MENGENAL KAWASAN ANGKOR DI SIEM REAP

Kalau ditanya objek wisata di Kamboja yang paling terkenal, tentu saja Angkor Wat akan berada di list pertama. Kawasan kuil terbesar di Kamboja ini telah masuk sebagai salah satu situs warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 1992. Angkor yang terletak sejauh 5,5 kilometer dari pusat kota Siem Reap ini menjadi agenda wajib yang harus dikunjungi oleh setiap traveler yang berkunjung ke Kamboja.
Tiket masuk menuju kawasan Angkor terbagi menjadi 3 jenis, tiket satu hari, 3 hari dan 7 hari. harganya pun berbeda-beda. Per bulan Maret 2017 (waktu saya mengunjungi Angkor Wat), tiket 1 hari seharga 37 USD, tiket terusan 3 hari seharga 62 USD, dan tiket untuk 7 hari seharga 72 USD. Secaranya keesokan harinya saya akan meneruskan perjalanan ke Thailand, maka tiket untuk 1 hari lah yang saya beli, dan setelahnya saya menyesal beli tiket ini. Kenapa? Baca saja sampai selesai ya. hehehe.

Dengan luas kawasan mencapai 400 kilometer persegi, Angkor sebenarnya adalah kawasan kerajaan kuno Kamboja yang dibangun oleh raja Suryavarman II pada abad ke 12 Masehi, sekitar tahun 1113 - 1150. Raja dari kerajaan Khmer ini awalnya membangun kawasan ini sebagai penghormatan kepada salah satu dewa umat Hindu, dewa Wishnu. Namun pada abad ke 14 Masehi kawasan kuil ini pun beralih fungsi menjadi kuil umat Budha.


Alasannya? Karena raja Suryavarman II yang beragama Hindu meninggal di tahun 1150 dan digantikan oleh raja Jayavarman VII yang beragama Budha.

Oh ya, tempat beli tiket a.k.a loket tiket ke kawasan Angkor berada cukup jauh. Kalau sewa tuk-tuk sih mereka sudah tahu lah tempatnya. Tapi buat yang sewa motor atau sepeda sendirian atau sama teman mending survey duluan deh. Lalu, tiket harus selalu dibawa karena setiap masuk di kuil atau candi akan diperiksa petugas, jadi tiket jangan sampai hilang! Hilang mesti beli lagi!!
Gedung loket tiket 
Di setiap loket ada kamera buat foto pengunjung
Satu tiket satu orang, tidak bisa saling pinjem karena ada foto

Dengan bermodal tiket 1 hari seharga 37 USD, berikut ini beberapa kuil yang bisa dikunjungi dalam satu hari adalah:

1. Angkor Wat. 

Ehh iya, saat tiba disini saya baru paham kalau kawasan kerajaan kuno ini disebut sebagai Angkor, tanpa Wat. Sedangkan Angkor Wat itu adalah kuil atau bangunan utama di kawasan Angkor ini.
Kuil utama ini merepresentasikan mitologi gunung Meru sebagai pusat dunia dan tempat tinggal dewa dewi Hindu.
Angkor Wat difoto dari bagian belakang, karena lebih sepi pengunjung
Biksu di Angkor Wat
Bagian belakang di dalam kawasan Angkor Wat
Angkor Wat berdiri setinggi 65 meter ini dikelilingi oleh parit seluas 190 meter. Jalanan masuk menuju kuil terbentang sepanjang 500 meter melewati parit dan 2 gerbang.

Oh ya, sewaktu di Siem Reap dan bertemu beberapa solo traveler di hostel, rata-rata pada tidak mau mengambil tour sunrise di Angkor Wat. Jawaban mereka hampir sama dengan pendapat saya saat menolak tour sunrise di Angkor Wat dengan pemikiran pasti ada ratusan bahkan mungkin ribuan orang disana. "It's not worthy to fight over hundreds people to see sunrise in Angkor Wat. I want to enjoy sunrise in peaceful way. Not just taking pictures. There's must be a better place to see sunrise in peaceful around Angkor". Tapi buat yang mengejar momen sunrise buat difoto yang silakan sih.

2. Ta Phrom 

Kuil kedua yang terkenal karena syuting Tomb Raider dan bangunan kuil yang ditumbuhi beberapa pohon yang akarnya menempel pada bangunan. Kuil ini dibangun pada tahun 1186 oleh raja Jayavarman VII ini awalnya dikenal sebagai kuil Rajavihara atau biara para raja. Ta Phrom merupakan kuil Budha yang didedikasikan itu ibu dari raja Jayavarman VII.
Nunggu tempat ini kosong
butuh waktu 45 menit lho. 

