Selain luas, Taman Nasional Ujung Kulon memiliki tiga
ekosistem sekaligus yakni perairan laut, rawa, serta daratan yang membuatnya
memiliki ratusan bahkan ribuan jenis flora dan fauna yang terjaga dengan baik. Itu sebabnya keanekaragaman hayati di Ujung Kulon
ini telah menarik begitu banyak peneliti, baik di dalam maupun dari luar negeri
sejak tahun 1820.
Showing posts with label pulau. Show all posts
Showing posts with label pulau. Show all posts
Wednesday, July 4, 2018
HARMONI ALAM DI PULAU PEUCANG, UJUNG KULON
Salah satu kawasan taman
nasional yang membuat saya selalu penasaran adalah kawasan Ujung Kulon di
bagian terbarat pulau Jawa. Kawasan taman nasional ini
mempunyai luas sekitar 122.956 Ha,
dimana 443 km²
di antaranya adalah laut, yang terbentang
mulai dari Semenanjung Ujung Kulon sampai dengan Samudera
Hindia. Ujung Kulon merupakan taman nasional tertua di Indonesia yang sudah
diresmikan sebagai salah satu Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO pada
tahun 1991, karena wilayahnya mencakupi hutan lindung yang sangat luas.
Wednesday, June 15, 2016
YUKS KEMPING KE PULAU SERIBU
Tidur beralaskan tikar, rumput, sarung atau hammock sambil menikmati langit bertabur bintang, hembusan angin sepoi-sepoi dan gemericik air. Semua orang pasti ingin melakukannya. Buat yang tinggal di ibukota (yang katanya lebih kejam dari ibu tiri) ternyata tidak perlu bepergian jauh untuk melakukannya. Dengan gugusan pulau mencapai 362 pulau, wilayah kabupaten kepulauan seribu memiliki pulau-pulau, baik yang berpenghuni maupun tidak berpenghuni untuk dijadikan tempat kemping atau sekedar singgah untuk menikmatinya.
Wednesday, May 4, 2016
SOMPLAK MOMEN DI EDAM
Dengan jumlah pulau mencapai 362 pulau, menjelajahi wilayah kabupaten Kepulauan Seribu seakan tidak ada habisnya. Setiap saat saya selalu mendapatkan tawaran menjelajahi pulau yang bahkan saya tidak tahu kalau pulau itu sebenarnya ada. Seperti pulau Edam atau yang di peta dan penduduk sekitar pulau tersebut mengenalnya dengan nama pulau Damar Besar. Saya tertarik karena menurut teman saya, di pulau ini terdapat mercusuar. Wahh.. ada pulau di Jakarta yang punya mercusuar toh. Baiklah. Mari kita kesana.
Perjalanan yang dimulai dari pelabuhan nelayan Muara Kamal ini pun menempuh sekitar 45 hingga 60 menit dengan menggunakan perahu sewaan. Semakin mendekati pulau, penampakan mercusuarnya pun semakin terlihat, yang terletak di ujung pulau dengan rimbunan pohon yang terlihat cukup rapat. Semakin mendekat ke pulau, saya takjub. Sebagai salah satu pulau yang terdekat dengan wilayah Jakarta Utara yang sedikit banyak tercemar itu, pantai dan laut di sekitar pulau ini ternyata cukup bersih dan jernih. Pasir putih dengan air laut jernih memang bikin hati sumringah.
Wednesday, April 20, 2016
MENGHAPUS SUNTUK DI KEHENINGAN SEBESI
Suntuk!! Itu selalu merupakan kata yang tepat untuk diucapkan ketika ada teman sekantor yang bertanya mau kemana dan ngapain traveling ke suatu tempat. Kata itu juga yang membuat saya terpacu untuk segera pulang kantor, packing dan langsung mencari bus ke Lampung tanpa berpikir panjang lagi. Teman di Lampung yang saya hubungi juga heran kenapa tiba-tiba saya mau ke tempatnya "Iseng aja, lagi suntuk" jawab saya singkat.
Hari itu bertepatan dengan weekend menjelang hari pertama bulan Ramadhan, tepatnya 28 juni 2014, hanya berselang 1 hari sebelum puasa di mulai. Saya sudah nongkrong di pagi buta di pelabuhan Merak, sambil menunggu kapal yang menuju ke Bakauheni. Dengan petunjuk dari teman, maka sampailah saya di pasar Kalianda, Lampung sekitar pukul 09.00.
