Wednesday, February 4, 2015

JALAN KAKI KE PULAU MAITEM



Pulau Maitem ini sebenarnya lebih dekat dengan desa Ketapang, Lampung Selatan daripada pulau Pahawang yang sudah terkenal duluan kemana-mana. Akses menuju ke pulau ini bisa ditempuh dengan dua cara yaitu sewa perahu seharga 400rb dan jalan kaki. Haah!!! Serius nih jalan kaki??? Iya saya serius pakai banget pulau ini bisa ditempuh dengan jalan kaki, dengan catatan, laut sedang surut.

Akses jalan menuju pulau ini berada di bagian yang berlawanan arah dari dermaga ketapang, di tempat penyemaian bibit mangrove. Bisa tanya ke penduduk setempat kalau tidak tahu.


Wednesday, January 28, 2015

MENIKMATI SENJA DAN PAGI DI KRUI


Pagi-pagi saya dibangunkan oleh ketukan di pintu kamar. Travelmate saya, Arif W sudah berdiri di depan pintu saat saya membuka pintu dalam keadaan setengah sadar.

Saya : ada apa??
Arif : Mau ikut ke krui gak?
Saya : boleh, kapan?!
Arif : sekarang! Packing gih..

Whoaaa..
Dengan kesadaran yang belum terkumpul sepenuhnya, saya mulai membenahi barang-barang saya. Sumpah ini nyawa belum terkumpul sepenuhnya!!!! Akhirnya saya memutuskan untuk cuci muka dan gosok gigi terlebih dahulu sebelum melanjutkan packing dengan harapan air dingin bisa bikin saya lebih melek!

Sekitar 60 menit kemudian kita pun segera menuju terminal Rajabasa, Lampung untuk mengejar bus terakhir ke Krui pagi ini yang akan berangkat pukul 10 pagi. Kalau telat bus berikutnya akan berangkat jam 5 sore. Alhamdulillah, kita masih bisa mengejar bus terakhir yang sudah siap akan berangkat itu. Dengan merogoh kocek 60ribu/orang, bus mini atau elf ini pun berangkat menuju ke Krui.


Wednesday, January 21, 2015

MENJAJAKI KETINGGIAN MENARA MAITEM

Takut tapi penasaran dengan pemandangan dari atas menara suar lah yang bisa membuat langkah kaki saya terus mendaki meski tangan mencengkeram plang tangga dengan erat. Rasa menggelitik di hati dan sekujur tubuh saat secara perlahan tapi pasti saya mulai menyadari betapa tingginya jejak langkah kaki saat memandang ke bawah.


Monday, January 12, 2015

BERMAIN AIR DI LUBUK LINGGAU


Kota Lubuk Linggau sebenarnya terletak di Sumatera Selatan. Namun akses menuju ke kota ini ternyata lebih cepat jika melalui Bengkulu daripada Palembang. Dari Palembang, kota Lubuk Linggau berjarak 314 kilometer dan jalan darat menuju kota ini mencapai 8 jam, sedangkan dari Bengkulu jalan darat ‘hanya’ menempuh sekitar 5 – 6 jam perjalanan.

Kota Lubuk Linggau ini dilewati oleh 2 sungai besar yaitu Sungai Kelingi dan sungai Musi. Oleh karena itu kota ini memiliki beberapa wisata air. Saya berkesempatan mengunjungi dua wisata air yaitu air terjun Temam dan bendungan Watervang.

Monday, January 5, 2015

(FOTO) PEMENANG TURNAMEN FOTO PERJALANAN RONDE KE 53: LET"S JUMP!

Assalamualaikum...

Tepat pukul 00.00 waktu Indonesia bagian barat, Turnamen Foto Perjalanan ronde ke 53 dengan tema Le'ts Jump! resmi ditutup. Sebanyak 11 blogger ikut berpartisipasi dalam TFP kali ini. Terima kasih buat semua yang sudah mengirimkan foto-fotonya. Semuanya keren-keren! sampai-sampai saya jadi galau di malam tahun baru untuk menentukan pemenangnya. 

Setelah bolak-balik melihat Galeri Turnamen Foto Perjalanan ronde ke 53 dengan seksama, akhirnya saya memutuskan bahwa pemenang TFP kali ini adalah mas Rinaldhi Maulana dengan judul Pertapa Ganteng di Gili Nanggu. 

Saya memilih foto ini selain karena pose nya yang ciamik, keindahan alam Gili Nanggu juga terlihat dengan jelas sehingga bikin foto ini lebih segar dan hidup. Selamat ya!!!! *tepuk tangan*
Silakan mas Rinaldhi Maulana untuk menjadi host dan seru-seruan denga Turnamen Foto Perjalanan ronde berikutnya! Sekali lagi Selamat ya... (EKW) 

Monday, December 29, 2014

(FOTO) GALERI TURNAMEN FOTO PERJALANAN RONDE KE 53: LET'S JUMP!

