Traveling ke Malaysia dengan transportasi umum bisa jadi pengalaman seru yang penuh kejutan, apalagi jika kalian tipikal traveler yang suka perjalanan yang fleksibel dan dekat dengan kehidupan lokal.
Dalam perjalanan di akhir tahun 2022 lalu, saya dan dua orang teman berkesempatan mengunjungi dua kota di Malaysia yang menarik, yaitu Ipoh dan Penang. Mulai dari antre tiket di tengah keramaian libur nasional hingga naik feri menyeberang ke George Town, setiap langkah perjalanan saat itu memberi cerita tersendiri.
Berikut saya bagikan pengalaman lengkapnya agar kalian bisa mempersiapkan diri lebih baik jika ingin mengikuti jejak yang sama seperti saya, mencari cara menuju ke Penang dari Kuala Lumpur dan Ipoh.
Pengalaman Traveling ke Ipoh dan Penang dengan Transportasi Umum
- Kuala Lumpur ke Ipoh
Setelah menghabiskan waktu 2 hari 1 malam di KL saya pun menuju ke Ipoh karena teman saya telah menunggu di sana. Dari pusat kota Kuala Lumpur, saya diantar menuju ke Terminal Bersepadu Selatan (TBS) oleh seorang teman.
Begitu di TBS, saya pun langsung menuju ke loket untuk membeli tiket karena saya tidak memesan online. FYI, tiap konter tiket di TBS menjual tiket dari semua perusahaan bus, jadi kalau kalian punya spesifik bus yang biasa kalian gunakan, bisa langsung sebutkan nama bus dan jam keberangkatan yang diinginkan di konter tiketnya.
![]() |
antrian di konter tiket Terminal Bersepadu Selatan (TBS) Kuala Lumpur |
Kalau saya pribadi sih lebih suka beli tiket bus on the spot dan melihat jadwal bus terdekat yang akan segera berangkat.
Sayangnya, kala itu di pertengahan bulan November 2022, saya tidak tahu bahwa Malaysia sedang melakukan pemilihan umum (pemilu) sehingga sehari sebelum dan setelah pemilu merupakan hari libur nasional. Momen ini dimanfaatkan banyak penduduk Malaysia untuk mudik. Akibatnya, terminal pun ramai dengan para pemudik. Setiap konter tiket punya antrian lebih dari 10 orang.
Setelah ikut mengantri sekitar 5 menitan sambil mengamati keadaan TBS, saya memperhatikan ada beberapa mesin penjual tiket otomatis yang kosong. Awalnya saya pikir mungkin mesin itu rusak. Tapi setelah beberapa lama mengamati, saya melihat beberapa orang membeli tiket di mesin tersebut.
Karena penasaran saya pun keluar dari antrian dan segera menuju mesin tiket yang sedang kosong. Ternyata, kurang dari 1 menit saya berhasil membeli tiket bus di mesin otomatis ini. Pembelian dilakukan dengan uang tunai. Jadi setelah memilih jurusan dan bus yang akan saya naiki, harga tiket bus akan keluar dan kita tinggal memasukkan uang tunai ke slot uang yang ada di mesin tersebut.
Mesin hanya menerima uang ringgit. Jika kalian menggunakan uang ringgit nominal besar, kembaliannya pun akan keluar dari mesin tersebut.
Bus akan saya naiki ke Ipoh adalah bus Sri Maju karena pemberhentian terakhir bus ini adalah di kantornya yang berada di tengah kota Ipoh. Harga tiketnya 25 ringgit. Beberapa operator bus lain yang jadi rekomendasi antara lain: Alya Express, Aeroline, dan Jasmine Express.
FYI. Terminal Meru Raya (Amanjaya) ini terletak di pinggiran kota Ipoh, sekitar 10-12 kilometer dari pusat kota. Jadi perlu naik bus atau taksi lagi jika penginapan berada di tengah kota. Teman saya sudah memilih penginapan yang hanya berjarak kurang dari 1 kilometer dari kantor bus Sri Maju ini sehingga saya bisa tinggal jalan kaki ke hotel.
