Baca Juga : Saatnya Pulang dan Jelajahi Kota Minyak
Bahkan jika dibandingkan saat lebih dari 20 tahun yang lalu, bandara kota Sorong berada di pulau lain, tepatnya di pulau Jeffman, Kabupaten Raja Ampat yang berjarak sekitar 1,5 jam dengan menggunakan kapal ferry. Bisa dibayangkan betapa sulitnya mencari armada transportasi yang memadai dan cepat jika bandara masih berada di luar kota Sorong.
Pesawat dari Sorong menuju Jakarta melintasi 'mantan' bandara Sorong. |
Pulau Jeffman, kabupaten Raja Ampat yang dulunya adalah bandara kota Sorong, Papua Barat Daya. |
Pagi itu saya masih termangu di dalam ruangan bandara Domine Eduard Osok setelah melangkah turun dari pesawat. Melihat adanya garabarata dan sabuk conveyor otomatis untuk pengambilan bagasi saja sudah membuat saya hampir menangis.
Dulu, fasilitas tersebut belum ada di bandara ini. Dulu, failitas ini saya anggap kemewahan yang hanya ada dan bisa dirasakan di bandara-bandara di kota besar, bukan di kota kecil seperti ini. Saya pun bersyukur dalam-dalam pada pembangunan yang sudah ada saat ini.
Bagian depan Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat Daya |
Conveyor belt otomatis untuk pengambilan bagasi. |
Garbarata. |
Itu sebabnya akan ada beberapa tambahan beberapa bandara baru di Papua Barat Daya yang mulai direncanakan dan dieksekusi mulai tahun ini.
Sebagai kota persinggahan menuju ke salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia, Kepulauan Raja Ampat, Sorong menjadi tempat persinggahan banyak wisatawan dalam dan luar negeri. Itu sebabnya sejak pariwisata Raja Ampat booming beberapa tahun silam, ekonomi di kota Sorong pun mulai menggeliat dan semakin berkembang. Saya menikmati setiap langkah kaki di kota tempat saya dibesarkan ini dan melihat berbagai moda transportasi yang semakin banyak di kota ini.
Kehadiran sarana dan prasarana transportasi publik yang semakin memadai bisa saya lihat kembali saat mengunjungi kota Sorong tahun 2018 silam. Bangunan bandara dan pelabuhan kapal yang megah dan nyaman untuk pengunjung, telah berdiri dengan apik di tengah-tengah geliat kota Sorong yang semakin ramai.
Setelah beberapa hari di kota Sorong, saya pun berniat untuk mengunjungi kota Teminabuan, sebuah kota kecil berjarak 5 jam dari kota Sorong.
Bandara Teminabuan, kabupaten Sorong Selatan |
Tak dinyana, di Teminabuan saya melihat ada bandara Teminabuan yang sudah lama beroperasi dengan pesawat-pesawat kecilnya. "Hampir setiap hari ada kok penerbangan ke bandara ini, soalnya daripada menempuh jalan darat 4-5 jam kan mendingan pakai pesawat 30 menit juga sampai," demikian kata paman saya yang tinggal di Teminabuan.
Benar juga, konektivitas kota Sorong dengan kota-kota lain di sekitarnya akhinya bisa juga terhubung lewat jalur udara. Harap mahfum, dulu sarana dan prasarana di daerah-daerah di Papua sangat terbatas. bisa membutuhkan waktu setengah hari bahkan seharian hanya untuk menuju ke sebuah daerah yang jaraknya mungkin tidak sampai 100 kilometer.
Baca juga : Wonderful Indonesia Dari Pedalaman Papua Barat
Danau Framu di kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya |
Bandara Kambuaya yang kini telah rampung |
Gedung Bandara Kambuaya, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya |
Tampaknya Kementrian Perhubungan sudah mulai memperlebar pembangunan di kota-kota kecil yang punya potensi ekonomi dan pariwisata yang menarik. Dengan begitu, kendala transportasi pun akan diminimalisir untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di kota-kota kecil seperti di wilayah Papua Barat Daya ini.
Mungkin jika dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia, pembangunan sarana dan tranpostasi di Sorong dan sekitarnya terkesan masih belum masif. Namun saya tetap sangat bangga dengan pencapaian Kementerian Perhubungan di kota Sorong dan sekitarnya yang telah mengubah wajah perekenomian dan pariwisata di kota Sorong dan sekitarnya.
Perkembangan pembangunan dari Kementerian Perhubungan ini bisa diikuti lewat:
- Instagram : @kemenhub151
- Facebook : Kementerian Perhubungan RI
- Twitter : @kemenhub151
- Youtube : Kementerian Perhubungan RI
- Website : dephub.go.id
Setuju, bandara yang baik itu bakal mendongkrak pariwisata. Kalau bandaranya bagus, transportasi jadi mudah, wisatawan juga jadi makin minat datang ke Sorong. Ajak doong ke sana.
ReplyDeletebenar banget. Pilihan penerbangannya pun makin banyak lhoo sekarang.. beda sama jaman dulu yang seminggu cuma 3 kali itu.
Deleteyukss kita main lah ke Sorong, sekalian ke raja ampat gituuu.. hehehe
Akuu maaauuu ke Papua! Bucket list travel banget sik itu, ahahahah, apalagi Raja Ampat dan sekitarnya. Ajak-ajak napa Kak kalo lagi travel kesana, wkwkwkk!
ReplyDeleteyuksss. main ke Papua Barat.. cuss langsung booking tiket ke Sorong lahhhh..
DeleteOh Sorong! betapa kurindu! dulu busuk banget tu bandara, hahahah... Tapi sekacau2nya, gw bisa beli roti abon daging yg berlimpah abon itu di bandara, ga perlu jauh2, dan kala transit di Palu semua orang nanya gw beli dimana itu roti. Roti masih panas lhooo.... Btw, langit di papua selalu cantik, awannya cantik, puas deh ngelihat hasil foto2mu. Maju terus Endang!! lain kali ajak gue lah
ReplyDeleteGak usah diingat-ingat dahhh yang busuk-busuk.. ingatnya yang manis-manis aja macam saya. Hahahaha..
Deletesekarang bandara Sorong emang udah keren banget dehhh.. kemaren meski rumah sama bandara cuma 15 menit jalan kaki, sengaja banget datang 2 jam sebelumnya cuma biar bisa ngiter2 aja di dalam bandara. hehehhe..
kuylahhh kita ke Sorong biar bisa makan seafood enak di sana.. hehehe
Endaaaah..
ReplyDelete#typho
Wahhh parah banget nama gw bisa typo.. kegedean jempol yee.. wkwkwkwk
DeleteAku jadi ingat cerita-ceritamantan pilot cesna yang dulu mengabdi di Papua dan sekitarnya. Melihat para warga yang memang memnutuhkan transportasi. Semoga saya bisa menginjakkan kaki id Papua.
ReplyDeleteiyaa dulu konektivitas antar kabupaten cm bisa lewat laut dan udara. udaranya pun terbatas sama kota-kota besar. Senang banget sekarang konektivitas transportasinya makin banyak dan makin lengkap di Papua.
DeleteSemoga bisa segera mengunjungi Papua ya mas..
Wah semakin maju ya Papua. Saya juga liat di internet pas bandaranya di bangun. Keren banget
ReplyDeleteIyaa..sebagai yang dulu pernah tinggal di sana, merasakan banget pembangunan transportasi di Papua makin maju dan makin beragam.
Deletejadi lebih mudah untuk mengunjungi kota-kota kecil di sana.