Pohon bayan yang menempel pada beberapa dinding kuil ini dibiarkan tumbuh sehingga beberapa bagian kuil ditambahkan tiang untuk menyangga agar bangunan tidak runtuh. Beberapa bagian yang telah runtuh pun tidak bisa dimasuki oleh pengunjung.
Memasuki bangunan ini saya sempat nyasar dan muter-muter di suatu tempat karena saking banyaknya pengunjung, saya memilih untuk berusaha menghindarinya. Soalnya capek kalau harus ngotot-ngototan dengan pengunjung lain yang notabene satu team berisi 10-20 orang. Saran saya sih mending melipir ke bagian pinggiran kuil, banyak kok bagian kuil yang menarik untuk diabadikan selain tempat syuting utama Tom Raider yang ada di tengah kuil.

3. Bayon

Kuil dengan seribu wajah ini punya nama asli Jayagiri (Victory Mountain) atau gunung kemenangan/kejayaan. Kuil ini didirikan oleh Jayavarman VII sehingga sangat kental dengan arsitektural khas Budha. Bayon dibangun 100 tahun setelah kuil utama, Angkor Wat berdiri dengan luas mencapai 9 kilometer persegi.
Ciri khas kuil ini sudah tentu pada setiap menara yang memiliki pahatan wajah tersenyum di setiap sudutnya. Menara yang memiliki wajah mencapai 54 buah, besar dan kecil, sedangkan jumlah pahatan  wajahnya sendiri mencapai lebih dari 2000 buah di sekujur kuil ini. Untuk yang ukuran besar mencapai total 216 buah.

Menurut catatan P Jennerat de Beerski di tahun 1920an dan seorang sarjana yang khusus mempelajari Angkor, George Coedes, pahatan wajah tersenyum itu merepresentasikan sosok Bodhisattva Avalokitesvara dan juga sang raja Jayavarman VII yang sering mengasosiasikan dirinya sebagai Budha.

Dinding pahatan galeri 
Di dinding bagian luar terdapat dinding pahatan galeri yang menceritakan kerajaan Khmer saat berkuasa dan menaklukkan musuh-musuhnya. Kalau mau tahu lebih banyak soal pahatan di dinding ini sih sebaiknya sewa tour guide agar bisa menjelaskan secara detail sejarah kerajaan Khmer di masa lampau.

4. Ta Keo 

Kuil setinggi 40 meter ini dibangun sebagai dedikasi kepada dewa Siwa oleh Raja Suryavarman II. Sayangnya sebelum kuil ini selesai 100 persen, ia dibunuh oleh pamannya sendiri pada tahun 1150. Nama asli kuil ini adalah Hemasringagiri yang artinya puncak gunung emas.

Ta Keo dibangun mirip seperti piramida dengan 5 tingkat. 2 tingkat pertama merupakan dasar atau pondasinya karena bangunannya menggunakan bebatuan yang cukup besar. 3 tingkat berikutnya merupakan bangunan utama yang menjulang tinggi. Kalau sudah sampai di bagian paling atas, kita bisa melihat sejauh mata memandang padatanya pepohonan atau hutan di sekelilingnya. Katanya disini juga tempat yang bagus buat lihat sunrise karena posisi kita benar-benar seperti berada di atap pepohonan euy.
orang bertopi itu cuma berjarak sekitar 7 anak tangga di bawah saya
pada melipir di kanan kiri tangga buat nyari pegangan
Curam banget euy! 

Diantara kuil-kuil lain yang saya datangi, kuil ini memiliki tangga yang sangat curam menuju puncaknya. Tangganya lebih mirip buat manjat tebing daripada naik tangga biasa. Naik sih bisa biasa saja, namun pas turun mah ngeri-ngeri sedap lah. Beberapa pengunjung laki-laki saja terpaksa turun sambil duduk ngesot karena takut nggelundung ke bawah.

5. Banteay Kdei

Kuil atau candi ini disebut sebagai "Citadel of the Chamber atau Benteng Ruang" dan atau "Citadel of the Cells atau Benteng sel". Dibangun pada pertengahan abah ke 12 hingga ke 13 oleh Jayavarman VII ini memiliki luas 65 m x 50 m. Kuil ini dibangun sebagai bagian dari biara Budha.

Memasuki kuil ini bisa dilakukan satu arah, dari arah barat atau arah timur saja. Jadi, tuk-tuk akan menurunkan kita di pintu masuk lalu akan menjemput kembali di pintu keluarnya. Tenang! tuk-tuk pasti jemput kok, kan bayarnya belakangan, kalau tour sudah selesai dan kembali ke penginapan. Hehehe.