- Ipoh ke Penang
Setelah berkeliling di kota Ipoh selama 2 hari 1 malam untuk hunting kuliner di Ipoh, saya dan kedua teman pun bersiap untuk menuju ke Penang. Dari hotel, kami menggunakan taksi online untuk menuju ke Terminal Meru Raya (atau bisa juga disebut Terminal Amanjaya) Ipoh. Sebelumnya kami telah membeli tiket bus jadi kami berpikir bisa langsung menuju ke ruang tunggu pemberangkatan bus.
![]() |
Harga tiket bus Ipoh ke Penang, Malaysia |
Ternyata, tiket online yang kami beli harus dicetak sebelum bisa memasuki ruang tunggu. Padahal saat itu hanya tersisa 5 menit sebelum jam keberangkatan. Apalagi kala itu masih musim liburan pemilu di Malaysia yang berakibat antrian di tiap konter tiket pun mengular.
Sudah harap-harap cemas bakal ketinggalan bus nih, karena jadwal keberangkatan bus di Malaysia lumayan on time dan hampir tidak pernah terlambat. Dwi, teman saya masih berjibaku mengantri untuk mencetak tiket sedangkan saya sudah mulai browsing-browsing tiket bus untuk jam keberangkatan bus berikutnya kalau-kalau kami ketinggalan bus.
Alhamdulillahnya, karena momen mudik, hampir semua bus terlambat masuk ke terminal karena kemacetan di jalan tol menuju Ipoh. Bus yang akan kami naiki pun diperkirakan akan terlambat sekitar 30 menit
Teman saya sendiri butuh mengantri hampir 10 menit lalu tersadar bahwa ada mesin pembeli tiket otomatis yang juga bisa mencetak tiket. Dalam waktu kurang dari 2 menit di mesin tiket itu akhirnya tiket bus kami pun tercetak. Fiuh, masih ada lebih dari 15 menit mengatur napas setelah sport jantung karena khawatir ketinggalan bus.
Hampir 3 jam kemudian, bus yang kami naiki sampai di terminal Butterworth. Setelah turun dari bus, kami langsung mengikuti petunjuk arah menuju ke pelabuhan feri Sultan Abdul Halim untuk menyeberang ke George Town, Pulau Penang. Di pelabuhan ini, meski cukup banyak orang tapi tidak seramai seperti di terminal bus, jadi antrian untuk beli tiket pun berjalan cukup cepat.
![]() |
antrian di konter tiket pelabuhan Sultan Abdul Halim untuk menyeberang ke Georgetown Penang, Malaysia |
![]() |
Harga tiket feri dari Butterworth ke Georgetown Penang, Malaysia |
Harga tiket kapal feri ini sangat murah, 1,20 ringgit, alias sekitar 4.000an rupiah. Untuk itu disarankan siapkan uang koin atau pecahan kecil untuk membeli tiket.
Dalam waktu kurang dari 5 menit kami bertiga sudah menunggu di ruang tunggu dan dalam waktu kurang dari 10 menit pula kapal feri sudah merapat di pelabuhan. Perjalanan menyeberang dengan kapal feri kurang lebih 15 menit.
Tips Saat Menggunakan Transportasi Umum ke Penang
Berikut beberapa tips jika hendak traveling ke Penang dan Ipoh dari Kuala Lumpur dengan transportasi umum.
1. Pesan tiket bus atau kereta lebih awal, terutama saat musim liburan
Libur nasional atau akhir pekan panjang bisa membuat terminal sangat ramai. Jika memungkinkan, pesan tiket secara online untuk menghindari antrean panjang dan risiko kehabisan tiket.
2. Manfaatkan mesin tiket otomatis
Di terminal seperti TBS (Kuala Lumpur),Amanjaya (Ipoh), atau terminal-terminal bus di Malaysia biasanya terdapat mesin tiket otomatis yang bisa digunakan untuk membeli atau mencetak tiket. Mesin ini biasanya tidak ramai dan jauh lebih cepat dibanding antre di konter.
