Jam 8 pagi waktu setempat saya sudah berbenah dan menyiapkan semua peralatan hunting *maksudnya kamera dan kawan-kawannya yaa..*. Saya pun segera menuju ke kawasan candi Arjuna. Disini akan digelar acara Dieng Culture Festival 2012.
Acara Dieng Culture Festival itu apa ya??
Begini ya, saudara-saudara.. Di Dieng itu ada sebuah fenomena unik yaitu anak-anak yang memiliki rambut gimbal. Rambut gimbal ini asli lho, bukan buatan macam para penggemar musik reggae. Sebenarnya saat lahir, anak-anak ini memiliki rambut yang normal, tidak ada gimbal sama sekali. Namun pada suatu waktu, biasanya didahului dengan sakit seperti demam tinggi, rambut gimbal pun muncul di kepala anak tersebut.
Salah satu anak berambut gimbal bernama Intan yang selalu melambaikan tangannya kearah penonton |
Asal-usul rambut gimbal di Dieng ini masih misterius hingga saat ini. Rambut gimbal ini bukan turunan lho.. Bahkan menurut beberapa artikel yang saya baca sih katanya penelitian ilmiah juga belum mampu menjelaskan fenomena unik ini.
Untuk memotong rambut ini dibutuhkan sebuah upacara dan perayaan khusus yang namanya Ruwatan. Ruwatan ini harus dilaksanakan atas dasar keinginan anak berambut gimbal tersebut, bukan orangtuanya yaa.. Selain itu orangtua harus memenuhi permintaan dan keinginan anak tersebut sebelum pemotongan rambut gimbal dilaksanakan. Ini dilakukan untuk tolak bala atau menghindari bencana yang mungkin akan terjadi di masa depan si anak. Itulah sebabnya prosesi Ruwatan ini selalu memakan biaya sangat besar.
Tempat anak berambut gimbal dimandikan |
Arak-arakan (Kirab) baru saja memasuki pelataran candi Arjuna |
Ratusan wartawan dan penonton yang menunggu prosesi pemotongan rambut gimbal di candi Arjuna |
Sesajen untuk prosesi Ruwatan |
Prosesi pemotongan rambut gimbal di candi Arjuna |
Acara puncak prosesi Ruwatan yang ditonton ribuan orang |
Selanjutnya rambut anak gimbal akan dipotong oleh pemuka adat di pelataran candi Arjuna, lalu terakhir rambut gimbal tersebut akan dihanyutkan (atau istilah di Dieng disebut sebagai Pelarungan) di sungai yang mengalir ke arah pantai selatan. Namun untuk edisi Ruwatan kali ini, rambut akan dilarung ke telaga Warna. Jadi sedikit mikir, telaga Warna kan danau, bagaimana caranya tuh rambut supaya bisa ke pantai selatan yaa??? Ada jalan bawah tanah kali yee..?? Hehehe..
Telaga Warna, tempat pelarungan rambut anak gimbal |
Sayangnya saya hanya bisa mengikuti hingga ke prosesi pemotongang rambut gimbal di pelataran candi Arjuna. Saya tidak berkesempatan mengikuti prosesi pelarungan karena jam 2 siang saya harus sudah check out dan menuju ke Wonosobo untuk naik bis pulang ke Jakarta. Tidak apa-apa deh. Setidaknya saya sudah bisa mengikuti salah satu festival budaya yang unik ini.
Mie Ongklok |
Sate Sapi |
No comments:
Post a Comment