Hari itu bertepatan dengan weekend menjelang hari pertama bulan Ramadhan, tepatnya 28 juni 2014, hanya berselang 1 hari sebelum puasa di mulai. Saya sudah nongkrong di pagi buta di pelabuhan Merak, sambil menunggu kapal yang menuju ke Bakauheni. Dengan petunjuk dari teman, maka sampailah saya di pasar Kalianda, Lampung sekitar pukul 09.00.
Wednesday, March 23, 2016
BALADA KEMPING DI SEMAK DAUN
Ajakan-ajakan kemping di pulau kembali berdatangan. Kali ini
di pulau Air. Sayangnya 2 minggu sebelumnya saya juga sudah berkunjung ke pulau
Air sehingga saya pun menolak untuk ikut. Namun mengamati pembicaraan beberapa
teman yang akan kesana, saya mulai khawatir, list logisitik terutama peralatan
masak kelewat sedikit, dengan 10 orang, mereka cuma bawa 1 kompor mini dan dan
1 tabung gas hi-cook. Meski saya sudah ingatkan beberapa kali untuk membawa
ekstra, ketua regunya masih ngasih berbagai alasan kalau peralatan segitu
cukup.
Akhirnya di malam hari sembari tetap menyimak obrolan di
grup whatsapp, saya memutuskan untuk ikut tanpa memberitahukan mereka dengan
berbekal 1 kompor mini dan 2 gas hi cook plus peralatan makan dan beberapa
sendok. Kebetulan beberapa bulan terakhir, setiap 2 minggu sekali saya selalu
pergi ke pulau, entah sebagai peserta atau bawa orang untuk tour ke pulau
seribu sehingga saya tahu betul dimana biasanya mereka berkumpul. Dan sudah
dipastikan, mereka semua kaget pas melihat kedatangan saya di meeting point
Muara Angke. *sepertinya saya jago nih jadi penyelusup ala mata-mata* Hehehehe.
Wednesday, August 5, 2015
Wednesday, July 29, 2015
3 PULAU DI UJUNG BARAT PULAU JAWA
Taman Nasional Ujung Kulon di provinsi Banten. Sesuai
namanya, daerah ini terletak di ujung paling barat pulau Jawa. Kawasan taman
nasional ini memiliki luas 122.000 hektar lebih, dimana 443 kilometer
perseginya adalah wilayah laut. Ujung Kulon merupakan taman nasional pertama
yang diresmikan oleh pemerintah Indonesia dan juga merupakan warisan dunia yang
dilindungi oleh UNESCO pada tahun 1991.
Pada awalnya Ujung Kulon merupakan tanah pertanian dan
pedesaan. Namun meletusnya gunung Krakatau pada tahun 1883 membuat daerah
pedesaan dan pertanian itu hancur lebur dan berubah kembali menjadi hutan
beberapa tahun setelah letusannya.
Selain hutannya yang masih alami, Ujung kulon memiliki
beberapa pulau yang bisa dikunjungi untuk melihat sekelumit flora dan fauna
yang ada di taman nasional ini. Berikut ini adalah 3 pulau yang saya kunjungi
saat mengunjungi taman nasional Ujung Kulon.
Wednesday, February 18, 2015
ADA CENGKEH LAUT DI PISANG
Para pembaca yang budiman, judul artikel kali ini tidak ada sangkut pautnya dengan kuliner ya.
Beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan mengunjungi salah satu pulau di wilayah provinsi Lampung, yaitu pulau Pisang. Pulau pisang masuk dalam wilayah kabupaten hasil pemekaran yaitu Pesisir Barat.
Baca Juga : Sebuah Cerita dari Sepenggal Surga di Pesisir Barat
Di pulau ini, saya berkesempatan untuk tinggal dan mendengarkan cerita dari salah satu penduduk disana. Pak Tuzakki adalah salah satu petani cengkeh di pulau ini, dengan luas kebun setengah hektar, Ia memiliki 400 batang cengkeh berumur antara 5 hingga 10 tahun.
