Showing posts with label transportasi umum. Show all posts
Showing posts with label transportasi umum. Show all posts

Thursday, August 9, 2018

INI ALASAN KAMU HARUS COBA ROADTRIP

Namanya traveling apalagi kalau beda negara, pilihan transportasi selalu jadi hal pertama yang disurvei. Kebanyakan sih lebih memilih pesawat sebagai pilihan pertama untuk berpindah dari satu kota ke kota lainnya atau negara lainnya. Kereta menjadi pilihan kedua untuk berpindah tempat.

Buat yang cuma punya waktu sedikit tapi ingin berpindah pindah secara cepat, pesawat sudah barang tentu jadi pilihan utama. Namun jika punya banyak waktu coba deh melakukan roadtrip.
Cobain roadtrip yukss

Saya memang sering diledek oleh beberapa teman karena lebih memilih melakukan roadtrip. "Kamu backpacker banget sih ya, jadi sukanya naik kendaraan umum yang murah-murah begitu kan. Capek ah" itu kata mereka. Padahal mah ada beberapa alasan nih kenapa kamu harus melakukan roadtrip setidaknya sekali seumur hidup.

Wednesday, October 4, 2017

ROADTRIP KAMBOJA – THAILAND : HURU-HARA DI PERBATASAN

Kalau lagi jalan ke negeri lain yang bahasa aslinya bukan Melayu atau Inggris itu rasanya roaming luar biasa deh. Rasanya ingin punya pendamping doraemon biar bisa minta jelly penerjemahnya. Begitu pula saat saya memutuskan untuk melakukan roadtrip dari Siem Reap, Kamboja menuju Bangkok, Thailand. Selama di tengah kota Siem Reap sih kebanyakan masih menggunakan bahasa Inggris karena merupakan kota wisata, booking bus menuju kota perbatasan Poi Pet, Kamboja  pun bisa lewat hostel yang saya inapi selama 3 malam tanpa kesulitan.


Bus yang saya tumpangi ke perbatasan Kamboja – Thailand seharga 8 USD itu sudah standby di depan hostel pukul 07.30 waktu setempat dan pukul 08.00 pun berangkat menuju ke Poi Pet. Oh ya, harga bus Siem Reap – Bangkok sebenarnya hanya 12 USD, cuma beda 4 USD saja. Namun karena saya ingin merasakan langsung suasana perbatasan dan naik kereta dari Aranyaprathet ke Bangkok, makanya saya memilih tiket bus cuma sampai Poi Pet saja.

Wednesday, June 22, 2016

MENYUSURI SUNGAI CHAO PHRAYA

Pertama kali menjejakkan kaki di Bangkok, setelah melihat peta Bangkok, saya berkeinginan untuk menyusuri sungai Chao Phraya, sungai yang membelah kota Bangkok. Ehh sebenarnya letaknya gak persis di tengah sih, minggir dikit deh. Tapi tetap, kalau ada kota yang punya sungai, susur sungai itu wajib hukumnya, buat saya pribadi sih. Minimal nemplok di pinggiran sungai sambil menikmati hilir mudik kendaraan di atas sungai.
Kapal berbendera orange
Ternyata, sungai Chao Phraya punya angkutan air yang cukup aktif dan berjalan reguler setiap saat. Ada 4 jalur transportasi air yang bisa digunakan untuk menuju ke beberapa daerah di sepanjang sungai, termasuk jika ingin pergi ke kuil Wat Pho, Grand Palace dan kuil Wat Arun. Meski ketiga tempat ini bisa ditempuh juga lewat jalur darat, namun transportasi air tetap menggoda untuk saya jajal.

Wednesday, December 16, 2015

NYASAR DI MALL KUALA LUMPUR

Hampir semua teman dekat saya tahu bahwa kalau saya masuk mall pasti nyasar. Cuma beberapa mall yang bisa saya masuki tanpa kesasar seperti Margo City dan Cilandak Town Square karena cuma punya 2 atau 3 lantai dan area depan dan belakang. Mall sekelas ITC Cempaka Putih, Thamrin City, apalagi Mall of Indonesia pasti saya butuh waktu setidaknya 20 menit untuk menemukan pintu keluar yang sama ketika saya masuk.