Wahh.. ternyata banyak juga yang antusias ikutan..

Berikut ini foto-foto yang sudah masuk untuk ikut berpastisipasi di Turnamen Foto Perjalananan (TFP) ronde ke 53: Let's Jump!

Rinaldhi Maulana
@reymaulana114
www.blohisme.blogspot.com
Pertapa ganteng di Gili Nanggu
(foto ini diambil saat liburan di Gili Nanggu, awalnya dapat ilham foto model gini gara - gara ngeliat foto levitasi yg pecaah banget di Instagram)


Wira Nurmansyah 
Anak Bajo
Foto ini diambil di desa bajo Torosiaje di Gorontalo. Anak-anak suku bajo memang sangat gemar bermain air sejak kecil!

Ahmad Zaki
@ahmad_zaki
www.zamanex.blogspot.com
Jump in Paris
(Foto ini diambil sewaktu liburan ke Paris bersama kawan-kawan kampus)

Ari Murdiyanto 
www.buzzerbeezz.com
The Chic Jump
Teman perjalanan saya ini bernama Ombolot. Belum pernah saya punya teman yang bisa bergaya chic saat difoto levitasi. Suatu sore menjelang senja di Gili Air, Lombok, sambil menunggu sunset, kami iseng berfoto-foto jump. Dan pose milik Ombolot inilah yang paling chic. Pernah punya foto bergaya jump?

Dee An
Running in the Air
I run because long after my footprints fade away, maybe I will have inspired a few to reject the easy path, hit the trails, put one foot in front of the other, and come to the same conclusion I did: I run because it always takes me where I want to go
 Tats
@T4tz18
www.t4tz.blogspot.com
Tip-toeing Jump
Bergaya ala-ala levitating itu susah-susah gampang. Baik buat yang ambil gambar maupun buat sang model. Keduanya mesti kompak dan satu visi. Foto ini saya ambil dengan model teman saya yang sering saya 'suruh' foto loncat dan dia mau-mau aja :D.
Lokasi Foto : Shwedagon Pagoda, Myanmar dua tahun lalu ^^

Hijrah Saputra
@Hijrahheiji
www.hijrahheiji.blogspot.com
Lompat Berempat di Raja Ampat

Syifna
@inisyifna
www.gatedelhi.wordpress.com
Let's Jump, Let's Happy
Seperti biasa, kami sedang berada di Bali liburan keluarga, seneng liat pantai, selain bermain air dan pasir pantai, hal yang kami lakukan adalah lompat melompat hehehe, dan inilah pose adik saya melompat. Yeay ..

Hendricus Widiantoro
Always Survive!
Foto ini diambil oleh rekan perjalanan, saat dia datang dari Bangka Belitung ke Pantai Ketang Kalianda Lampung Selatan. Awalnya ingin mencoba menghindari terjangan ombak lama lama ingin meloncat dan difoto asik juga.

Raditya Jati 
https://denmasbrindhil.wordpress.com
She Jumped So High
Sebenarnya sepedaan kali itu adalah janjiku yang iseng-iseng mengajaknya muter-muter keliling desa dan candi. Dan saat di Candi Sari, kok sepertinya cocok untuk pose lompat, juga dengan sepedanya ikut berada di dalam frame (cerita lebih lengkap sudah kutulis di artikel itu. :D )

Tsuza
Erat Bersama
mari melangkah bersama, berpegangan tangan. Mungkin sesekali kita butuh melompat, melihat dunia dari sudut pandang lebih tinggi.




Monday, December 22, 2014

PEDAS DAN ASAM DI KULINER TOBASA, SUMATERA UTARA

Gerbang kabupaten Toba Samosir di Sumatera Utara
Saat akan ditugaskan pertengahan tahun 2013 untuk dinas kantor, hal pertama yang saya pikirkan saat mendengar kata Tobasa atau Toba Samosir adalah "Itu di sebelah mananya danau Toba ya? Di dalam pulau Samosir? Asyik!! saya bisa menyeberang naik kapal di danau Toba dong" sambil senyum-senyum senang. 
Dannn.. jawaban yang saya terima adalah: "Mau ngapain naik kapal?? Tobasa tuh di pinggiran danau, bukan di dalam pulau Samosir. Riset sana!!" 
*lagi keluar begonya saya* wkwkwkwk..

Sekilas mengenai Kabupaten Toba Samosir adalah salah satu dari 9 kabupaten dan kotamadya yang mengelilingi Danau Toba di Sumatera Utara. Dari bandara Kuala Namu, Medan menuju ke Tobasa menempuh perjalanan darat selama kurang lebih 6-7 jam. Kabupaten yang lebih terkenal dengan nama Tobasa ini memiliki keunikan pada arsitektur bangunan tradisionalnya yang masih dapat terlihat di beberapa tempat dimana salah satunya adalah Pasar Balige dan kantor Dinas Pariwisata yang terletak di tengah kota.

Popular Posts