Ia berkisah, tanaman cengkeh di pulau ini mulai dibudidayakan sejak 15 tahun silam. Namun saat itu jumlahnya belum seberapa. Bibit tanaman di pulau ini kemungkinan berasal dari Bengkulu atau Padang "Karena dulu penduduk sini banyak yang berasal dari Padang sepertinya" ujar pak Tuzakki sambil memisahkan tangkai dan cengkeh di halaman belakang kiosnya bersama seorang temannya.
Sore ini pak Tuzakki membawa hampir 2 kilo cengkeh yang berasal dari satu pohon. "Hari ini tidak bisa memetik banyak karena hujan terus dari tadi pagi. Saya hanya sempat panen dari beberapa pohon saja, sudah terlanjur basah kuyup dan kedinginan karena kehujanan ya.. saya pulang saja" sambil tersenyum.
Salah satu kebun cengkeh di pulau Pisang |
Baca Juga : Sebuah Cerita dari Sepenggal Surga di Pesisir Barat
Di pulau ini, saya berkesempatan untuk tinggal dan mendengarkan cerita dari salah satu penduduk disana. Pak Tuzakki adalah salah satu petani cengkeh di pulau ini, dengan luas kebun setengah hektar, Ia memiliki 400 batang cengkeh berumur antara 5 hingga 10 tahun.
Mendengarkan cerita Pak Tuzakki sambil memetik cengkeh |
Sore ini pak Tuzakki membawa hampir 2 kilo cengkeh yang berasal dari satu pohon. "Hari ini tidak bisa memetik banyak karena hujan terus dari tadi pagi. Saya hanya sempat panen dari beberapa pohon saja, sudah terlanjur basah kuyup dan kedinginan karena kehujanan ya.. saya pulang saja" sambil tersenyum.
Wednesday, February 11, 2015
SEBUAH CERITA DARI SEPENGGAL SURGA DI PESISIR BARAT
Kapal bercadik di sekitar dermaga Kuala Stabas, Krui |
Nelayan : "Iya, Mbak mau ke pulau?"
Saya: "Iya, Kapalnya ada?"
Nelayan : "Tuh kapalnya" (nunjuk kapal dengan nama Pulau Carita)
Saya : "Ohh.. Terima kasih" (terus nyamperin tukang kapal buat nanya jadwal berangkat dan booking tempat)
Nelayan: "Udahan Mbak?"
Saya : "Udah Pak"
Nelayan : Tahu darimana pulau itu? Kok baru sekarang mana? Angin dan ombaknya lagi gede banget nih"
Saya : Oh ya?! Lagi musim hujan sih ya"
Nelayan: "Iya, 2 hari yan lalu kapal saya baru terbalik di tengah laut pas mengangkut penumpang dari pulau itu kesini"
Saya : "Hah!! Serius???"
Nelayan : Iya, ada sekitar 30-an penumpangnya, tapi tidak ada yang meninggal kok. semuanya pada jago berenang. jadi mereka bisa mengapung di laut selama 2 jam sebelum dijemput kapal lainnya. Terus kapal saya bisa ditarik kembali kesini".
Saya :"Ohhhh!! Kayaknya saya butuh pelampung nih, secara saya tidak jago berenang. Paling cuma bisa mengapung sekitar 10-15 menit saja."
Nelayan: "Waktu itu sih kapal saya memang overload. Kalau sekarang mah tidak akan lebih dari 10 orang kok."
Saya: "Ohhh.." (Lagi) "Trus kapal bapak yang mana?"
Nelayan : "Itu, si Pulau Carita yang nanti Mbak tumpangin ke pulau. Saya pamit ke pasar dulu ya, mau ngambil barang. Permisi"
Saya : (Bengong dan diam seribu bahasa)
Sumpeehh lo kapal yang mau saya naikin baru kebalik di laut 2 hari yang lalu???? Tidakkk!!!!
Wednesday, February 4, 2015
JALAN KAKI KE PULAU MAITEM
Akses jalan menuju pulau ini berada di bagian yang berlawanan arah dari dermaga ketapang, di tempat penyemaian bibit mangrove. Bisa tanya ke penduduk setempat kalau tidak tahu.
