Profesi
Jurnalis saat ini termasuk salah satu profesi incaran banyak orang karena
iming-iming traveling gratis atau
dibayarin kantor yang selalu menjadi motivasi utama. Saya sendiri meski saat
ini bekerja sebagai Video Jurnalis di salah
satu media nasional, sebenarnya pada awalnya tidak pernah membayangkan akan
benar-benar menjadi jurnalis, meski saya lulusan Jurnalistik. Maklum, sejak
awal saya melihat profesi jurnalis adalah profesi orang cerdas nan serius bin
susah, yang notabene bukan saya banget yang pelupa tingkat dewa, suka becanda
dan malas melakukan hal-hal susah. Namun, suratan takdir Allah SWT ternyata
menggariskan bahwa saya harus jadi jurnalis dan kini, ini adalah profesi yang
telah saya geluti sejak tahun 2009.
*lama juga yaa.. *
Awal
jadi jurnalis, saya tidak membayangkan akan bisa pergi keluar kota. Betapa
tidak, mengerjakan liputan dalam kota saja bisa kelar jam 2 atau jam 3 pagi
setiap hari,plus pakai acara deraian air mata dan keringat plus emosi tingkat
dewa kalau harus ngotot-ngototan sama editor dan redaktur, mana sempat mau kepikiran keluar kota. Mau
ngambil cuti?? Minta pengganti libur saja mesti pakai acara debat dulu sama
boss yang hasilnya lebih banyak kalah debat.