Friday, December 6, 2013

KAOS DAN JEANS DI BUMI SERAMBI MEKAH

Pertama kali mendapat kabar dari produser bahwa saya akan ditugaskan untuk meliput ke daerah Aceh, saya langsung panik tingkat dewa. Betapa tidak, meskipun saya seorang muslimah yang berkerudung, namun saya masih terkategorikan jilbaber metal. Masih lebih suka pakai celana jeans dan sepatu kets serta beberapa tabiat saya yang lebih mendekati sosok cowok daripada cewek *setidaknya begitulah kata orang-orang disekitar saya*. Namun sebagai jurnalis yang baik *halah.. lebay tingkat dewa nih* saya mengiyakan tugas kantor tersebut. 

Pada hari Rabu, 11 September 2013, saya sudah duduk dengan manis di bandara Soekarno Hatta, namun tetap dengan penampilan sehari-hari saya, kaos oblong, celana jeans dan sepatu kets. Sebenarnya teman kantor saya, Yuli Dwi, sudah menawari saya untuk meminjamkan beberapa roknya. Namun berhubung pekerjaan kali ini saya harus memanggul kamera dan tripod sendirian, saya pun menolak dan memilih untuk tetap memakai celana kebangsaan saya itu. Tapi tetap saya mempersiapkan sarung dan pashmina untuk dipakai untuk menyamarkan celana jeans saya. 

Sunday, November 24, 2013

AROMA MENYENGAT DI GUNUNG PAPANDAYAN

Huekks!!

Berkali-kali saya ingin muntah mencium aroma semerbak yang melayang di udara. Jalanan yang tak seberapa menanjak itu pun terasa berat. Bunyi semburan asap berwarna kuning dari sela-sela bebatuan pun tetap menyembur keluar tanpa mempedulikan para pejalan dan pendaki yang berusaha melewatinya.

Perjalanan saya ke salah satu gunung volcano teraktif yang berada di daerah Garut, Jawa Barat ini dimulai ketika ada postingan dari seorang kawan di salah satu jejaring sosial. Berhubung sebelumnya saya belum pernah mendaki ke gunung ini, meski tanggal keberangkatannya bertepatan dengan libur long weekend (29 Maret, Jumat, wafat Isa Almasih), saya tetap ingin ikut pendakian ini.

Sunday, November 3, 2013

KULINER PEKANBARU RASA MINANG

Jalan-jalan ke sebuah kota yang baru rasanya kurang lengkap kalau tidak mencicipi makanan lokalnya. Itu sebabnya ketika saya berkunjung ke Pekanbaru, Riau, saya mencoba tidak memasuki warung makan seperti warteg atau warung Padang. Soalnya di Jakarta juga banyak kaleee.. hehehe..

Jam pertama menjejakkan kaki di Pekanbaru, saya disodori soto minang oleh teman saya, Indah Zuliarti. Soto kuah ini berisi bihun, daging sapi, ketupat, dan tahu goreng. Rasanya enak banget perpaduan rasa gurih dengan sedikit rasa asam dan pedas yang segar, meskipun saya tidak menambahkan perasaan jeruk nipis dan sambal.
Soto Minang

KELILING KOTA PEKANBARU DENGAN TRANSPORTASI UMUM

Hari ini adalah hari terakhir saya di Pekanbaru. Meski 2 hari sebelumnya saya sudah berkeliling Pekanbaru di sore hari bersama dengan kawan baru, namun saya masih ingin berkeliling Pekanbaru dengan menggunakan transportasi umum. Rasanya belum lengkap jalan-jalan kalau belum menggunakan transportasi umum di suatu kota.

Setelah bangun dan berbenah, saya pun pamit kepada Ibu untuk berkeliling kota. Hari ini tujuan utama saya adalah museum Sang Nila Utama. Dari rumah di kawasan UNRI (Universitas Riau) saya menunggu angkutan umum seperti elf atau minibus. Dengan menggunakan bus inilah saya menuju ke Museum Sang Nila Utama di Jalan Jenderal Sudirman no. 194, Pekanbaru.
Museum Sang Nila Utama


Sunday, September 1, 2013

ADA PELANGI DI FESTIVAL LAYANG-LAYANG SIAK

Sewaktu mengunjungi Istana Siak, saya berkesempatan melihat festival layang-layang di Lapangan Tugu Istana Siak. Menurut beberapa artikel berita yang saya baca setelah balik ke Jakarta, festival ini digelar selama 3 hari, mulai tanggal 1 hingga 3 Maret 2013 dan diikuti oleh 217 peserta dari berbagai kecamatan di kabupaten Siak Sri Indrapura. 

Sebelum balik ke Pekanbaru, saya menikmati pemandangan dari belasan layang-layang yang menggunakan warna-warna khas dari kabupaten Siak Sri Indrapura, warna pelangi yang cantik! (EKW)

Lapangan Tugu Istana Siak


Popular Posts