Demikian juga saat pertama kali ke Kuala Lumpur. Tanpa bekal peta apapun, saya tidak tahu kalau yang namanya KL sentral itu terintegrasi dengan mall NU sentral. Akibatnya, buat keluar dari tempat turun bus menuju ke area hostel yang berada tepat depan mall saja saya berputar-putar sampai hampir 1 jam dan keluar di pintu yang salah beberapa kali. Tiap kali keluar pintu ketemunya gedung-gedung pencakar langit melulu. Ehh itu ruko-ruko yang banyak penginapan dan cafe dimana ya?! *garuk-garuk kepala sambil sok sibuk mainin hape padahal tidak ada sinyal wifi yang nyambung juga* *jedotin kepala ke tembok*

Wednesday, May 6, 2015

ROADTRIP BRUNEI - MALAYSIA : 2 NEGARA 8 CAP IMIGRASI

Perjalanan dari Bandar Sri Begawan, Brunei menuju ke Kota Kinabalu, Malaysia bisa ditempuh dengan 2 cara, jalur laut dan jalur darat. Untuk perjalanan jalur laut bisa naik ferry dari pelabuhan Pekan Muara. Jangan tanya berapa harga dan bagaimana rasanya karena saya tidak memilih jalur ini. Saya memilih jalur darat dengan alasan, saya sudah terlalu sering naik kapal lintas kota, pulau dan provinsi di Indonesia. Jadi bus lintas negara ini pun menjadi moda transportasi pilihan saya menuju kota Sipitang, tempat Pakde (dari keluarga Ibu) saya bermukim. Sipitang adalah kota kecil pinggiran sungai yang berjarak 2 jam dari Kota Kinabalu.

Bus ini bisa dicegat di pinggiran sungai Brunei (Waterfront) yang dekat dengan terminal pada jam 8 pagi setiap hari. Harga tiket menuju ke Sipitang 35 dollar Brunei dengan seat 2-2 dan AC. Sedangkan tiket Brunei ke Kota Kinabalu seharga 45 dollar Brunei. Setelah menunggu hampir 15 menit bus ini pun muncul, dan saya orang pertama yang naik ke bus ini. Jangan khawatir dibohongi, bus ini punya tiket resmi yang dikeluarkan oleh kondektur bus saat bus akan segera berangkat.

Wednesday, April 15, 2015

NYARIS PINGSAN DI PANTAI SERASA, BRUNEI



Seperti yang sudah saya tuliskan di beberapa artikel tentang Brunei sebelumnya, trip kali ini, saya lebih banyak tidur daripada jalan-jalan karena kecapekan kerja. *Workaholic mode ON*. Begitu pula hari terakhir saya di Brunei, saya tidur sampai jam 11 siang dan bangun hanya untuk mondar-mandir di sekitar hostel dan nongkrong di café.

Setelah puas nongkrong sampe jam 1-an, saya pun memutuskan untuk mengeksplore lebih jauh wilayah di sekitar hostel. Kalau dari awal saya cuma mondar-mandir di sekitar blok tempat hostel berada, sekarang saya berjalan sedikit lebih jauh menuju ke blok yang berikutnya. Tidak disangka, 2 blok dari hostel saya melihat deretan bus kota yang sedang parkir dengan berbagai tujuan. Lahh itu terminal bus toh?? Kenapa juga saya baru tahu ada terminal bus utama yang letaknya Cuma 300 meter dari hostel?? Jadi ngeliatin apa saja saya kemarin selama 2 hari mondar-mandir di sekitar hostel?? *berasa bodoh*

Yasudahlah ya.. Daripada menyesali, saya pun segera beranjak menuju ke terminal bus ini. FYI. Saya belum memutuskan mau kemana. Saya pun mondar-mandir di dalam terminal bus yang lebih mirip parkiran ruko ketimbang terminal karena letaknya di basement. Mungkin karena Brunei adalah negara kaya sehingga hanya sedikit orang yang menggunakan transportasi umum. Makanya jangan heran kalau saya tidak ngeh sama terminal ini ya.. Mata saya pun tertuju pada peta rute bis ini yang terdiri dari 6 rute. Setelah menyimak peta rute ini, saya pun memutuskan mencari pantai dengan alasan Brunei adalah negara tepi pantai jadi saya harus ke pantainya. Hehehe..

Wednesday, March 18, 2015

MENGUNJUNGI KAMPUNG AYER BRUNEI DENGAN HARGA LOKAL

Seperti yang sudah tulis sebelumnya di artikel Hecticnya mau berlibur ke Brunei, saya tidak punya waktu untuk melakukan riset mengenai tempat-tempat wisata di Brunei. Namun beruntung saya memiliki teman baru di sini, Ahamed, yang menunjukkan beberapa tempat yang bisa dijangkau dengan jalan kaki dari hostel tempat saya menginap. Salah satunya adalah Kampong Ayer.
Kapal-kapal di sungai Brunei dan Kampong Ayer di kejauhan
Kampong Ayer adalah salah satu daerah di Brunei yang sebagian besar areanya terletak di tengah-tengah sungai Brunei. Di kampung ini terdapat lebih dari 39.000 warga yang berdiam di perkampungan yang terbuat dari kayu ini.

