Showing posts with label gunung. Show all posts
Showing posts with label gunung. Show all posts

Wednesday, December 27, 2017

KEGIATAN BIASA JADI LUAR BIASA

Tahun 2017 ini mungkin tahun dimana saya lebih banyak menghabiskan waktu di luar negeri. Yahh gak banyak-banyak amat sih, cuma sekitar 4 bulan saya di Malaysia dan 1 bulan di Kamboja dan Thailand.

Selama di negara orang, ada beberapa aktivitas yang sebenarnya sering saya lakukan di Indonesia, tapi entah kenapa saat dilakukan di negara orang kok rasanya beda ya?! Serasa lebih nampol dan membekas di hati aja gitu. Heheheh..
Apa saja aktivitas tersebut?

1. Mandi di Sungai.
Dari kecil saya paling hobi mandi di sungai, terutama kalau masuk hutan atau berkunjung ke rumah saudara di desa. Kalau ditanya mau ngapain atau mau kemana, saya pasti jawabnya "Mandi di sungai!!" Sambil cengar-cengir kegirangan.
nongkrong di pinggiran sungai Gopeng, Perak, sebelum akhirnya menceburkan diri. 

Wednesday, March 16, 2016

MELEPAS RINDU DI CIKURAY

Sejak awal 2014, saya tak lagi menapakkan kaki di dinginnya hutan dan tingginya gunung. Trauma akibat pendakian di gunung Salak yang membawa pergi salah satu teman membuat saya kini lebih banyak menghabiskan waktu di pantai, pulau dan laut. Terkadang ada rasa ingin kembali berpetualang ke ketinggian yang menjulang di kejauhan. Namun, rasa takut selalu menyurutkan langkah untuk kesana. Berkali-kali tawaran menapakkan kaki di ketinggian itu saya tolak. Kalaupun ada, hanya gunung-gunung standar yg bisa didaki dalam hitungan 2-3 jam. Lebih dari 5 jam?! Sudah pasti hanya.gelengan kepala lirih yang bisa saya berikan. Bahkan tawaran ke gunung Gede yang sudah berkali-kali saya sambangi pun tetap saya tolak.
view gunung Cikuray sebelum pos pemancar
Hingga suatu saat teman menawarkan untuk mendaki puncak Cikuray. Saya masih meragu, namun tak ada gelengan kepala kali ini. Hanya senyuman dan kalimat "masih tentatif tapi Insya Allah ya" yang bisa terucap dengan gemuruh di dada yang memburu. Masih sanggupkah saya?! Masih takutkah saya?! Bagaimana jika hal itu terulang kembali?! Ahh.. tak sadar bulir-bulir airmata menetes di sudut mata.

Wednesday, January 20, 2016

MENDADAK PANIK DI PUNCAK GALAU

Seperti kebiasaan saya pada umunya, kalau diajakin ke sebuah tempat baru, terutama yang masih bisa dijangkau dengan durasi sehari semalam, jawaban iya sudah pasti akan segera meluncur dari mulut saya. Begitu pula saat diajakin ngetrip *sebenarnya buat belajar fotografi sih* oleh klub fotografi Backpacker Jakarta ke sebuah gunung di Bogor pun langsung disambar tanpa mikir. *jadi impulsif traveler nih lama-lama*. Kali ini tujuannya adalah Gunung Kapur Ciampea yang konon katanya jalur pendakiannya hampir sama dengan gunung Munara di daerah  Rumpin. Dan secara kita akan mengejar sunrise, berangkat tengah malam pun dijabanin.
Perjalanan Jakarta - Bogor cuma memakan waktu 1 jam menuju ke arah jalan raya Cibungbulan. Gunung Kapur Ciampea ini ternyata sudah punya pos pendakian jadi semua harus mendaftar di basecamp. Retribusinya pun cukup murah, cuma Rp.5.000 per orang.

Wednesday, August 26, 2015

MENAPAK ATAP JAWA TENGAH, GUNUNG SLAMET

Warna hijau daun yang diselimuti cahaya keperakan dari sinar matahari berpadu mesra dengan birunya sang langit. Selingan kicauan burung menjadi nyanyian alam yang serasi. Semilir angin menyejukkan hawa panas tubuh yang mulai naik di batas normal.

