Showing posts with label story. Show all posts
Showing posts with label story. Show all posts

Wednesday, July 8, 2020

REKOMENDASI FILM YANG PENGEN BIKIN TRAVELING TERUS

Selama pandemic Covid-19 alias Corona ini sudah pasti saya dan orang-orang yang biasa traveling pun akhirnya membatalkan rencana perjalanan dan diam di rumah saja. Yahh.. mau bagaimana lagi, untuk saat ini lebih aman tetap di rumah saja daripada kelayapan kan. Lagipula banyak jadwal penerbangan, kapal, kereta dan transportasi lainnya yang dibatasi bahkan ditutup hingga waktu yang belum bisa ditentukan kan..

Karena di rumah saja, akhirnya kerjaannya ya kalau gak muter-muter di dalam rumah ya paling ngulik-ngulik film-film yang belum pernah atau sudah ditonton kan. Sebagai pengobat rasa ingin traveling, saya pun menonton beberapa film yang sedikit banyak bisa mengobati rasa ingin traveling tapi sekaligus jadi pengen traveling terus.

By the way, film-film pilihan ini sebenarnya gak melulu bergenre traveling ya, cuma karena settingan tempatnya di tempat-tempat dan negara yang keren-keren, jadinya mupeng pengen traveling kesana deh. Hehehe.. Rata-rata film yang saya rekomendasikan ini adalah film yang latar belakang tempatnya nempel dengan kuat di ingatan saya, meskipun sudah lama saya tonton.

Sunday, April 19, 2020

TRAVELING DAN JALANI HIDUP APA ADANYA

Entah kenapa teman-teman saya sejak dulu selalu selalu memandang hidup saya tergolong bahagia. Sering jalan-jalan, makan enak, punya banyak teman di mana-mana, punya banyak uang (mari kita aminkan saja saudara-saudara! Aminn!!!) dan masih banyak lagi yang lainnya. Padahal mah saya cuma menjalani hidup apa adanya, tanpa syarat ketentuan lho.

Bahkan beberapa teman pernah bilang kepada saya, "Pengen deh seperti kamu, ndah. Hidupnya lempeng banget, bahagia terus,"
tanpa syarat ketentuan
Siap-siap traveling kemana nih??
pastikan Freedom Internet IM3 Ooredoo buat jalan-jalan
dengan santai dan tanpat syarat ketentuan
Padahal mah yang namanya hidup sebenarnya ada aja sih beberapa kesulitan yang pasti saya alami. Skripsi ditolak dosen, kena tipes karena mengurangi jatah makan dengan drastis demi menghemat uang, tidak bisa pulang kampung (anak rantau kangen sama orangtua woyyy!!), atau ketinggalan pesawat buat liburan padahal sudah pegang cuti 5 hari??? Sakitnya tuh di sini, kakak.... *tunjuk isi dompet*

Saturday, October 13, 2018

JURNALIS KOK NGEBLOG??

Pernah bekerja sebagai jurnalis beberapa tahun, dunia tulis menulis menjadi makanan sehari-hari dimanapun. Lalu setelah bekerja beberapa tahun pun
akhirnya saya memutuskan untuk membuat sebuah blog. Lhoo kenapa?? Memangnya tidak capek menulis setiap saat? Sebegitu suka kah dengan dunia tulis menulis? Ahh tidak juga kok. Kadang kalau lagi suntuk atau mentok sih bisa aja tuh tidak menulis berhari-hari bahkan berminggu-minggu kok.

Tugas saya sebagai  seorang video jurnalis
Lalu kenapa jurnalis seperti saya ngeblog sih? Ini nih alasannya saya menulis blog.

1. Karena saya Textrovert
Beberapa teman dekat saya pasti paham terkadang saya kesulitan menyampaikan isi kepala saya kepada mereka. Terutama ketika ditanya pengalaman saat sedang traveling. Di otak mikirnya mangga, di mulutnya keluarnya Jambu. Kadang saya sudah menjelaskan panjang lebar tapi maksud yang tersampaikan berbeda. Hadeuhhh..

Thursday, August 9, 2018

INI ALASAN KAMU HARUS COBA ROADTRIP

Namanya traveling apalagi kalau beda negara, pilihan transportasi selalu jadi hal pertama yang disurvei. Kebanyakan sih lebih memilih pesawat sebagai pilihan pertama untuk berpindah dari satu kota ke kota lainnya atau negara lainnya. Kereta menjadi pilihan kedua untuk berpindah tempat.

