Pertama kali ke Belitung,
pada Desember 2016 silam itu 2 minggu setelah mengajukan surat resign ke
kantor. Jadi waktu itu sih semacam trip hura-hura demi merayakan “kelulusan”
dari kantor media di bilangan Palmerah tersebut. Sayangnya, trip waktu itu berada
di pertengahan musim penghujan sehingga hampir setiap hari mendung tebal dan
gelap menggelayut di langit Bumi Serumpun Sebalai. Akibatnya, saya cuma bisa hopping beach alias main-main di pantai
sambil ditemani gerimis yang mengundang.
Saya tidak bisa menyeberang ke pulau-pulau, bahkan pulau Lengkuas yang terkenal
itu karena cuaca buruk dan ombak besar di lautan. *Kapal oleng, Kapten!*
September 2017 saya
berkeinginan untuk traveling ke Belitung bersama beberapa teman. Namun apa
daya, pekerjaan yang datang di saat-saat terakhir membuat saya harus
membatalkan trip tersebut. 3 teman saya tetap berangkat dan saya cuma bisa
gigit jari sambil nangis di pojokan
kamar saat mereka mengirimkan foto-foto di pulau Lengkuas dengan langit birunya
dan sambil snorkling pula. Akhh.. tidak!! Saya iri, saudara-saudara!! Jadilah
saya masih penasaran dengan pulau-pulau di Babel sampai kebawa mimpi nih. Fix
deh, saya harus kembali lagi ke Belitung!