Pertama kali mendapat kabar dari produser bahwa saya akan ditugaskan untuk meliput ke daerah Aceh, saya langsung panik tingkat dewa. Betapa tidak, meskipun saya seorang muslimah yang berkerudung, namun saya masih terkategorikan jilbaber metal. Masih lebih suka pakai celana jeans dan sepatu kets serta beberapa tabiat saya yang lebih mendekati sosok cowok daripada cewek *setidaknya begitulah kata orang-orang disekitar saya*. Namun sebagai jurnalis yang baik *halah.. lebay tingkat dewa nih* saya mengiyakan tugas kantor tersebut.
Pada hari Rabu, 11 September 2013, saya sudah duduk dengan manis di bandara Soekarno Hatta, namun tetap dengan penampilan sehari-hari saya, kaos oblong, celana jeans dan sepatu kets. Sebenarnya teman kantor saya, Yuli Dwi, sudah menawari saya untuk meminjamkan beberapa roknya. Namun berhubung pekerjaan kali ini saya harus memanggul kamera dan tripod sendirian, saya pun menolak dan memilih untuk tetap memakai celana kebangsaan saya itu. Tapi tetap saya mempersiapkan sarung dan pashmina untuk dipakai untuk menyamarkan celana jeans saya.
Showing posts with label Nangroe Aceh Darussalam. Show all posts
Showing posts with label Nangroe Aceh Darussalam. Show all posts
Subscribe to:
Posts (Atom)
Popular Posts
-
Pernah tidak saat akan traveling ternyata jadwal pesawat dibatalkan sepihak oleh maskapai? Atau kehilangan bagasi saat tiba di kota tujuan?...
-
Setelah 6 hari luntang-lantung tak jelas di jalanan kota Bangkok, Thailand, akhirnya saya memutuskan untuk pergi ke Kuala Lumpur dengan meng...
-
Sebuah kotak telepon merah di pinggir jalan menarik mata saya saat melewati jalan Penjawi di kota Pati. Siapa pun pasti tahu bahwa kotak tel...