Hujan mengguyur dengan cukup deras saat pesawat yang saya tumpangi mendarat di Changi International Airport. Cie..cie..cie.. Sampai juga ke Singapura. Tapi kok perasaan saya biaasa aja ya??? Mungkin sudah kecapekan karena kerjaan dan belum tidur dari kemarin pagi akibat hecticnya persiapan traveling ke Singapura sehingga membuat saya rada mati rasa kali ya?! Hahahaha....
|
Hujan euy.. |
Begitu dari pesawat, saya dan kedua teman saya, Irma dan Ichi segera menuju ke bagian depan bandara Changi. Disini saya harus menukarkan uang Rupiah ke Dollar Singapore. Seperti yang saya sudah duga, kursnya lebih mahal euy.. Kalau di Indonesia kurs masih berlaku 1 SGD = Rp. 7335, disini saya dapat kurs 1 SGD = Rp. 7775.
Selain menukarkan uang, saya juga membeli kartu perdana telepon dengan nomor Singapura seharga 28 SGD dengan pulsa sebesar 20 SGD. Niatnya sih biar telepon lebih hemat karena dengan telepon menggunakan nomor Indonesia di Singapura akan kena roaming internasional. Bayangkan aja, terima telepon saja kena biaya Rp.15.000,- terima SMS kena Rp.500,-, cuma terima aja lho, belum kalau melakukan panggilan dan mengirimkan sms.. hadoohh.. bisa jebol dompet luar dalam euy..
|
Pintu masuk dan keluar di stasiun Woodlands |
Hari pertama, Sabtu, 21 April 2012
Di bandara Changi, saya dan Irma berpisah dengan Ichi karena dia harus menunggu bapaknya yang juga ke Singapura karena mau melakukan medical check up. Setelah ber-sms-an ria dengan kawan di Singapura yang bernama Hussien, berangkatlah kita menuju rumahnya dengan menggunakan MRT.
Namun sebelumnya bisa menaiki MRT, saya dan Irma sempet muter-muter tidak jelas gitu dalam bandara Changi karena bingung mesti naik MRT yang mana. Maklumlah.. baru pertama kali jadi masih rada norak dan bingung begitu saat membaca berbagai petunjuk nama dan tempat yang belum pernah dilihat. Hehehe.
Setelah diarahkan oleh seseorang yang ternyata adalah orang
Batam, akhirnya kita naik MRT jurusan Joo Koon, ganti MRT di City Hall lalu
lanjut lagi dengan MRT jurusan Jurong East dan turun di Woodlands. Disini kita
dijemput oleh Hussien yang ternyata rumahnya persis dibelakang stasiun
Woodlands. Strategis yaa...
|
Ministry of Marriage |
Sampai di rumahnya kita berdua langsung dijamu oleh keluarga
Hussien dengan menu makan siang nasi goreng seafood dan beberapa lauk yang enak
banget tapi gw lupa apaan aja yaa.. hahahaha.....
Salut banget sama keramahan keluarga ini, dari bapak, ibu,
anak sampai pembantu dan kucing beserta hamsternya (lebay.com) baik banget
euy.. hehehe..
Setelah puas berkenalan dengan seluruh anggota keluarga dan
beristirahat, kita pun diajak jalan-jalan keliling singapura dengan
mobilnya. Tujuan pertama, Ministry of Marriage alias Kementerian
Pernikahan. Alasan aunty Noer dan Om Hussien mengajak kita kesini karena kita
berdua masih single dan katanya siapa yang berfoto disini biasanya
langsung ketemu jodoh.. hahaha.. okelah.. Kita terima dengan lapang dada
dan hati berbunga-bunga. Semoga Allah SWT mendengarkan doa orang-orang yang
telah berbaik hati ini lah.. Amien!! hehehe..
|
Fort Canning Park
Tepat di samping Ministry of Marriage |
Setelah puas foto-foto disini, selanjutnya kita diantar
menuju tempat yang sudah saya minta sebelumnya, Singapore National Museum.
