisa mencari berbagai makanan yang diinginkan. Kota Pati memang punya beberapa kuliner lokal yang sudah pernah saya coba. Namun, di kota kecil ini, kalau tengah malam lapar mah paling banter makan mie instan euy. Itu juga harus sedia stok di rumah.
Baca Juga : Kulineran di Bumi Mina Tani
3 bulan pertama, saya bingung mencari makanan dengan sambal yang nampol. Maklum, di keluarga saya yang paling doyan makanan pedas. Sebenarnya di keluarga sih semuanya doyan pedas. Namun, levelnya beda-beda dan level saya lah yang paling tinggi.
Setelah beberapa bulan bengong aja di rumah, dimulai deh perjuangan mencari kuliner geprek di kota Bumi Mina Tani, kota Pati. Ini dia listnya.
Peralihan dari kota besar ke kota kecil tentu saja butuh banyak adaptasi. Salah satunya soal kuliner. Di kota besar meski tengah malam pun masih bisa mencari berbagai makanan yang diinginkan. Kota Pati memang punya beberapa kuliner lokal yang sudah pernah saya coba. Namun, di kota kecil ini, kalau tengah malam lapar mah paling banter makan mie instan euy. Itu juga harus sedia stok di rumah.
Baca Juga : Kulineran di Bumi Mina Tani
3 bulan pertama, saya bingung mencari makanan dengan sambal yang nampol. Maklum, di keluarga saya yang paling doyan makanan pedas. Sebenarnya di keluarga sih semuanya doyan pedas. Namun, levelnya beda-beda dan level saya lah yang paling tinggi.
Setelah beberapa bulan bengong aja di rumah, dimulai deh perjuangan mencari kuliner geprek di kota Bumi Mina Tani, kota Pati. Ini dia listnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Popular Posts
-
Sebagai salah satu kota penyangga ibukota Jakarta, Bogor punya banyak destinasi wisata yang menarik dan masih tersembunyi. Jaraknya yang han...
-
Martapura, Kalimantan Selatan sudah terkenal se antero Nusantara sebagai tempat penghasil intan permata berkualitas wahid di dunia. Meski ad...
-
Saat ini banyak bermunculan berbagai macam destinasi wisata di daerah, terutama yang mengusung tema tempat instagramable alias bagus buat fo...