Buat yang cuma punya waktu sedikit tapi ingin berpindah pindah secara cepat, pesawat sudah barang tentu jadi pilihan utama. Namun jika punya banyak waktu coba deh melakukan roadtrip.
Cobain roadtrip yukss

Saya memang sering diledek oleh beberapa teman karena lebih memilih melakukan roadtrip. "Kamu backpacker banget sih ya, jadi sukanya naik kendaraan umum yang murah-murah begitu kan. Capek ah" itu kata mereka. Padahal mah ada beberapa alasan nih kenapa kamu harus melakukan roadtrip setidaknya sekali seumur hidup.

Thursday, May 24, 2018

MENEMBUS MALAM DI HUTAN PAPUA BARAT DAYA

Ini sudah pukul 22.00 WIT dan saya sudah terlelap ketika handphone di genggaman bergetar tanda sebuah panggilan masuk.

"Halo, mbak, om sudah di kota nih, kalau mau ikut ke temi ayo sudah"

Telepon singkat dari sepupu Bapak saya yang baru pulang dari Jayapura langsung membuat saya otomatis terbangun. Dalam waktu 5 menit pun langsung sigap memasukkan satu stel baju ke dalam tas dan dalam waktu 5 menit pun sebuah mobil hitam sampai di depan rumah di kilo 10, kota Sorong, Papua Barat.

Pukul 22.30 mobil pun begerak menembus dan membelah pekatnya jalanan di kabupaten Sorong menuju kota Teminabuan, kabupaten Sorong Selatan. Lantunan lagu dari Noah menemani sepanjang perjalanan. Sungguh, kalau boleh memilih lagu sendiri saya akan meminta lagunya Bon Jovi "It's My Life" untuk menemani perjalanan 3 jam menuju Teminabuan. Hehehe.
Berhenti sejenak disini setelah selama 2 jam lebih berkendara dari Sorong ke Teminabuan

Wednesday, September 6, 2017

SA TRA TAU, TRA PAKE SPASI

Jayapura, Papua

Meski saya sudah tinggal di kota Sorong, jauh sebelum Papua mekar jadi 2 Provinsi, bahkan dulu masih memakai nama provinsi Irian Jaya, namun saya belum pernah sekalipun menginjakkan kaki di wilayah lain Papua selain kota Sorong. Yeah! 15 tahun saya cuma nangkring dan guling-guling di jalanan kota Sorong saja euy. *entah harus sedih atau senang*. Makanya saat diberi tugas untuk meliput di kota ini, saya cuma bisa cengar-cengir kesenangan sambil berusaha menahan hasrat pengen guling-guling di lantai kantor. Hehehehe.

Perjalanan Jakarta - Jayapura dengan total 5 jam perjalanan pun nyaris tidak berasa. Yaiyalah. Sepanjang perjalanan di dalam pesawat saya tertidur pulas karena itu merupakan penerbangan malam. Wkwkwkwk. Sekitar jam 10 pagi waktu setempat di Jayapura, saya pun mendarat di bandara Sentani. Yoo Hoo.  Satu lagi provinsi yang telah saya pijaki di Nusantara ini. *coret daftar list provinsi yang harus didatangi*

Namanya jurnalis, begitu sampai di suatu kota itu bukannya mencari makan atau penginapan, tapi langsung menuju tempat liputan dan bertemu dengan narasumber. Foto di bandara Sentani aja tidak sempat euy. *garuk-garuk tembok bandara*. Saya?! Cukup nikmati saja setiap jengkal pemandangan terlewati di depan mata. Tidak semua orang bisa kesini, jadi bersyukur sajalah atas apa yang telah diberikan.


Wednesday, August 9, 2017

GEGAR BUDAYA INDONESIA - MALAYSIA

Sebagai negara tetangga terdekat, Malaysia memang paling sering dikunjungi wisatawan Indonesia, baik buat yang baru pertama kali ke luar negeri ataupun yang pengen sekedar short escape liburan ke negeri Jiran ini. Saya termasuk yang kadang-kadang main dan melakukan short escape dulu di kala masih kerja kantoran. Paling lama ke Malaysia kala itu hanya 5 hari di kota Kinabalu, Sabah.


Namun tepat di akhir tahun 2016, usai resign dari kantor di bilangan Palmerah, saya mendapatkan kesempatan untuk traveling lebih lama di Malaysia. Tidak tanggung-tanggung, selama 4 bulan kerjaan saya mondar-mandir Jakarta - Kuala Lumpur.  Lama tinggal di negera ini membuat saya merasakan sedikit gegar budaya antara Indonesia dan Malaysia, meskipun serumpun. Ini beberapa perbedaan yang sempat bikin saya shock.

Wednesday, July 19, 2017

JURNALIS VS BLOGGER

"Suka nulis dari kapan?"
"Oh jurnalis tohh.. pantes tulisannya bagus"
"Gimana sih biar bisa nulis dengan baik?!"
"Nyari ide atau inspirasinya dimana?"