Alasan saya memilih tempat ini karena saya suka museum dan berharap bisa
sedikit banyak belajar sejarah tentang Singapura. Alasan kedua sudah pasti
berhubungan sama dompet.. hehehe.. Masuk museum gratis lahhh... hahaha...
|
National Museum of Singapore Foto by Hussien |
Sampai di museum, kita pun berpusing-pusing ria (ini bahasa
Melayu, pusing-pusing = keliling-keliling atau muter-muter yaa..). Pasang
tampang dan gaya narsis, soalnya saya yakin dari ribuan orang Indonesia yang ke
Singapura, sangat jarang yang mau berkunjung kesini. Betul tidak?!
|
Galeri Film dan Wayang |
beberapa ruangan pameran atau galeri, ada satu ruangan yang
membuat saya tertarik untuk masuk kedalamnya yaitu ruangan Film dan Wayang.
Penasaran gitu mau lihat wayang seperti apa yang ditampilkan disini secara
wayang itu kan copyright nya asli Indonesia. Sayangnya, kita datangnya kesorean
jadi acara dalam ruangan ini sudah selesai dan ruangan ini ditutup.
FYI. Dari beberapa ruangan dalam museum ini punya
jadwal tertentu sehingga dalam sehari hanya dibuka beberapa kali dalam kurun
waktu 1-3 jam, tergantung jenis acara yang akan ditayangkan. Yasudlah.. mungkin lainkali kali yee..
Oke.. Destinasi berikutnya, Singapore Flyer. ini merupakan wahana seperti Bianglala di Dufan tapi besar banget gitu.. Disini kita bisa melihat Singapura dari atas. Sayangnya saya dan Irma tidak bisa naik wahana ini karena sekali lagi terbentur isi dompet. Naik Singapore Flyer harus membayar 40 SGD. Yasudlah again... Kita foto-foto aja dan berjalan-jalan disekitar situ. Ada air mancur, pinggiran sungai Singapura dan jembatan layang menuju Marina Bay Sands.
|
Singapore Flyer |
|
Air mancur dengan latar belakang
Marina Bay Sands dari samping |
|
Salah satu sudut CBD |
Setelah puas disini, kita pun berencana menuju ke Merlion
Park, itu tuhh.. patung singa di pinggiran sungai. Kata Irma sih karena
merupakan trademark Singapura, kalau belum kesini rasanya belum lengkap.. Yuk
mari kita kesana.
Kita diturunkan di sebelah Central Bussiness District (CBD)
dan berjalan kaki ke arah Merlion Park. Kawasan CBD ini penuh dengan bangunan
pencakar langit. Keren dehh.. Leher saya sampai capek melihat keatas
melulu saat mengagumi ketinggian gedung-gedung tersebut. Dari sini kita
berjalan kaki sekitar 10 menit dan sampailah kita di Merlion Park.
|
Merlion Park |
Berhubung ini
hari sabtu, maka kawasan disekitar sini ramai banget dengan para turis dari
berbagai negara. Setelah lirik kanan kiri, akhirnya dapat juga spot yang bagus
buat sesi pemotretan. Jepret sana dan jepret sini. Kalau tidak salah ingat,
disini otak saya baru nyambung. Saya pun berkata sama Irma "Selamat datang
di Singapura.. akhirnya sampai juga kita disini". dan jawaban yang gw
terima adalah "Telat!! Mestinya dari tadi pas kita di bandara
kaliii..." Hahahaha.. Ngakak deh kita berdua.. Maaf deh.. hohoho..
|
Gedung Esplanade tampak dari luar Foto by Hussien |
|
Di dalam gedung Esplanade
Foto by Hussien |
Setelah puas foto-foto, kita berleha-leha dulu lah disini,
sambil menunggu jemputan dari Om Hussien dan Aunty Noer. Setelah yang ditunggu
datang, kita pun ke gedung Esplanade yang berada tepat di seberang sungai dari
Merlion Park Ini merupakan semacam gedung galeri dan seni.