3. Pilih bus yang turun di lokasi strategis
Beberapa perusahaan bus berhenti di terminal yang jauh dari pusat kota. Kalian bisa mengecek lokasi turun yang diinginkan atau yang tidak jauh dari tempat menginap.
Misalnya, saat ke Ipoh, bus Sri Maju turun di tengah kota yang hanya 800 meter dari tempat saya menginap. Sedangkan kebanyakan bus lainnya berhenti di Terminal Meru Raya yang jauh dari pusat kota Ipoh.
4. Persiapkan uang tunai dalam pecahan kecil
Mesin tiket, toilet umum, dan pembelian di stasiun seringkali hanya menerima uang tunai, jadi pastikan kalian membawa ringgit pecahan kecil untuk mempermudah transaksi. Biasanya saat akan naik transportasi umum, saya akan membawa banyak uang logam dan uang kertas pecahan 1, 5 dan 10 ringgit.
5. Siapkan waktu ekstra untuk menyeberang ke Pulau Penang
Setelah turun di Terminal Butterworth, kalian perlu naik kapal feri untuk menyeberang ke George Town, Pulau Penang. Meskipun biasanya lancar, tetap alokasikan waktu ekstra karena jadwal bisa bergeser, terutama saat ramai. Jadwal kapal feri di Butterworth ada setiap 40 menit sekali kok.
6. Gunakan aplikasi transportasi lokal
Aplikasi seperti Grab sangat membantu untuk berpindah dari terminal ke hotel atau tempat wisata, terutama jika tiba malam hari atau membawa banyak barang.
Akhirnya kami bertiga pun sampai di kota George Town, Penang. Kami pun segera menuju ke hotel untuk check in dan meletakkan barang-barang di hotel. Setelah itu kami pun langsung hunting wisata kuliner di Penang.(EKW)
wah hebat juga ya
ReplyDeleteada mesin tiket, jadi lebih praktis
Perjalanan yang sangat menyenangkan
Iya, mesin penjual tiket itu praktis banget. Kukira cuma buat kereta dalam kota saja, ternyata bisa buat bus antar kota juga di Malaysia.
DeleteSepupu saya tinggal di Malaysia. Lumayan sering juga dia dan keluarganya wisata ke Penang dan Ipoh. Suka tertarik banget kalau lihat dia udah kulineran. Makin pengen deh ke sana
ReplyDeleteYuks kak, kita traveling ke Penang dan Ipoh. Saya juga belum bosan main ke dua kota di Malaysia ini, soalnya kulinernya enak dan unik.
DeleteDua kota yang pasti menyenangkan Mba, saya udah rencana aja pengin ke Penang buat solo travelling tapi wacana terus. Kalau di Penang selain kulineran apa yang paling ikonik di sana Mba? Wah musti cari postingan2 Mba Endah yang lain pastinya ini :)
ReplyDeleteIpoh dan Penang memang menyenangkan untuk didatangi, teh. Apalagi kuliner dan alamnya juga menarik untuk dijelajahi. Kalau Penang saya pernah menulis soal Kuil Kek Lok Si. Untuk rekomendasi tempat wisata lainnya di Penang dan Ipoh akan saya tuliskan lain waktu.
DeleteKalau traveling gitu, berarti jangan terlalu mengandalkan cashless ya Kak. Perlu juga siapin uang tunai, khususnya yang recehan, biar lebih memudahkan transaksinya juga.
ReplyDeleteIya kak. Soalnya untuk transportasi umum seperti bus dan kereta biasanya masih lebih suka pakai cash, apalagi kalau nominalnya kecil. Makanya kalau ke Malaysia, setelah tarik tunai di ATM lokal, biasanya saya langsung pakai jajan ke minimarket supaya bisa dapat uang cash pecahan kecil.