Secara ini kuil terakhir dari rangkaian tour seharian, tempat ini lebih sepi dari pengunjung. Hanya beberapa grup tour kecil atau traveler yang sendirian macam saya yang mau menyempatkan diri mengunjungi kuil satu ini. Enaknya, jadi bisa lebih banyak foto-foto sendirian dengan background kuil yang sepi plus pohon yang nempel di badan kuilnya.
Itulah marathon kuil yang bisa dilakukan dalam kunjungan sehari ke kawasan Angkor. Itupun dari kuil satu ke lainnya saya menggunakan jasa tuk-tuk seharga 15 USD. Lalu di awal saya sempat bilang menyesal membeli tiket 1 hari? Itu karena kawasan Angkor ini begitu luas dan ternyata mempunyai puluhan bahkan ratusan kuil-kuil dan reruntuhan di areal seluas 400 km persegi ini. Jadi, buat saya pribadi, satu hari tidaklah cukup untuk melihat keseluruhan Angkor dan sejarahnya. Ada beberapa tempat reruntuhan yang saya temui di jalan namun tidak bisa saya singgahi karena waktu tour yang terlalu mepet.

Beberapa teman traveler di hostel yang beli tiket 3 hari saja juga bilang, "Jika kamu memang suka wisata sejarah, Angkor tidak mungkin akan selesai dikunjungi dalam waktu satu dua hari saja. Angkor terlalu luas. Lain waktu kita harus ambil yang tiket 7 hari, biar lebih santai mempelajarinya". Dan saya setuju. Insya Allah ada rejeki dan waktu bisa mengunjungi Siem Reap, 7 hari akan saya pakai khusus di Angkor. (EKW)



Comments

  1. Wah luas banget ternyata.. belum lagi kalo ngambil foto-foto pagi juga pasti butuh waktu tersendiri... wah tambah mupeng kesana nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Klo harus ngejar sunrise di angkor wat mah saya nyerah.. beberapa traveler yang ikut paket tour sunrise ngeluh karena over crowded banget ktnya..
      Tp saya ingin kesana lagi buat belajar soal sejarah di tiap sudut kawasan Angkor ini.

      Delete
  2. Haduh, saya nggak sabar akhir tahun mau ke sana. Terima kasih infonya, Mbak. Tinggal nyari teman aja nih. Karena sampai sekarang belum dapet teman perjalanan, pait-paitnya sih jalan sendiri. Bismillah...

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya juga kesana sendirian kok.. Insya Allah aman terkendali selalu..
      semoga sukses jalan2 di Kambojanya yaa..

      Delete
  3. Udah naik tinggi ya harga tiket hariannya, 2016 kemaren masih 20USD, yang sabar ya mbak whehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaaa.. sekarang lebih mahal..
      seharusnya ngambil yang 7 hari aja jatuhnya lebih murah lalu sewa sepeda dah buat keliling disana..

      Delete
  4. Angkor Wat ibarat Prambanan atau Borobudurnya Thailand kali ya. Hihi. Suka bgt sama tiketnya, ada fotonya. Niat bgt pengelolanya😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. angkor wat di kamboja, mbak.. hehehe
      tapi ini area lebih luas daripada prambanan dan borobudur lho..
      mungkin mirip keraton jogja yang luas banget wilayahnya

      Delete
  5. Wahhh seharusnya tiket-tiket di Indonesia harus belajar dari sini sih, jadi gak akan ada calo-calo lagi karena terpampang sangat jelas siapa yang membeli tiket tersebut dan mereka pun harus menjaga tiket itu supaya tidak hilang.. Tapi btw hebat juga dalam 1 hari bisa mengunjungi beberapa tempat diatas ya, pasti sangat singkat banget perjalanan 1 tempat ke tempat lainnya. Memang sih gak cukup 1 hari aja, ditunggu cerita selanjutnya hhi

    ReplyDelete
  6. Wow, ternyata seluas itu ya mbak! Tadi di awal sempet mikir dengan harga US$ 36 kok mahal,
    eeeh ternyata memang tak bisa menjangkau ke semua tempat sekaligus ya!

    Mungkin di dalam ada hostelnya juga pasti ya? Penasaran sama lokasi kerajaan ini dulunya kayak apa ya, lawong sekarang aja masih seindah ini... tapi nyerah kalau naik turun tangganya securam itu, udah gitu bawa sesembahan pula biasanya!

    ReplyDelete
  7. Pas foto tangga yang curam sungguh aku lihatnya aja ikutan deg degan. Kebayang perjuangan penuh keringat pas turunnya. Ternyata kawasan Angkor seluas itu ya. pantas saja ada tiket buat 3 dan 7 hari juga. Eh, kok nggak ada yang 5 hari gitu misalnya?

    Aku akhirnya belajar banyak nih kalau sebenarnya kawasan kuilnya itu namanya angkor dan salah satu kuilnya baru diberi nama Angkor Wat. Kalau nggak mampir ke mari belum tentu aku tahu sedikit sedikit. Makasih ya Kak.

    ReplyDelete
  8. Kalau ke Angkor Wat gak pakai guide, bisa paham dengan sejarahnya juga ya..
    Keren, kak.. selain kudu rajin baca sejarah juga tidak hanya sekedar hadir menikmati bangunan tempat ibadah. Kalau sampai bisa menikmati keindahan sunser or sunrise, berarti posisinya di dataran tinggi Kamboja ya?

    ReplyDelete

Post a Comment