Mungkin itu adalah beberapa deretan pertanyaan yang sering saya dapatkan ketika orang-orang mengetahui pekerjaan saya, sebagai jurnalis sekaligus blogger. Tapi, percayalah, meski pekerjaan saya dekat sama dunia tulis menulis tidak lantas membuat saya bisa menulis dengan baik. Bahkan hingga tulisan ini saya buat (22 maret 2016) saya masih sering ditegur sama produser soal menulis naskah.

"Endah, ini kenapa naskah macam press release?? Emangnya kamu humasnya tuh orang?!"
"Ini tulisan kamu mau menjelaskan apa sih? Anglenya darimana?"
"Jangan pakai angle yang ini, sudah terlalu biasa, cari angle lain sana trus tulis ulang naskahnya"
 "Endah, abis liputan mana naskahnya?? Buruuuu.."

Wednesday, June 7, 2017

WHAT WOULD I THINKING???

What would I thinking when assign myself to teach kids on rural area of Cambodia??

Honestly, I didn't think at all. At All!!  I just did. Because i know maybe it's a once in a lifetime experience and i have to take that opportunity. Beside that, i ever living in rural area as well so I know how difficult to get a proper education and/or experience something extraordinary from people outside your area.

Why would I do things that i never do before??

Why not! In my life and everyone life, there's always a chance to experience something for the first time. First time traveling, first time traveling alone, first time traveling alone to another country, first time teaching, first time teaching on another country and another first time experience. So this is my first time traveling to cambodia, alone and teaching in rural area on another country.


Do I scared??

Trust me, I'm scared myself to death. Hahaha. But I think you will remember and then smile about your scary lifetime experience that you do more than you remember your daily unscary and ordinary things. That's things will make you stronger and (hopely) wiser.

So here I am, standing on JB school foundation at Cheasmorn Village, Meanchey Commune, Brasatbakong District,

Siem Reap Province, Cambodia.


And trust me, I'm still clueless..
Hahahha..

Tuesday, 14th March 2017
2.55 pm local time
Cheasmorn Village, Meanchey Commune, Brasatbakong District,

Siem Reap Province, Cambodia.

Wednesday, December 28, 2016

2017 WISHLIST

Dengan berakhirnya tahun 2016, berakhir pula kerjaan saya sebagai video journalist di salah satu media nasional di Jakarta. Banyak suka duka selama lima setengah tahun bekerja disana, termasuk kesempatan traveling, baik karena tugas negara maupun jalan sendiri telah dilakukan sepanjang tahun 2016. Review perjalanan tahun 2016? Ahh sudah biasa. Kali ini saya mau bikin wishlist saja buat tahun 2017. Siapa tahu hal itu bisa memacu saya untuk lebih sering menghabiskan waktu untuk hal-hal berguna bagi saya dan mudah-mudahan bagi orang-orang disekitar saya.

1. Traveling ke luar negeri dengan kedua Orangtua
Ini sebenarnya wishlist sejak 2 tahun lalu. Kala itu sepulang dari roadtrip Brunei – Malaysia, saya pulang kampung ke Pati dan bercerita kepada ibu tentang perjalanan selama di Brunei dan Malaysia yang harus melewati 8 kali imigrasi (baca disini).

Wednesday, October 19, 2016

PENGEN JALAN VS DUIT MEPET

"Kamu sering banget jalan-jalan ya, ndah.. duitnya gak abis-abis ya?!"

Kalimat itu sering banget saya dengar tiap kali ada teman yang saya beritahu akan pergi ke suatu tempat. Bahkan ada beberapa teman yang bilang duit saya tidak ada serinya, nyetak duit sendiri sampai punya peliharaan tuyul?! *evil smirk* Bwahahahahaha.

Kata siapa duit saya banyak?! Mau bukti? Nih saya kasih lihat buku tabungan saya bulan ini nih. Kalau gak percaya sama buku tabungan yang katanya "ahh itu kan print-an beberapa hari yang lalu, siapa tahu hari ini kamu ada transferan gede". Aelah. Nih atm saya sama no pin nya, cek sana kalau gak percaya. *manyun*

Wednesday, September 7, 2016

TERHENTI SEJENAK DI HUTAN ELTARI

Saya dan team liputan sudah 3 hari mondar-mandir di kawasan kota Kupang untuk liputan 2 narasumber yang bergerak di bidang lingkungan dan kesehatan. Tiap hari keliling kota untuk bertemu beberapa narasumber sekunder lainnya pun membuat saya berkali-kali melewati jalan yang sama. Setiap hari pula itu saya melihat keluar jendela mobil melihat kawasan hutan kering di beberapa titik di kota Kupang, kabupaten Kupang, bahkan hingga ke kabupaten Timur Tengah Selatan.