DeleteSeru dan menarik sekali jelajah Ipoh & Penang menggunakan transportasi umum. Beneran ada momen mendebarkan juga, khawatir ketinggalan bus untungnya aman ya. Noted banget mesti nyiapin uang pecahan kecil juga yak. Nice info, serasa diajak jalan-jalan secara nyata nih.
ReplyDeleteKalau mau naik transportasi umum memang sebaiknya punya uang nominal kecil dan juga koinan sih. Makanya sampai sekarang uang koin Malaysia masih saya simpan, buat jaga-jaga kalau traveling ke Malaysia lagi gak perlu pusing nukerin uang dulu.
Deletewah seru banget perjalanannya mbak ternyata bisa beli tiket busnya pakai mesin otomatis yaa jadi nggak ribet ngantri. semoga nanti aku bisa juga menjejakkan kaki ke Malaysia atau Penang
ReplyDeleteDi Malaysia memang rata-rata sudah banyak mesin penjual tiket jadi lebih mudah dan praktis. Semoga bisa segera traveling ke Malaysia juga ya kak.
DeleteKalo baca tulisan mengenai jalan-jalan ke Malaysia selalu rindu. Pwngen banget bisa jalan-jalan ke sana. Kangen ama curry puffnya yang rasanya khas dan emak. Beda banget ama curry puff di sini.
ReplyDeleteSaya pun juga selalu rindu ingin selalu main ke Malaysia. Berasa rumah kedua di sana. Mungkin karena budaya dan makanannya yang mirip dengan Indonesia.
DeleteCurry puff di Malaysia setauku bumbu rempah karinya kuat banget jadi lebih enak yang di Malaysia sih sudah pasti.
Seruuu banget wisata pakai transportasi umum gini ke Penang... Kulinernya terkenal enak ya ... Semoga next bisa kesana
ReplyDeleteSelalu seru kalau naik transportasi umum di negara lain. Lagipula Malaysia cukup mudah dan terjangkau jadi pasti lebih hemat sih.
DeleteTernyata di Malaysia bukan hanya Kuala Lumpur yaa, Penang dan Ipoh pun sangat rekomended untuk dijadikan destinasi wisata dan destinasi kuliner. Sistem transportasinya juga sudah bagus ada mesin tiket otomatis. Jadi sangat memudahkan.
ReplyDeleteIya Kak, Malaysia punya banyak kota yang seru untuk dijelajahi, baik alam maupun kulinernya. Ipoh dan Penang ini yang paling dekat dengan KL dan mudah dijangkau dengan berbagai moda transportasi
DeleteSeru sih mencoba transportasi umum lokal di suatu negara asing. Jadi act as a local gt yaa... Menjiwai jd masyarakat Setempat. Apalagi klo di negara yg sistem transportasi publik sudah tertata dg baik. Seru2 aja bawaannya jelajah dengan public transport. Btw antrin tiketnya lumayan panjang ya mba. Kirain zaman online udah beralih semua pilih via online
ReplyDeleteIya kak. Memang seru kalau naik kendaraan umum di negara lain. Terasa seperti jadi warga lokalnya. Di Malaysia lumayan mudah kalau ingin naik transportasi umumnya karena sudah terintegrasi dengan baik.
DeletePenang emang dikenal dengan wisata kulinernya, pernah liat konten di Tiktok, katanya kalo ke Malaysia wajib mampir ke Penang.
ReplyDeleteSemoga suatu hari nanti bisa ke Penang.
Aku tuh paling seneng baca-baca cerita backpackeran kaya gini mbak, apalagi ke Malaysia gini ... ahh semoga bisa kembali traveling setelah kondisi semuanya membaik
ReplyDeleteSeru banget perjalanannya! Ipoh dan Penang tuh kayak hidden gem yang wajib dikunjungi ya. Dari dua kota itu, mana yang paling berkesan buat kk? Makasih udah sharing pengalamannya!
ReplyDeleteMau juga jelajahi Penang. Seru banget ya mba. Aku paling suka kalau traveling itu naik transportasi umumnya ya mba. Apalagi kalau rame-rame. Jadi kangen
ReplyDelete