Meski dulu jaman sekolah dan kuliah berkali-kali mengunjungi Sulawesi Selatan, namun sebenarnya saya nyaris tidak pernah keluar dari kota Makassar, bahkan tidak keluar rumah untuk menikmati pemandangan kota. Harap maklum, bepergian bersama keluarga berarti saya harus menuruti jadwal yang telah dibuat oleh orang tua saya.
Itu sebabnya, kali ini ketika ada kesempatan untuk mengunjungi Sulawesi Selatan, tepatnya di Kabupaten Tana Toraja, saya pun langsung menyambar kesempatan baik tersebut.
Profil Kabupaten Tana Toraja
Kabupaten Tana Toraja terletak di Provinsi Sulawesi Selatan, dengan pusat pemerintahan berada di Kota Makale. Wilayah kabupaten Tana Toraja membentang seluas 2.054 kilometer persegi dan dihuni oleh sekitar 291.046 jiwa penduduk (sensus penduduk tahun 2022). Bumi Lakipadada adalah julukan Kabupaten Tana Toraja, yaitu cerita sastra kepahlawanan lokal di Tana Toraja.
Di tengah rangkaian pegunungan yang memikat, suku Toraja memelihara kehidupannya yang begitu khas, dan menghidupkan tradisi kuno yang masih kuat dipertahankan. Kabupaten Tana Toraja, dengan segala daya tarik alam dan budayanya yang unik, menjadi salah satu destinasi wisata yang paling menonjol di Sulawesi Selatan.
Cara Menuju ke Tana Toraja
Jarak Makassar menuju ke Tana Toraja sekitar 300 kilometer atau sekitar 6-7 jam perjalanan. Ada beberapa cara untuk menuju ke kota Makale, Tana Toraja dari Makassar, ibu kota Sulawesi Selatan. Berikut beberapa opsi yang biasanya dipilih oleh wisatawan:
1. Naik Bus
Salah satu cara paling umum adalah dengan naik bus dari Terminal Daya atau Terminal Malengkeri di Makassar. Ada beberapa perusahaan bus yang menyediakan layanan antara Makassar dan Tana Toraja. Perjalanan dengan bus biasanya memakan waktu sekitar 8-10 jam tergantung pada kondisi jalan dan lalu lintas.
2. Menggunakan Mobil Pribadi atau Sewaan
Beberapa orang juga memilih untuk menyewa mobil untuk traveling ke Tana Toraja. Pilihan ini dapat memberikan fleksibilitas dan kenyamanan lebih, tetapi biaya akan lebih tinggi daripada naik bus.
3. Naik Pesawat
Kabupaten Tana Toraja memiliki bandara bernama Bandara Toraja di Kota Makale. Jadwal penerbangan dari Makassar ke Toraja sudah tersedia hampir setiap hari, kecuali hari Sabtu. Setelah tiba di bandara, perjalanan bisa dilanjutkan dengan menggunakan taksi atau layanan transportasi lainnya untuk traveling ke Tana Toraja.
4. Ikut Trip atau Paket Perjalanan Wisata
Beberapa agen perjalanan menawarkan paket wisata yang mencakup transportasi dari Makassar ke Tana Toraja bersama dengan panduan wisata lokal dan akomodasi. Ini bisa menjadi opsi yang nyaman jika kalian ingin menghindari segala kerepotan saat mengatur transportasi sendiri.
Saat itu, saya ikut trip share cost bersama komunitas Backpacker Jakarta. Di akhir bulan Maret 2022, sekitar 10 hari sebelum bulan suci Ramadan dimulai, saya pun terbang dan menapakkan kaki kembali ke Makassar, setelah 17 tahun tidak berkunjung di kota Angin Mamiri ini. Ya, terakhir kali saya mengunjungi kota Makassar pada tahun 2005 silam.
Dari Makassar, bersama 20 orang teman baru, saya pun berangkat menuju ke Tana Toraja dengan menggunakan 2 minibus sewaan selama kurang lebih 9 jam.
Objek Wisata di Tana Toraja
Di Kabupaten Tana Toraja terdapat beberapa objek wisata yang bisa dikunjungi. Selama 3 hari 2 malam saya berada di sana, inilah beberapa objek wisata yang saya kunjungi saat berwisata ke kabupaten Tana Toraja.
1. Buntu Burake
Ini adalah salah satu destinasi wisata religi di Tana Toraja, yaitu Patung Yesus Buntu Burake yang terletak di Kelurahan Buntu Burake, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja. Patung ini terlihat berdiri megah dari kejauhan. Dengan tangan yang terbuka lebar dan wajah yang penuh kedamaian, Yesus terlihat seolah sedang memberkati Tana Toraja dari tempatnya yang tinggi.
