MENJAJAL KOPI KEKINIAN DI KOTA PATI

Mau caffee latte, cappucino atau espresso? Buat penduduk pinggiran kota tidak perlu repot harus ke kota besar lagi bila sekadar ingin ngopi kekinian. Di kota kecil Pati, contohnya, selama hampir 3 tahun tinggal di sini, sudah banyak cafe dan gerai kopi kekinian dengan konsep instagramable yang muncul hampir setiap bulannya.

Meski saya punya cafe tongkrongan favorit di Pati, kadang-kala bila jenuh saya suka melipir dan mencoba beberapa kopi kekinian yang muncul satu demi satu ini.

Baca Juga : Brotherhood, Cafe Cozy di Kota Pati

Oh ya, secara saya bukan penggemar kopi hitam, maka di kedai kopi kekinian ini saya biasanya akan membeli kopi dengan campuran susu dan gula atau gula aren atau sejenis caffe latte. Pokoknya kopi plus susu deh. Berikut ini beberapa kedai kopi kekinian di Pati yang telah saya cicipi.

1. Kopi Soe

Sebenarnya yang pertama kali ngeh nama kedai Kopi Soe ini adalah adik saya yang datang dari Yogyakarta. "Soalnya lagi ada promo beli satu gratis satu tuh, mbak," Hahahaha.. matanya cemerlang amat lihat promo di spanduk kecil pinggir jalan yaa..

Kedai Kopi Soe terletak di Jalan Jenderal Sudirman no 215, Pati, berseberangan dengan Masjid Agung kota Pati di Alun-Alun. Kalau dilihat dari alun-alun kota Pati sih sebenarnya kedai kopi ini ketutupan sama tembok sebuah resto atau cafe di sebelahnya. Jadi cuma kelihatan plang namanya aja yang berbentuk bundar berwarna oranye cerah.
kedai kopi soe

Saat kesini, ternyata promo beli satu gratis satunya sudah lewat kk.. soalnya sudah lebih dari 3 hari masa pembukaannya. Yoweslah.. tetap beli lah kopi kekinian di sana. 

Interior kedai kopi satu ini berwarna bright orange alias warna oranye terang. Buat saya, warna kelewat terang begini sih bikin mata gak nyaman sih. Jadi kemungkinan kedai kopi ini tidak akan saya sambangi jika ingin numpang kerja.

Harga secangkir kopinya cukup terjangkau, sekitar Rp.15.000 - Rp.30.000. Selain kopi ada juga menu minuman lain seperti teh atau minuman rasa buah lainnya. Saat kesana, belum ada menu makanan yang bisa dibeli, namun ada beberapa snack kemasan yang tersedia. 

2. Kopi Lain Hati

Kedai yang satu ini tidak sengaja saya lihat saat sedang isi bensin di pom bensin depan stadion Joyokusumo. Yak, kedai Kopi Lain Hati berada di kompleks Ruko Samping SPBU Joyokusumo, Jalan Pratomo no 1 RW 03 , Winong, Pati.
kopi lain hati
Saat memasuki ruang cafenya, dominasi warna putih terlihat di mana-mana dan memberikan kesan bersih dan minimalis. Saya cuku suka tempatnya karena tampaknya nyaman untuk digunakan bekerja di sini.

Saat akan memesan kopi, saya berdiri cukup lama di depan kasinya karena melihat nama menu kopi yang tidak biasa. Ada es kopi lajang, kopi LDR, kopi bucin, es kopi cemburu, es TTM dan sebagainya. Melihat namanya sih sepertinya target costumernya memang untuk anak muda.
kopi lain hati
Setelah membaca deskripsi menu kopinya, barulah saya memesan es kopi lajang yang merupakan varian kopi espresso dan susu panas seharga RP. 18.000. Rasanya cukup pas di lidah saya, meski susunya masih lebih kuat daripada kopinya.

3. Kopi Katanya

Kedai kopi yang satu ini berada di Jalan Ahmad Yani no.59, Winong, Pati. Dengan konsep semacam window shopping dimana bagian depan kedai Kopi Katanya untuk memesan berbentuk jendela. 

Awalnya kedai kopi ini tidak memiliki ruangan indoor, cuma ada ruang outdoor saja. Ada ruang terbuka di sampinya dengan beberapa meja dan kursi buat nongkrong. Jadi, pengunjung akan memesan kopi di jendela depan lalu bisa beranjak ke ruangan sampingnya yang terbuka. 

Namun saat ini ruangan kecil itu telah dibuka untuk pengunjung yang ingin menikmati suara racikan kopi di kedainya. 

Kopi yang saya coba adalah kopi katanya ori seharga RP. 13.000. Ada juga beberapa varian kopi lainnya dengan harga mulai dari Rp.10.000 sampai Rp.20.000. 