My team and I have been stayed for 3 days in Kupang city to cover some stories about nature and health. Every day we were circling the city to meet some of our news sources and make us crossing the same path, over and over again. Every day I saw through my car window there is some dry forest at several area in Kupang city, Kupang regency and down to Timur Tengah Selatan regency that took placed about 4 hour car drive.

Hutan kering di sekitar Bandara Eltari, Kupang

Wednesday, August 31, 2016

(NYARIS) MAKAN SEI DI KUPANG

Perasaan sih masih belum sempat minta day off usai tugas negara dari Bali, tiba-tiba list tugas negara keluar kota mendadak datang kembali seminggu setelahnya. *bos..bos.. saya lelah bos*. Permintaan untuk tugas negara di areal Jabodetabek pun ditolak dengan alasan  "ada yang baru pertama kali liputan project ini, ndah, jadi dia yang di Jabodetabek dulu ya, kamu yang jauhan aja". Beuh. Tahun lalu saya minta yang jauhan, di Sulawesi atau Papua gitu ditolak, suruh yang deketan. *ehh Sumatera deketlah sama pulau Jawa lah ya* Hehehehe. Dan jadilah saya ke Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Sebenarnya ini bukan kali pertama kali saya ke NTT. Beberapa tahun yang lalu saya pernah mengunjungi provinsi ini lewat pulau Sumba. (cerita tentang Sumba silakan dibaca disini). Namun memang ini pertama kalinya saya mengunjungi Kupang ya sudahlah ya, nikmati sajalah. Bersama dengan Aci si team leader dan Amin si fotographer, saya pun berangkat menuju Kupang dengan penerbangan paling pagi, pukul 03.30. *Ngantuks sangats kk, belum tidur dari kemarin*

Wednesday, August 3, 2016

HURU HARA TUGAS NEGARA KE PALANGKARAYA

Hari itu saya sedang radang tenggorokan dan flu berat, namun tugas negara (begitu saya sering menyebutnya) a.k.a liputan luar kota yang datang berbarengan membuat saya harus tetap berangkat dengan kondisi sakit seperti itu karena tidak ada pengganti. Maklum, keterbatasan orang membuat semua Video Journalist (VJ) dan bahkan beberapa produser akhirnya harus turun ke lapangan untuk liputan. Meski sedang sakit, namun saya tetap bersemangat karena narasumber yang akan saya temui bergerak di bidang yang saya sukai yaitu Seni dan Budaya.

Keberangkatan ke Pontianak ini ternyata harus dimulai dengan huru-hara telat check-in! Karena kepala dan badan yang luar biasa meriang dan terasa remuk redam, saya salah lihat jam. Saya pikir saya sedang berangkat ke Bandara pukul 03.30 pagi sehingga saya berpikir masih banyak waktu untuk penerbangan pukul 06.15. Ternyata, saya berangkat pukul 04.30 dan baru sampai di bandara 05.50, tepat 25 menit sebelum boarding. *FYI, selama di dalam damri menuju ke Bandara saya tertidur dan baru sadar kesalahan melihat jam begitu bangun dan melihat jam*. Akibatnya saya ditolak check in karena sudah tutup 5 menit yang lalu. Huah! *nangis di depan counter check in*.

Wednesday, March 30, 2016

RANDOM FACE

Setiap saya ditanya oleh teman ataupun orang yang baru kenal, saya berasal dari mana, saya selalu jawab Indonesia. Mereka pun pada protes dan berkata “Yaiyalah, maksud saya tuh dari suku mana?” dan saya pun tetap menjawab Indonesia sambil cengar-cengir melihat wajah teman yang manyun. Akhirnya pun saya menjelaskan “Bapak saya Jawa Tengah, ibu Saya Maluku Sulawesi Tenggara, saya sendiri lahir di Pati, Jawa Tengah tapi besar di kota Sorong, Papua Barat. Jadi kalau menurut kamu, saya orang apa?!” Dan akhirnya mereka pun setuju kalau saya orang Indonesia. Hahaha.
Keluarga saya, minus Alm. adik, Adi Wiratomo
Lahir dari orang tua lintas suku membuat wajah saya memang agak random gimana gitu. Sewaktu saya tinggal di Sorong, saya sering disebut sebagai orang Jawa. Meski saya sering ngotot kalau saya lebih suka disebut orang Maluku atau Sulawesi. Maklum, sewaktu kecil Bapak adalah seorang pelaut yang jarang di rumah. Jadi, saya jadi lebih dekat sama ibu dan tante saya yang Maluku Sulawesi Tenggara ini. Tapi tiap kali saya bilang ada keturunan Maluku, mereka selalu nyeletuk “Kok muka kamu gak kayak orang Ambon ya?!” Yaiyalah, Ibu saya Malukunya bukan dari Ambon, tapi dari pulau Banda Neira yang memiliki gen sedikit berbeda dengan orang Ambon.

Popular Posts