Pertengahan Maret 2012 lalu, saya mendapat tugas liputan ke Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur selama 10 hari. Tugas liputan ini merupakan rangkaian tugas dari pelatihan jurnalistik PPMN untuk meliput isu-isu beragama di Indonesia.
Kenapa saya memilih liputan di pulau kecil nan terpencil itu? Niat awalnya saat itu supaya proposal peliputan saya ditolak sama panitia karena tingkat kesulitannya yang cukup tinggi. Ternyata... proposal saya diterima, saudara..saudara.., barangkali karena keberanian saya untuk membuat proposal liputan dengan tingkat kesulitan cukup tinggi itu. Hadeuhhhh.
Jadilah saya terpaksa harus jalan dan mengembara berdua sama teman kantor, Syarifah (Ipeh) di dunia antah berantah itu. Meski sedikit ogah-ogahan menjalaninya, namun perasaan excited dan takut juga ada dong. Secara saya belum pernah sama sekali ke daerah ini dan informasi mengenai pulau ini saat itu minim sekali.
Bayangkan saja, untuk booking pesawat menuju pulau ini saya mesti mengulik-ngulik semua website maskapai penerbangan yang memiliki rute ke bandara Tambolaka atau Waingapu. Hasilnya cuma beberapa yang punya rute kesini, seperti Merpati, Batavia dan Lion air. Yang sekali jalan cuma Lion air, sisanya mesti transit di Surabaya atau Bali. Itu pun tidak setiap hari. Maskapai yang terbang setiap hari cuma Merpati dan Batavia, itu pun terbang dari Bali.
Hadohhh... !!! Guyss.. saya mau ke Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, bukan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat. Beda pulau dan beda propinsi woyyy... Jauuuhhh..
Masa orang Indonesia tidak tahu negaranya sendiri seehhh????
Payah!!!
Kenapa saya memilih liputan di pulau kecil nan terpencil itu? Niat awalnya saat itu supaya proposal peliputan saya ditolak sama panitia karena tingkat kesulitannya yang cukup tinggi. Ternyata... proposal saya diterima, saudara..saudara.., barangkali karena keberanian saya untuk membuat proposal liputan dengan tingkat kesulitan cukup tinggi itu. Hadeuhhhh.
Satu dari 2 bandara di pulau Sumba |
Bayangkan saja, untuk booking pesawat menuju pulau ini saya mesti mengulik-ngulik semua website maskapai penerbangan yang memiliki rute ke bandara Tambolaka atau Waingapu. Hasilnya cuma beberapa yang punya rute kesini, seperti Merpati, Batavia dan Lion air. Yang sekali jalan cuma Lion air, sisanya mesti transit di Surabaya atau Bali. Itu pun tidak setiap hari. Maskapai yang terbang setiap hari cuma Merpati dan Batavia, itu pun terbang dari Bali.
Beberapa orang di kantor yang tahu saya mau liputan ke
Sumba, pada minta oleh2. Padahal nih yee.. waktu itu berangkat aja belum..
bahkan belum booking tiket!!. Sudah begitu, mintanya apa coba??? Susu kuda liar Sumbawa ama madu Sumbawa!!!...
Hadohhh... !!! Guyss.. saya mau ke Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, bukan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat. Beda pulau dan beda propinsi woyyy... Jauuuhhh..
Masa orang Indonesia tidak tahu negaranya sendiri seehhh????
Payah!!!
![]() |
Peta Pulau Sumba di NTT dan Pulau Sumbawa di NTB |
Sekilas Tentang Pulau Sumba
Pulau Sumba adalah salah satu pulau di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia, yang terkenal karena keindahan alamnya yang masih alami, budaya tradisional yang kuat, dan kekayaan adat istiadat yang unik. Terletak di sebelah selatan Pulau Flores dan barat daya Timor, Sumba memiliki luas sekitar 11.000 kilometer persegi dan terbagi menjadi empat kabupaten, yaitu: Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupate Sumba Tengah, dan Kabupaten Sumba Timur.
Ciri Khas Pulau Sumba:
- Keindahan Alam
Pulau Sumba memiliki pemandangan alam yang menakjubkan, mulai dari savana luas, perbukitan hijau, hingga pantai-pantai berpasir putih yang belum banyak dijamah wisatawan. Beberapa tempat terkenal seperti Pantai Walakiri, Pantai Weekuri, Bukit Wairinding dan air terjun Tanggedu yang memukau.
- Kekayaan Budaya dan Adat
Sumba dikenal dengan kepercayaan Marapu, sistem kepercayaan asli yang masih dianut oleh sebagian masyarakat. Adat istiadat, ritual keagamaan, dan upacara adat masih dijalankan dengan khidmat, termasuk tradisi Festival Pasola, rumah adat Sumba dengan atapnya yang tinggi dan dibangun dari bahan alami serta makam batu megalitiknya.
- Tenun Ikat Tradisional
Kain tenun Sumba merupakan salah satu warisan budaya paling berharga, dikenal dengan motif yang rumit dan makna simbolis yang kuat. Pembuatan kain ikat bisa memakan waktu berbulan-bulan dan masih dilakukan dengan cara tradisional.
- Keanekaragaman Hayati
Pulau Sumba memiliki flora dan fauna endemik, seperti burung cendrawasih Sumba dan kakatua kecil jambul kuning. Sebagian besar hutan di pulau ini merupakan habitat penting bagi spesies-spesies langka.
- Karakter dan Daya Tarik
Sumba adalah destinasi yang cocok bagi pelancong yang mencari pengalaman otentik, jauh dari keramaian wisatawan. Kombinasi antara budaya leluhur yang terjaga, alam liar yang memukau, dan keramahan masyarakat lokal menjadikan Sumba sebagai salah satu permata tersembunyi Indonesia.
Jadi, yuks main-main ke Pulau Sumba. Supaya kalian semua tahu bahwa ini adalah Sumba, bukan Sumbawa.... (EKW)
wow...jadi penasaran apa aja yg eksotis di sini =))
ReplyDeletebtw, karena aku jg lagi naruh perhatian sm Indonesia tengah dan tiumr jadi tulisan ini sgt menarik.
salam kenal..
ReplyDeletemakasih udh dibaca..
sayang aku lg sibuk nih.. tulisan tentang adat pasola aja belum selesai di tulis..
hehehe..
tapi di tunggu aja deh..
seneng deh ada yang baca.. (^_^)V