Patung ini berdiri tegak di ketinggian 40 meter di Bukit Buntu Burake, sebuah bukit karst dengan pemandangan yang menatap langsung Kota Makale. Area patung ini memberikan panorama yang menakjubkan bagi para pengunjung yang akan dimanjakan dengan pemandangan indah Kota Makale serta barisan perbukitan yang terlihat indah dan menawan.
2. Londa
Londa adalah goa yang terbentuk oleh alam, diperuntukkan untuk penyimpanan jenazah khusus bagi para leluhur Toraja dan keturunannya. Goa ini berada di sisi bukit batu terjal yang ketinggiannya di atas bukit.
Bagian dalam goa Londa di Tana Toraja |
Dahulu, sebelum masuknya agama Islam dan Kristen di Tana Toraja, penduduk setempat sudah menganut kepercayaan warisan nenek moyang yang disebut Aluk Todolo atau Alukta. Kepercayaan Alukta inilah yang melandasi ritual adat dan tradisi masyarakat Toraja.
Di Goa Londa, peti jenazah yang ada tidak dikuburkan tapi hanya diletakkan begitu saja. Meski demikian, tidak terlalu terasa aura horor dan tidak juga berbau anyir, meskipun banyak tengkorak yang berserakan dan peti mati yang berumur ratusan tahun. Kondisi dalam goa juga tidak panas atau gerah, justru cenderung berhawa sejuk dan sepoi-sepoi.
3. Lemo
Lemo mempesona sebagai kompleks pemakaman yang dikenal dengan kuburan tebing batunya yang unik. Terletak di lereng bukit yang menjulang tinggi, peti mati diletakkan di dinding tebing batu. Proses penguburan dilakukan dengan cermat dalam batu kapur yang terukir dengan teliti.
Meskipun menyiratkan aura misteri dan angker, objek wisata Lemo di tana toraja menjelma menjadi destinasi menarik bagi para pencari pengalaman spiritual. Situs pemakaman kuno ini, yang berasal dari masa lalu, menawarkan pengunjungnya pemandangan yang tak terlupakan.
Setiap lubang menggambarkan kisah keluarga yang terpahat dalam sejarah. Dengan penuh kehormatan, mereka menutupi peti mati dengan kayu, menciptakan tempat peristirahatan terakhir yang damai di tengah keindahan alam sekitarnya yang masih asri.
Lho kok cuma itu? Lalu bagaimana dengan objek wisata Desa Kete Kesu yang terkenal itu? Mohon maaf, desa itu masuk ke wilayah Kabupaten Toraja Utara, bukan Kabupaten Tana Toraja. Jadi pembahasan mengenai desa Kete Kesu selanjutnya bisa dibaca di artikel Menelusuri Sisi Lain Budaya Toraja di Bumi Pongtiku. (EKW)
Oalaaaah itu beda lagi yaaa mba.... Aku pikir sama loh. Jadi kalo mau pesen open trip yg juga visit kete kesu, lbh mahal lagi yaaa.
ReplyDeleteIni tuh bucket list ku dah lama.. Suami juga pengeeen bgt ke toraja. Blm kesampaian ih. Baru makasar doang yg kami datangin. Pengennya sih pesen private tur kalo udh di sana jadi biar nyaman juga.
Dulu saya kira juga begitu, sampai akhirnya traveling ke Tana Toraja.
Deleteuntuk paket wisatanya sih tetap jadi satu kesatuan, jadi objek wisata utama di Tana Toraja dan Toraja Utara pasti akan dikunjungi, jadi tidak perlu pesan open trip terpisah gitu.
wishlistku belum kesampaian ke Toraja, paling banter ya ke Makasar, karena diburu waktu juga waktu itu
ReplyDeletedulu aku seneng nungguin info open trip yang diadakan sama backpacker jakarta, seru seru destinasinya, tapi belum keturutan buat join
kalau mau ke Toraja memang harus disediakan waktu sendiri, soalnya dari Makassar jauh euy, 8-9 jam perjalanan.
DeleteSemoga lain waktu bisa ikutan trip ke Toraja juga ya..
Akhirnyaa, ketulis juga ini artikel setelah hampir dua tahun :D
ReplyDeletewkwkwkw.. yoihh.. mesti dipecut emang bair rajin nulis. hehehe
DeleteTana Toraja memang unik. Masih lekat dalam ingatan waktu perjalanan ke sana sekitar tahun 2019 lalu. Kayaknya kalo aku sama Mba Endah barengan ke sana seruuuuu banget yaa 😁
ReplyDeleteYuks kita ke Toraja lagi, Kemarin 3 hari 2 malam rasanya belum puas euy..
