Showing posts with label Makanan. Show all posts
Showing posts with label Makanan. Show all posts

Wednesday, August 31, 2016

(NYARIS) MAKAN SEI DI KUPANG

Perasaan sih masih belum sempat minta day off usai tugas negara dari Bali, tiba-tiba list tugas negara keluar kota mendadak datang kembali seminggu setelahnya. *bos..bos.. saya lelah bos*. Permintaan untuk tugas negara di areal Jabodetabek pun ditolak dengan alasan  "ada yang baru pertama kali liputan project ini, ndah, jadi dia yang di Jabodetabek dulu ya, kamu yang jauhan aja". Beuh. Tahun lalu saya minta yang jauhan, di Sulawesi atau Papua gitu ditolak, suruh yang deketan. *ehh Sumatera deketlah sama pulau Jawa lah ya* Hehehehe. Dan jadilah saya ke Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Sebenarnya ini bukan kali pertama kali saya ke NTT. Beberapa tahun yang lalu saya pernah mengunjungi provinsi ini lewat pulau Sumba. (cerita tentang Sumba silakan dibaca disini). Namun memang ini pertama kalinya saya mengunjungi Kupang ya sudahlah ya, nikmati sajalah. Bersama dengan Aci si team leader dan Amin si fotographer, saya pun berangkat menuju Kupang dengan penerbangan paling pagi, pukul 03.30. *Ngantuks sangats kk, belum tidur dari kemarin*

Wednesday, July 13, 2016

KULINERAN DI BUMI MINA TANI

Saya cuma bisa pulang setahun sekali, setiap Idul Fitri atau Idul Adha ke kota Pati. Saya memang pernah tinggal 3 tahun lebih sedikit di kota dengan julukan Bumi Mina Tani ini untuk  bersekolah di bangku SMA. Usai orangtua saya pensiun, mereka pun pindah dan menetap di kota ini untuk menikmati hari tuanya disini. Itu sebabnya yang tadinya saya pulang kampung ke Sorong, Papua Barat, namun sejak tahun 2011 mudik saya berubah haluan ke kota Pati.

Tiap pulang ke Pati, saya selalu mendadak galau. Galau antara mau tiap hari makan masakan ibu (namanya anak peratauan pasti hal utama yang dirindukan adalah masakan ibu) atau mau berkeliaran di luar rumah mencicipi makanan khas daerah Pati. Untungnya daya tampung perut saya oke, jadi ya dua-duanya saja saya jabanin. Hahahaha.

Berikut ini beberapa kuliner di kota Pati, Bumi Mina Tani yang telah saya sambangi dan menjadi favorit saya tiap kali mudik.

Wednesday, November 18, 2015

SEDAP GURIH KAPAU UNI LIS

Main-main ke Sumatera Barat, terutama kota Bukittinggi rasanya kurang sempurna kalau tidak mencicipi nasi kapau. Namun mencari nasi kapau yang benar-benar enak, enak di lidah dan enak di kantong memang tidak mudah. "Saya pernah makan di nasi kapau Bukittingi dan pas bayar kena 'tembak' 60 ribu dong ndah. Mana rasanya biasa aja lagi. Hadeuhh" keluh seorang teman saat menceritakan pengalamannya di Bukittinggi. Makanya saat supir mengajak makan nasi kapau, saya bersikap 'antara mau dan tidak mau tapi terserah deh soalnya saya lapar' Wkwkwkwk..