4. Kopi Ruang Hati

Saya mengetahui pembukaan kedai kopi kekinian di Pati yangs satu ini lewat sosial media rekomendasi kuliner di kota Pati. Lewat promosi beberapa hari di sosmed tersebut, akhirnya saya tergoda juga untuk mendatanginya. Kopi Ruang Hati berada di jalan Plasa Simpang Lima, Pati. Jadi persis di depan alun-alun. 

Ruangan bagian dalam kedai kopi ini juga didominasi dengan warna putih dengan beberapa meja di dalamnya. Secara letaknya dekat alun-alun, kedai kopi ini menjadi lumayan ramai di pagi dan sore hari, terutama akhir minggu. 

Di kedai kopi ini saya menjajal dua varian kopi yaitu kopi latte dan kopi susu. Bedanya apa? Kopi latte pakai susu cair yang rasanya tawar, sedangkan kopi susu menggunakan krimer kental masin sehingga kopinya lebih manis.

Harga secangkir kopi di Ruang Hati berkisar mulai dari harga Rp. 14.000 sehingga Rp.20.000. Ada juga minuman non kopi seperti teh, minuman rasa buah dan coklat. Di sini ada beberapa menu snack yang bisa dibeli untuk menemani kopi seperti potato wedges dan toast alias roti panggang.

5. Kopi Janji Jiwa

Ini kedai kopi yang sudah buka duluan dibandingkan kedai kopi kekinian lainnya tapi justru paling akhir saya datangi. Mungkin karena ini kedai kopi franchise yang paling terkenal dan saya cenderung lebih malas mendatangi yang terkenal karena biasanya kelewat ramai kali ya. 

Mungkin juga karena letaknya tidak berada di jalur perjalanan saya mondar-mandir di dalam kota Pati juga kali ya. Padahal kalau mau belok kiri sejauh 50 meter dari rute saya mah nih kedai kopi juga bakal terlewati kok. hehehe..
kopi janji jiwa
Kedai kopi Janji Jiwa jilid 622 ini terletak di Jalan Dr. Susanto no. 11, Ngipik, Kutharjo, Pati. 

Ketika saya menyambangi kedai kopi ini, ternyata dia baru saja membuka gerai toast alias roti panggangnya untuk melengkapi menunya. Wah, kebetulan sekali. Jadi, nongkrong bisa tetap kenyang karena ada yang bisa dikunyah. 

Di sini saya memesan es kopi susu seharga Rp. 18.000 dan curry tuna toast seharga Rp. 28.000. Rasa kopi susunya terasa pas dan roti pangganng pun sangat enak menggugah selera. Cuma, saos putihny di rotinya menurutku sedikit manis. Namun rasanya jika dibarengi dengan kopi hitam tanpa gula maka mungkin rasanya akan terasa pas kombinasinya. 
kopi janji jiwa
Ruangan kedai kopi Janji Jiwa didominasi warna putih dan coklat tua/hitam. Nongkrong dan bekerja di sini cukup nyaman. Namun bila pengunjung mulai ramai dan berisik maka biasanya saya pun segera beranjak pergi. Atmosfer kerja memang lebih cocok di saat cafe sedang sepi. 


List rekomendasi kopi kekinian di Pati ini mungkin nanti akan bertambah lagi. Tunggu saja update-annya kalau ada kedai kopi kekinian lainnya muncul di kota Bumi Mina Tani lagi ya. Untuk saat ini, mari kita ngopi-ngopi #DiRumahAja (EKW)

Comments

  1. Namanya mirip-mirip ya hahahahahah.
    Aku malah jarang ke tempat seperti ini, bahkan dekat kosan ada Janji Jiwa, tapi belum pernah ke sana

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya.. kedai kopi kekinian memang namanya mirip-mirip.. klo gak disambangi mah saya juga pasti bisa salah nama. hehehe..

      Delete
  2. Aku tuh untuk minuman "comfort zone"-nya es teh atau es jeruk haha. Aku jaraaaang banget ngopi. Sekalinya ngopi kalau misalnya kopdar dan ketemu temen. Dan itupun yang cocok di lidah cappucino. Soal Janji Jiwa aku udah penasaran lama dengan toastnya. Di depan toko ini ada Janji Jiwa tapi dia gak jual toast :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. menu minuman saya yg kedua setelah kopi biasanya seh es teh juga om..

      yahh sayang banget ya Janji Jiwanya gak jugal toast, padahal lumayan enak sih rotinya.. mudah2an nanti segera buka gerai toastnya yaa..

      Delete
  3. Sekarang makin banyak ya kooi kekinian jenisnya , berbau nama yang menyentuh ke hati ya kak, walau aku bukan pencinta kopi. tapi pernah merasakan kopi kekinian.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sebenarnya di kedai kopi kekinian ini ada juga sih varian non kopi..