DeleteWah seru ini bisa jalan-jalan ke Tana Toraja. Dan sekarang enak Mbak, karena sudah bisa naik pesawat sampai sana. Tapi memang lebih seru kalau rame-rame. Coba bisikin berapa biaya open tripnya Mbak. Siapa tau next, saya bisa ikutan.
ReplyDeleteSaat saya kesana, pesawatnya belum beroperasi efek masih PPKM sih. Tapi sekarang sudah mulai beroperasi rutin dan normal.
DeleteBiaya tripnya bisa langsung di cek di IGnya Backpacker Jakarta ya. Barangkali cocok bisa langsung punya teman jalan ke sana.
Waktu SD dan tinggal di Makassar aku sering ke Tator karena budeku sekeluarga tinggal di Makale dan suka banget jalan-jalan walaupun takut dengan kuburannya hehe..semoga nanti bisa ke sana lagi..rindu..
ReplyDeletesudah lama banget engga main ke tana toraja, seru banget kesana itu terakhir pas tahun 2010 udah lama banget, jadi pengen agendakan kembali buat main ke tana toraja
ReplyDeleteWahh kalau begitu harus banget main ke Tana Toraja lagi kak.
DeleteSaya jadi penasaran kenapa setiap Sabtu justru gak ada jadwal penerbangan. Padahal saya pikir Sabtu kan hari libur kerja. Mungkin akan banyak yang jalan-jalan. Kalau ke sana nai pesawat, cukup gak ya explore seharian? Atau memang sebaiknya menginap?
ReplyDeleteMungkin kalau sabtu semuanya sudah berada di Tana Toraja jadi tidak perlu ada penerbangan ke sana. Bisa jadi mungkin ada penerbangan keluar dari Tana Toraja menuju Makassar.
DeleteAku pikir tana toraja itu masih satu tanah dg batak di sumatera, ternyata beda ya memang banyak kemiripan sih jujur aku awam bgt..
ReplyDeleteRumah tradisional mereka memang mirip sih, kalau tidak salah bahasan itu pernah muncul di History Channel atau National Geographic deh.
Deletetraveling yang mengasikkan ke sana.
ReplyDeletepernah diajakin temen kampus ke kampungnya dia di Maros, cuma masih belum ada kesempatan.
pankapan ke Sulawesi Selatan, bisa nih bikin itinerary ke kampung temen lalu traveling ke Tana Toraja juga sekalian, aamiin
Semoga bisa secepatnya traveling ke Tana Toraja juga ya kak. Amin!
DeleteDi otakku Tana Toraja itu Sulawesi bagian Utara, ternyata masuk Sulawesi Selatan. Lumayan jauh dari kota Makassar ternyata ya. Tapi terbantu dengan beberapa pilihan akses transportasi dari dan ke menuju ke sana.
ReplyDeleteIya, Toraja masih masuk wilayah Sulawesi Selatan, dan berbatasan dengan wilayah Sulawesi Barat dan Tengah. Sekarang aksesnya bisa dari mana saja, bahkan dari Sulteng dan Sulbar pun ada tuh.
DeleteToraja ini terkenal banget juga ya sampai ke luar negeri dan itu yang tebing itu dia dipahat kan ya jadi bisa naruh mayat di situ
ReplyDeleteIya kak, betul. Beberapa temanku dari luar negeri setelah tahu saya sudah pernah ke Toraja auto pada minta diajak kesana juga tuh. hehehe.
DeleteMba, di kompleks pemakaman Lemo itu sampai sekarang masih digunakan untuk pemakaman kah? Menarik banget ya wisata sejarah budaya di Tana Toraja selain wisata alamnya..
ReplyDeleteIya, sampai sekarang masih digunakan kak. Kemarin saya pas kesana, baru ada peti mati baru yang diletakkan sekitar sebulan yang lalu.
DeleteBerkunjung ke Tana Toraja ternyata banyak hal baru yang bisa diperoleh, khususnya berhubungan dengan pengetahuan akan budaya dan adat istiadat di sana.
ReplyDeleteSalah satu alasan saya mengincar Traveling ke Tana Toraja memang karena budaya dan adat istiadatnya yang unik. Jadi banyak belajar selama di sana. Sayangnya saya belum kesampaian melihat ritual Ma'Nene nih. Makanya masih ada keinginan ingin traveling ke Tana Toraja lagi deh.
DeleteUdah sampe ke Toraja ya mbak. Penasaran pengen lihat Londa tapi dari bawah aja hehe. Dari gambar aja udah terasa suasana horornya.
ReplyDeleteMenyenangkan ikut paket perjalanan, relatif lebih nyaman dan menikmati perjalanan. Indahnya pemandangan pemandangan indah Kota Makale.
ReplyDelete