Begitulah pendakian Slamet ini dimulai pada pukul 10.00 wib dengan 9 orang teman lainnya. Ngomong-ngomong di pendakian ini saya kembali menjadi yang paling cantik karena teman-teman se team cowok semua. *cewek di sarang penyamun, hohohoho..*. Awalnya ada seorang cewek lagi yang dikabarkan ikut saat saya masih berada di Pekalongan. Namun karena satu dan lain hal yang tidak saya ketahui, maka si cewek itu pun batal ikut.

Sepertinya yang sudah saya rencanakan di awal, karena batuk pilek dan radang tenggorokan yang sudah menyerang sejak beberapa hari yang lalu, saya tidak berencana untuk menjejakkan kaki di puncaknya. Hanya sekedar ingin camping dan melihat hutan di kawasan Gunung Slamet. Puncak bisa lain waktu lah. Toh, tak lari gunung dikejar kan. Dan berdasarkan rembugan team, kita akan ngecamp di pos 7 dan paginya baru akan nanjak untuk summit attack.

Wednesday, August 19, 2015

RENCANANYA SIH....

Rencananya sih..
Lebaran ini di kosan saaja menikmati liburan Jakarta yang sepi..

Kenyataannya..

Tanggal 16 Agustus pagi diajak naik ke gunung Slamet dan saya langsung menyetujui.
*saya mah orangnya gampang banget diajakin ya.. hahaha*

Rencananya sih..
Berangkat dari Jakarta tanggal 19 Agustus dan nanjak tanggal 20 Agustus

Kenyataannya..

Diajakin temen main ke Pekalongan dulu buat hunting curug dan langsung beli tiket berangkat tanggal 17 Agustus malam dan tanggal 19 Agustus subuh berangkat dari Pekalongan menuju ke Basecamp pendakian dan jam 10 pagi langsung nanjak..

Wednesday, June 24, 2015

NGERI-NGERI SEDAP MENDAKI GUNUNG BATU


Ajakan ke gunung Batu di daerah Jonggol ini sebenarnya datang hampir seminggu sebelumnya. Namun berhubung cara menuju kesana dengan touring menggunakan motor dan hingga h-1 tidak ada motor yang bisa ditebengin, saya sih sudah membuang jauh-jauh niat kesana, meski penasaran.

Namun, namanya rejeki mau traveling mah emang tidak akan kemana deh, jam 5 pagi, usai sholat subuh, sebuah pesan whatsapp muncul menawarkan apakah masih niat ikut ke gunung Batu dari seorang teman, Mas Adhie karena tebengannya batal ikut. Tentu saja jawabannya IYA! *loncat-loncat kegirangan* Janjian jam 8 pagi di daerah Tebet, meluncurlah 3 motor dan 6 orang menuju ke kawasan Jonggol, Jawa Barat.

3 jam berkendara melewati jalan-jalan, perumahan, pedesaan hingga persawahan, sampailah juga di kampung Gunung Batu 1, desa Sukaharja, Kecamatan Sukamakmur, Bogor yang terletak persis di bawah Gunung Batu. Awalnya pas mendengar kata Gunung Batu, saya pikir cuma namanya saja begitu, ternyata gunung ini beneran terbuat dari batu, bahkan lebih mirip tebing daripada gunung. Saya sampai bingung bagaimana cara sampai di puncaknya, mendaki lewat mana? Manjat? Kagak bawa peralatan manjat!

Wednesday, June 10, 2015

NANJAK CANTIK DI KEBUN YANG MENINGGI

Saat diajak nanjak ke gunung Munara oleh teman saya, saya sih cuma mengiyakan saja dengan alasan terbesar karena penasaran, saya belum pernah dengar nama gunung ini. Lebih penasaran lagi saat dibilang trip nanjak ke gunung di wilayah Rumpin, Bogor ini bisa berangkat pagi pulang sore, dijamin magrib sudah bisa sampai di rumah. Bahkan saat saya tanya mesti bawa logistik apa saja, teman saya cuma bilang bawa camilan dan minuman secukupnya saja. Hah?? Serius nih?? Gunung seperti apa dan setinggi apa sih Munara ini?? *Penasaran mode ON*
Puncak gunung Munara
Janjian ketemuan sama beberapa orang yang baru saya kenal di stasiun Bojong Gede membawa saya dan teman-teman baru ini menuju ke Kampung Sawah, Rumpin dengan angkot sewaan. Usai beristirahat di warung terdekat mulailah perjalanan menuju ke puncak gunung Munara. Terus terang saya tidak berekspektasi macam-macam soal gunung ini. Yang penting bisa ikut dan mengetahui seperti apa gunung munara ini.