      Delete
  4. Kerenlah sekarang kita. Nggak terpaku lagi sama gerai kopi dar Amrik sana. Secara Indonesia penghasil kopi terbaik. Seharusnya lah dari produk lokal untuk kita orang lokal. Maju terus ekonmi Indonesia.
    Kalau jalan² ke Pati, kudu mampir ke salah satu gerai kopi yang udah disebutin diatas,tuh #insha Allah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa.. senang lihat perkembangan kopi di tanah air semakin masif. apalagi biji kopi terbaik dunia kan juga asalnya dari Indonesia kan.

      Kuy mbak main ke Pati, nanti kuantar menyambangi kedai kopi kekinian di kota Pati ini..

      Delete
  5. iya ternyata, g harus ke ibukota kalau hanya ingin kopi enak. kini di berbagai kota juga ada dan banyak kok

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak. bisa jadi alternatif buat tempat kerja bagi freelancer macam saya juga.

      Delete
  6. mantaplah ya kita yang tinggal di daerah jg bisa menikmati sajian kopi enak bareng temen nongkrong

    ReplyDelete
  7. Design gerai Janji Jiwa di Pati bagus banget. Pasti menarik anak-anak muda untuk datang dan ngobrol-ngobrol di sana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Design yang menarik memang jadi faktor kunci untuk menarik perhatian sih yaa.

      Delete
  8. Lambang lovenya cute. Emang tren nih jadi aja ada ya yang jual. Sayangnya aku gak bisa nyoba karna jauh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Coba cari kedai kopi kekinian di kotanya mbak.. siapa tahu banyak kedai kopi lucu yang bisa disambangi di sana.

      Delete
  9. Aku bukan fans kopi, tapi seneng juga lihat temen nongkrong di cafee. Kekinian gitu yak hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. selain kopi juga ada menu non kopi seperti teh, minuman rasa buah dan coklat kok.. jadi bisa tetap nongkrong seru di kedai kopi kekinian deh..

      Delete
  10. Menjamur dimana mana ya sekarang kedai kopi. Ditambah dengan packaging seperti model brand chat time. Saya salut dengan para pelaku usahanya, hanya khawatir dengan sampah plastik dari packaging

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, sekarang kedai kopi kekinian memang semakin banyak dan tidak hanya di kota besar saja.

      dan kekhawatiran saya juga sama mbak, rata-rata memang masih pakai gelas plastik euy.

      Delete
    2. Iya mbak, sekarang kedai kopi kekinian memang semakin banyak dan tidak hanya di kota besar saja.

      dan kekhawatiran saya juga sama mbak, rata-rata memang masih pakai gelas plastik euy.

      Delete
  11. Halo mbak Endah salam kenal ya. Zaman sekarang kopi kekinian menjamu di mana-mana ya. Di lokasi tempat tinggalku aja "dikepung" sama kedai kopi mulai Starbucks (gerai starbucks aja ada dua loh ck ck ck), Kulo, Janji Jiwa, Lain Hati...hadeeeuh...tinggal nyiapin uangnya aja dan pilih-pilih mana yang disuka :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai mbak Imelda, salam kenal juga. Yuksss kapan-kapan kita ngopi di kedai kopi kekininan biar makin akrab. hehehe

      Delete
  12. sangat berterima kasih pada penemu kopi yang mengemas jadi kekinian
    karena juga banyak kopi daerah yang dipakai
    kayak kopi janji jiwa kesukaanku, taste paitnya itu bikin nagih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, janji jiwa juga masuk salah satu kedai kopi kekinian favoritku karena taste kopinya lumayan berasa dan enak.

      Delete
  13. Kopi Janji Jiwa tuh katanya punya INIJIE Food blogger kebanggaan arek Suroboyo.
    Kopinya endolita
    Aku blum cobain toast-nya sih
    kapan2 ahhh, walopun rada mehong harganya ya untuk ukuran toast :D

    ReplyDelete
  14. Sekarang sih ga susah-susah ya nyari kopi. Udah murah-murah lagi :D Bahkan deket rumah saya juga ada es kopi yang murah dan enak :D

    ReplyDelete
  15. wah kedai kopi sudah merambah Pati,

    saya sih lebih suka kuliner asli, punya tulisannya mbak?

    Saya belum pernah ke Pati, dan pinginnnnn banget

    ReplyDelete
  16. Yaaey~
    Banyak tempat ngopi seru di Pati.
    Semoga semakin banyak usaha yang "hidup" meski masa pandemi.

    ReplyDelete
  17. Wuaaa... nama kedai kopinya kece2 deh mbak. hahaha... Itu yang bikin salfok Kopi Lain Hati. Kudu hati2 kalau bawa pasangan kesana, bisa2 beneran ke lain hati 😆😆😆

    ReplyDelete
  18. Banyak juga ya kedai kopi di pati. Banyak yang suka ngopi juga ya di sana. Kalau aku kalau baca kota Pati ingat ikan manyungnya...hihi..

    ReplyDelete
  19. Di Pekalongan, Kendal, Pemalang kopi emang hits banget ada aja namanya yang bikin baper juga hahaah. Aku udah coba yang mbak coba seger

    ReplyDelete

Post a Comment