Wisata Sembalun Lombok: Bukit Selong dan Desa Adat Beleq

Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat memiliki banyak tempat wisata yang menarik. Buat kalian yang ingin menikmati alam pegunungan yang sejuk, dan tenang, Sembalun yang terletak di kaki gunung Rinjani bisa menjadi tujuan wisata kalian. 

Tempat wisata di Sembalun, Lombok

Sembalun merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Lombok Timur yang memiliki luas wilayah 217,08 Km2. Berdasarkan data BPS Indonesia, Kecamatan Sembalun terdiri dari 6 desa yaitu Desa Sembalun Bumbung, Desa Sembalun Lawang, Desa Sajang, Desa Bilok Petung, Desa Sembalun, dan Desa Sembalun Timba Gading.

Di Sembalun ada satu tempat yang bisa kalian datangi dan mendapatkan 2 wisata sekaligus, yaitu wisata alam dan wisata sejarah atau budaya. Tempat itu adalah Bukit Selong dan Desa Adat Beleq yang terletak di satu kawasan. 

Menikmati Keindahan Sembalun dari Bukit Selong

Salah satu tempat wisata untuk menikmati keindahan Sembalun adalah dengan hiking ke Bukit Selong. Bukit Selong masuk dalam kawasan Desa Sembalun Lawang. Desa ini terkenal dengan area pertanian holtikulturanya seperti strawberry, kol, bawang putih, dan kentang.

Tenang saja, meskipun harus mendaki bukit, sebetulnya bukit ini tidak terlalu tinggi. Dari parkiran kendaraan hingga ke atas Bukit Selong hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit saja. Itu pun dengan berjalan santai sambil menikmati pemandangan.

Tiket masuk Bukit Selong sebesar 3.000 IDR per orang untuk wisatawan lokal dan 15.000 IDR untuk wisatawan asing. Sedangkan tiket parkir kendaraan sebesar 2.000 IDR untuk motor dan 5.000 IDR untuk mobil. 

Jalur menuju ke Bukit Selong sudah tertata dengan rapi. Ada beberapa pagar bambu minimalis sebagai pegangan di jalur pendakiannya.

Setelah turun dari Bukit Selong, saya dan teman memutuskan untuk mengunjungi Desa Adat Beleq yang berada di kaki Bukit Selong. Sayangnya jalur yang langsung menuju ke desa adat ini ditutup, entah apa penyebabnya. Jadi, kami harus turun melewati pintu masuk Bukit Selong lalu berbelok ke kiri melewati deretan rumpun bambu untuk mengunjungi desa Adat Beleq. 

Pesona Desa Adat Beleq 

Desa Adat Beleq adalah desa tertua di Sembalun dan konon menjadi asal usul lahirnya masyarakat Sembalun di kaki gunung Rinjani. 

Ceritanya berawal pada akhir abad ke-14, saat Kerajaan Selaparang Hindu berkuasa. Saat itu Gunung Rinjani meletus dengan dahsyat. Warga Sembalun pun diperintahkan oleh Raja Selaparang untuk meninggalkan desa demi keselamatan mereka. Mereka pun patuh pada titah rajanya dan berbondong-bondong mengungsi dan meninggalkan kampung halaman yang dilanda bencana.

Setelah keadaan dinilai aman, ada tujuh pasang suami istri yang kembali ke Sembalun untuk membangun kembali rumah dan kehidupan mereka. Lokasi tempat tujuh rumah itu berdiri kemudian dikenal sebagai Desa Beleq, yang berarti Desa Besar atau Desa Induk. 

Ketujuh pasangan suami istri inilah yang dianggap sebagai leluhur masyarakat Sembalun. Hingga kini, hanya tujuh kepala keluarga yang diizinkan tinggal di kawasan adat seluas 1 hektar tersebut. Jika memiliki anak, maka mereka akan membangun rumah di luar Desa Adat Beleq ini. 

Bentuk bangunan rumahnya sangat sederhana, terbuat dari bambu dengan lantai tanah liat yang dicampur kotoran sapi. Ini memang cara tradisional masyarakat suku Sasak untuk membuat rumah tetap hangat dan bebas nyamuk.

Sebelumnya saya pernah mengunjungi desa adat ini di tahun 2021. Saat itu beberapa rumah adatnya sedang dalam perbaikan akibat runtuh dan hancur ketika terjadi gempa di Lombok tahun 2018. Kini saat mengunjungi kembali desa adat ini di tahun 2024, semua rumahnya telah selesai diperbaiki. 

Tiket masuk untuk mengunjungi Desa Adat Beleq adalah 10.000 IDR per orang. Dari Desa Adat Beleq, kalian juga bisa naik bukit kecil yang berada persis di samping desa ini. 

Sebenarnya Bukit Selong dan Desa Adat Beleq ini bisa menjadi satu jalur wisata yang bagus. Pengunjung bisa naik dari pintu masuk Bukit Selong lalu turun menuju ke Desa Adat Beleq dan akan keluar atau berakhir di parkiran kendaraan atau sebaliknya, menuju ke Desa Adat Beleq terlebih dahulu lalu naik ke Bukit Selong. 

Sayangnya, saya tidak tahu alasannya kenapa rute dari Bukit Selong menuju ke Desa Adat Beleq ditutup. 

Tips Mengunjungi Bukit Selong dan Desa Adat Beleq

1. Sebaiknya datang lebih pagi atau sore untuk menghindari keramaian dan mendapatkan cahaya terbaik.

2. Gunakan alas kaki yang nyaman karena jalan setapak agak berbatu dan sedikit licin jika sehabis hujan.

3. Bawalah makanan atau camilan serta air mimum. Meski di area parkir dan pintu masuk ada warung, namun tidak ada penjual makanan dan minum di atas bukit Selong.  

4. Bawa kembali sampah makanan dan minuman yang kalian bawa dan buanglah pada tempatnya. Tempat sampah berada di area parkir kendaraan.

5. Gunakan sunblock atau sunscreen, terutama jika berkunjung di siang hari. Bisa juga menggunakan topi untuk melindungi wajah dari sinar matahari.

5. Jangan lupa membawa kamera atau ponsel dengan baterai yang penuh untuk mengabadikan pemandangan desa dan persawahan di Sembalun. (EKW)


Comments