Jalan santai melewati sungai, hutan bambu dan hutan lain-lainnya, saya bertemu dengan para pendaki lainnya, atau lebih tepatnya penduduk sekitar daerah Bogor dan Depok yang ingin sekedar menikmati keasrian alam. Kalau kata salah satu teman saat saya bertanya bagaimana jalur pendakiannya, dia cuma menjawab, ini jalur setapak biasa kok, Munara ini bukan gunung, cuma sekedar kebun penduduk yang meninggi. Heh?? Istilah macam apa itu?? Jelas-jelas tadi di bawah saya melihat puncak gunung Munara, yang ditandai dengan batu besar, itu cukup tinggi dan jauh kok.. Wow, sepertinya ada pendaki profesional nih disini.

Sunday, November 24, 2013

AROMA MENYENGAT DI GUNUNG PAPANDAYAN

Huekks!!

Berkali-kali saya ingin muntah mencium aroma semerbak yang melayang di udara. Jalanan yang tak seberapa menanjak itu pun terasa berat. Bunyi semburan asap berwarna kuning dari sela-sela bebatuan pun tetap menyembur keluar tanpa mempedulikan para pejalan dan pendaki yang berusaha melewatinya.

Perjalanan saya ke salah satu gunung volcano teraktif yang berada di daerah Garut, Jawa Barat ini dimulai ketika ada postingan dari seorang kawan di salah satu jejaring sosial. Berhubung sebelumnya saya belum pernah mendaki ke gunung ini, meski tanggal keberangkatannya bertepatan dengan libur long weekend (29 Maret, Jumat, wafat Isa Almasih), saya tetap ingin ikut pendakian ini.

Monday, February 11, 2013

HIKING KE GUNUNG LAWU

Ini sebenarnya cerita lama tahun 2008, namun saya pikir tidak ada salahnya menulis kembali sambil mengenang masa jaya sebagai seorang pendaki.. hehehe.. *songong.com*

Setelah lama menunggu dan menerima banyak pembatalan rencana, akhirnya saya jadi juga ikut naik ke gunung Lawu bersama 5 orang teman lainnya yaitu Melisa, Gorip, Pichink, Capung, dan Riswan. Hasil musyawarah mufakat (hehehe.. ) kita pun memutuskan akan berangkat ke Solo hari Senin, tanggal 18 Agustus 2008 dan rencana pulang pada tanggal 22 Agustus.

Friday, December 21, 2012

MENDAKI GUNUNG KINABALU, GUNUNG DENGAN AKOMODASI LENGKAP

10.30 waktu setempat, 11 September 2012
teman-perjalanan-hiking-ke-gunung-kinabalu
Kawan-kawan baru saya
Ciara, David dan Alex
Di depan pintu masuk Timpohon dengan gerimis dan udara berkabut, saya dan 3 kawan baru memulai perjalanan. Sebelumnya kita mesti check in dengan menandatangani form yang ada di pintu masuk. Katanya sih buat data masuk dan keluar pengunjung bisa dipantau, jadi kalau ada orang hilang, bisa langsung ketahuan siapa yang hilang.

Saturday, December 8, 2012

PERSIAPAN HIKING KE GUNUNG KINABALU

11 September 2012

Saya sudah pasang alarm jam 4 pagi tapi saya malah terbangun tiba-tiba jam 3 pagi. Mungkin karena rasa excited yang terlalu berlebihan sehingga membuat otak saya pasang alarm sendiri. Hohohoho.. Yup! Hari ini adalah saatnya saya akan mendaki gunung Kinabalu, gunung tertinggi di Malaysia. *joget-joget di kamar orang macam orang gila* Hahahaha...

Surat booking pendakian yang telah lunas saya bayar, 555 RM, uang ekstra, dan beberapa dokumen lainnya telah saya siapkan sebelumnya. Buat yang mau mendaki ke gunung Kinabalu bisa kirim email untuk booking ke info@suterasanctuarylodges.com.my. Sejauh hasil riset saya, ini adalah biaya termurah untuk hiking ke gunung Kinabalu.  

Popular Posts