Wednesday, January 21, 2015
MENJAJAKI KETINGGIAN MENARA MAITEM
Takut tapi penasaran dengan pemandangan dari atas menara suar lah yang bisa membuat langkah kaki saya terus mendaki meski tangan mencengkeram plang tangga dengan erat. Rasa menggelitik di hati dan sekujur tubuh saat secara perlahan tapi pasti saya mulai menyadari betapa tingginya jejak langkah kaki saat memandang ke bawah.
Wednesday, October 22, 2014
MAIN TEBAK-TEBAKAN DI BIRUNYA LAGUNA PULAU PAYUNG
Gugusan pulau di Kabupaten kepulauan Seribu memang tidak
memiliki 1000 pulau, namun tidak berarti saya yang sering wara-wiri ke beberapa
pulaunya akan mengetahui semua nama pulau yang berjumlah 342 pulau itu. Itu
sebabnya sewaktu diajak mengunjungi pulau Payung, saya sempat menebak-nebak
beberapa kali.
Thursday, September 18, 2014
CAMPING DI PULAU (YANG KATANYA) BULAT
![]() |
Mari kita nge-camp Pic by Bengs |
Tuesday, March 25, 2014
BALI: JALAN-JALAN KESASAR
Menginjakkan kaki di Denpasar ini sering membawa saya tersenyum atau ketawa sendiri. Bukan karena ada pemandangan lucu di hadapan saya, namun teringat percakapan saya dengan seorang teman dari Eropa tentang pulau Dewata ini beberapa tahun lalu.
Saat itu dia bilang ingin berkunjung ke Bali dan ingin mencari tempat yang less touristy atau bukan tempat wisata terkenal gitu deh. Saat itu saya menyarankan sebaiknya mencari penginapan di luar kota Denpasar karena selain tempatnya lebih sepi, harganya pun enak di kantong. Dengan polos dia menjawab saran saya dengan kalimat: "Endah, but I wanna go to Bali, I don't wanna go to Denpasar" dan saya cuma menjawab "I know, but Denpasar is the capital of Bali". Dan dia pun bengong. Huahahaha.. Rasanya kalau yang ngomong di hadapan saya saat itu adalah teman dekat, mungkin sudah saya ketawain. Sebegitu terkenalnya pulau Bali dan sebegitu asingnya Denpasar di mata orang asing ya. Hahahahaha..
Wednesday, May 15, 2013
MISTERI CINLOK DI UJUNG KULON
"Hayo.. ngaku! siapa yang cinlok habis dari ujung kulon?" tutur salah satu teman saya saat kita berkumpul kembali di foodcourt Plaza Semanggi untuk saling bertukar foto-foto perjalanan kami beberapa hari yang lalu di Taman Nasional yang terletak di ujung paling barat pulau Jawa.
![]() |
Ketemuan di Foodcourt Plaza Semanggi demi foto narsis masing-masing Hahahaha.. |
Candaan dan memori pun mulai flashback ke hari sabtu dan minggu pada awal mei 2013 ketika kita memulai perjalanan menyeberang dari daerah Sumur ke pulau Peucang. Saya, Irma dan 15 orang lainnya yang belum saling mengenal dengan baik satu sama lain ini pun memulai perjalanan.
Tuesday, March 12, 2013
Tuesday, July 31, 2012
PULAU RAMBUT: KONSERVASI BURUNG DAN BIAWAK, DULU DAN SEKARANG
Atas ajakan teman, tanggal 3 Juni 2012 lalu saya berkesempatan kembali menginjakkan kaki di Pulau Rambut, kepulauan Seribu. Terakhir kali saya kesana sekitar bulan Maret 2008. Tak terasa sudah hampir 4 tahun lebih yah.. Dengan menggunakan perahu nelayan dari dermaga Muara Kamal selama hampir 1 jam, akhirnya saya tiba di dermaga pulau Rambut
Welcome to Rambut Island (photo taken March 2008) |
Subscribe to:
Posts (Atom)
Popular Posts
-
Sungai Maron adalah sebuah sungai yang terletak di Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Sungai ini memiliki panjang sekitar 35...
-
Jepara dikenal sebagai kota pesisir karena terletak di wilayah pantai utara (Pantura) pulau Jawa. Sudah pasti Jepara memiliki banyak pantai ...
-
Setelah beberapa hari berada di Morotai, perjalanan tugas negara saya di provinsi Maluku Utara pun akan berlanjut ke kabupeten tetangga yai...