Saat memiliki waktu lebih untuk browsing dengan wifi gratis di sebuah cafe di tepi sungai Brunei *fakir wifi* saya sempat membaca beberapa review blog bahwa untuk menyeberang ke kampung ini akan ditarik bayaran antara 20 - 50 dollar Brunei per orang, tergantung kejelian dan keuletan nego harga pada pengemudi kapalnya.  Duhhh.. buat saya uang segitu mah besar sekali ya. Apalagi saya memang tidak jago nego harga euy.. Nongkrong di cafe bertaraf internasional saja, secangkir kopi "cuma" seharga 10 dollar Brunei. *garuk-garuk kepala*

Wednesday, March 4, 2015

ROADTRIP JAKARTA - LAMPUNG

Panik, takut, Deg-degan sekaligus senang memang bercampur jadi satu saat pukul 2 siang di kantor saya duduk di depan komputer dan memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Lampung. Memang sih dari Jakarta ke Lampung itu dekat. Masalahnya saya belum pernah sekalipun ke Lampung dan ini solo traveling lho. Mana berangkatnya malam pula, bagaimana tidak panik???

Tapi seorang teman kantor yang saya beritahukan tentang niat mau ke Lampung ini cuma memberikan jawaban “Kamu solo traveling ke luar negeri saja bisa, masa ke Lampung sendirian tidak bisa sih?” Iya sih. Memang biasa kemana-mana sendirian, tapi baru kali ini memutuskan berangkat dengan waktu semepet ini.  Kalau trip-trip yang sebelumnya setidaknya saya sudah tau jalan atau sudah pesan tiket beberapa bulan sebelumnya. Jadi trip ke Lampung ini benar-benar saya tidak tahu jalan dan belum tahu transportasi secara sambung-menyambung menuju ke Lampung.

Namun, karena sudah diniatkan sejak sebulan yang lalu akan traveling ke Lampung, ya sudahlah.. mari kita berangkat!! Persiapannya? Kirim pesan ke teman yang tinggal di Lampung kalau saya akan datang, pulang kantor jam 5 sore, Ambil daypack yang sedang dipinjam sama Irma Siregar dan sampai di rumah jam 8 malam lewat, Isitrahat dan makan malam 30 menit, beres-beres kamar 30 menit (biar kalau pulang bisa langsung tidur di kamar yang masih rapi, hehehe) lalu packing 30 menit. Jam 10 malam kurang saya pun berangkat.


Wednesday, February 26, 2014

ROAD TRIP JAKARTA - BALI

Ini sebenarnya traveling yang tidak direncanakan. Saya baru memutuskan akan melakukan roadtrip alias perjalanan darat dari Jakarta ke Bali 3 hari sebelum libur di tanggal 9 Juni 2013. Tanggal merah yang jatuh di hari kamis itu artinya saya bisa mengambil cuti di hari Jumat. Makanya ketika cuti saya disetujui oleh HRD, baru deh kepikiran mau roadtrip ke Bali lewat jalur darat.

Terus kenapa saya memilih Bali??? Sebenarnya bukan saya memilih Bali tapi Bali yang memilih saya. Hehehe.. Kenapa bisa begitu? Sekitar sebulan sebelumnya saya pernah iseng mengisi formulir sukarelawan Kelas Inspirasi di Bali sebagai seorang fotografer. Ternyata saya diterima saudara-saudara. Jadilah saya harus ada di Bali saat acara itu berlangsung pada tanggal 11 Juni 2013. Pas melihat-lihat tanggal, ternyata tanggal 9 Juni itu tanggal merah. Hmmm.. Mulai deh kepikiran traveling dengan berbagai macam cara sampai akhirnya memutuskan memilih jalur darat melalui Pantura.

Sunday, November 3, 2013

KELILING KOTA PEKANBARU DENGAN TRANSPORTASI UMUM

Hari ini adalah hari terakhir saya di Pekanbaru. Meski 2 hari sebelumnya saya sudah berkeliling Pekanbaru di sore hari bersama dengan kawan baru, namun saya masih ingin berkeliling Pekanbaru dengan menggunakan transportasi umum. Rasanya belum lengkap jalan-jalan kalau belum menggunakan transportasi umum di suatu kota.

Setelah bangun dan berbenah, saya pun pamit kepada Ibu untuk berkeliling kota. Hari ini tujuan utama saya adalah museum Sang Nila Utama. Dari rumah di kawasan UNRI (Universitas Riau) saya menunggu angkutan umum seperti elf atau minibus. Dengan menggunakan bus inilah saya menuju ke Museum Sang Nila Utama di Jalan Jenderal Sudirman no. 194, Pekanbaru.
Museum Sang Nila Utama


Popular Posts