Wednesday, May 27, 2015

MENYESAP NIKMATNYA PINDANG RUPIT KHAS LUBUK LINGGAU

Berkunjung ke suatu daerah untuk pertama kalinya seperti biasanya kuliner lokal selalu menjadi incaran utama. Begitu pula saat mendatangi kota Lubuk Linggau di Sumatera Selatan untuk dinas kantor. Di kota seluas 400an kilometer persegi ini sebenarnya saya mencicipi beberapa makanan, Beberapa teman biasanya menyebut pempek juga merupakan salah satu makanan khas kota ini. Hmm.. Kalau pempek sih di Jakarta juga ada. Masakan khas lainnya ada tidak?!
Pindang 
Tentu saja ada. Saya pun kemudian diperkenalkan dengan hidangan bernama Pindang Rupit. Hmm Seperti apa sih hidangan pindang khas daerah ini? Saya pun dibawa ke rumah makan di Jalan Lintas Tengah Linggau Bengkulu, tepatnya di samping kantor Bupati Lubuk Linggau. "Sebenernya hidangan ini khas daerah Musi Rawas, tapi saat ini daerah Musi Rawas sudah dilebur masuk ke dalam administratif kotamadya Lubuk Linggau" cerita Yosie Lukie Novita, pemilik Warung Nasi Yosi Pindang Rupit.

Monday, December 22, 2014

PEDAS DAN ASAM DI KULINER TOBASA, SUMATERA UTARA

Gerbang kabupaten Toba Samosir di Sumatera Utara
Saat akan ditugaskan pertengahan tahun 2013 untuk dinas kantor, hal pertama yang saya pikirkan saat mendengar kata Tobasa atau Toba Samosir adalah "Itu di sebelah mananya danau Toba ya? Di dalam pulau Samosir? Asyik!! saya bisa menyeberang naik kapal di danau Toba dong" sambil senyum-senyum senang. Dannn.. jawaban yang saya terima adalah: "Mau ngapain naik kapal?? Tobasa tuh di pinggiran danau, bukan di dalam pulau Samosir. Riset sana!!" *lagi keluar begonya saya* wkwkwkwk..

Sekilas mengenai Kabupaten Toba Samosir adalah salah satu dari 9 kabupaten dan kotamadya yang mengelilingi Danau Toba di Sumatera Utara. Dari bandara Kuala Namu, Medan menuju ke Tobasa menempuh perjalanan darat selama kurang lebih 6-7 jam. Kabupaten yang lebih terkenal dengan nama Tobasa ini memiliki keunikan pada arsitektur bangunan tradisionalnya yang masih dapat terlihat di beberapa tempat dimana salah satunya adalah Pasar Balige dan kantor Dinas Pariwisata yang terletak di tengah kota.

Friday, January 18, 2013

ICIP-ICIP MAKANAN DI KOTA KINABALU


Setiap mengunjungi daerah lain, saya selalu berusaha untuk mencicipi beberapa makanan rumah atau makanan khas di daerah tersebut. Beruntung saya selalu punya perut yang fleksibel ketika berpergian sehingga meski tidak makan nasi beberapa hari pun saya akan baik-baik saja. Paling sakit perutnya setelah pulang kembali ke rumah. Hehehehe…

Selama saya berkunjung ke Kota Kinabalu (KK), Malaysia, saya juga berkesempatan mencicipi beberapa makanannya. Menurut saya beberapa masakannya mirip kok sama Indonesia, hanya mungkin sedikit berbeda bumbu dengan di Indonesia.

Sunday, November 25, 2012

TELOR DADAR ATAU TELOR CEPLOK?

Saya suka telur dadar dengan segala macam tambahannya seperti bawang, tomat dan cabe. Tapi saya juga suka telur ceplok setengah matang. Hasil iseng di dapur menghasilkan kombinasi dari kedua jenis masakan telor ini.


Wednesday, June 27, 2012

(REVIEW) BAMBOO DIMSUM: MAKAN DIMSUM SEPUASNYA

Hari Selasa siang (26 Juni) saya mendapat sms dan 5 kali misscalled dari seorang teman, Eny Pujiastuti. Niat amat yah menghubungi saya.. hehehe...


Dimsum goreng
Dia mengajak saya untuk mencicipi satu restoran baru di Jakan Margonda, Depok. Namanya Bamboo Dimsum. Katanya sih makan sepuasnya hanya dengan membayar Rp.43.000,-. 

Sebenarnya nih yaa.. mendengar kata dimsum saya jadi sedikit malas, soalnya saya bukan penggemar makanan cina karena biasanya agak asin. Saya lebih suka makanan Jepang. Namun mempertimbangkan saya sudah jarang bertemu dengan teman saya yang satu ini, jadi saya pun mengiyakan tawarannya.

Popular Posts