Saat masuk, saya sudah mendengar ada grup musik yang sedang
memainkan musik di dalamnya. Saat kita mendekati kerumunan orang yang sedang
menonton, eehh.. musiknya berhenti dan para grup musiknya pun langsung
berbenah.. Yahh.. Mereka pergi. Baru juga mau ditonton.. Hahahaa...
Setelah dari sini destinasi berikutnya adalah Mesjid Sultan.
tapi sebelumnya kita berpusing-pusing ria melihat beberapa sudut Singapura dan
berhenti sejenak di Cenotaph "Our Glorious Dead". Ini merupakan
monumen peringatan para korban perang pada Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
Monumen yang terbuat dari granit ini diresmikan oleh Pangeran dari Wales,
Edward VIII pada 31 Maret 1922.
|
Masjid Sultan |
|
The Cenotaph "Our Glorious Dead" |
Setelah itu kita langsung menuju Masjid Sultan. Disini saya
sempatkan untuk sholat terlebih dahulu baru kemudian melihat-lihat kawasan
disekitar sini. Oh ya, karena saya ini hitungannya musafir maka sholat di jamak
qashar. Rasanya sholat di negeri orang itu ya.. Subhanallah nikmat banget euy..
hehehe..
Dikawasan ini ada beberapa hostel backpacker, cafe dan toko souvenir disini.
Saya sudah gatal aja pengen beli sesuatu disini. Setelah rembukan sama Irma,
kita putuskan beli oleh-olehnya besok aja deh.. Sekarang kita jalan-jalan dan
senang-senang aja dulu. Siip Lah...
Abis dari sini kita pun menuju rumah makan Two Zam Zam. Menurut Om Hussien, rumah makan ini terkenal dengan martabak Indianya yang khas dan enak banget. Yuks.. Mari kita makan!!!
|
Rumah makan Two Zam Zam |
|
Martabak India dengan daging sapi, kuah kari dan ketimun plus saus tomat |
Terus terang sebenarnya badan saya sudah capek bangets
karena dari kemaren belum tidur euy... Pengen bilang mau pulang aja dan
istirahat, tidak enak sama teman baru yang sudah begini baik mau nganterin
jalan-jalan keliling kota.
Setelah selesai makan dan saling bertukar cerita, kita pun melanjutkan
perjalanan. Dalam hati saya sudah berharap mobil akan mengarah ke rumah mereka
di Woodlands. Tapi ternyata saya salah saudara..saudara.. Kita ke tujuan
berikutnya, Mall Vivo City. Pasang senyum paling manis dan ngucek-ngucek mata
biar gak ngantuk. Hoaahemmm...
|
Air mancur depan Mall Vivo City |
Kata aunty Noer, Mall Vivo City merupakan mall terbesar di Singapura. Di dalam mall ini juga ada terminal keberangkatan kapal yang menuju ke Batam. Jadi kalau kita ke Singapura lewat Batam, maka kita pasti akan masuk lewat mall ini. Selain kapal feri ke Batam, ada juga terminal khusus untuk kapal pesiar. Mewah yah.. Di dalam mall bisa ada terminal kapal laut seperti ini ya.. Two Thumbs Up dahh.. Kapan Indonesia punya seperti ini yaa??? *Ngarep.com*
|
Pintu masuk kapal feri dari Batam
di dalam Mall Vivo City bersama aunty Noer Foto by Hussien |
Setelah puas berkeliling di dalam mall ini, akhirnya kita
pulang juga.. Haahh.. akhirnya! Nyawa saya sudah tinggal 5 watt lagi nih..
Minta segera diistirahatkan euy.. Begitu sampai rumah Om Hussien,
ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam.. Huahh!! Pantesan saya capek
banget.. Secara lebih dari 30 jam tidak tidur.. Untung saya tidak punya
kebiasaan tidur sambil jalan yaa.. hahahaha...
Yasudlah.. Mari Kita Tidur!!! Besok saya akan terkagum-kagum dengan Bersih dan Teraturnya Singapura. (EKW)
Comments
Post a Comment