Showing posts with label Pati. Show all posts
Showing posts with label Pati. Show all posts

Wednesday, September 9, 2020

MENJAJAL KOPI KEKINIAN DI KOTA PATI

Mau caffee latte, cappucino atau espresso? Buat penduduk pinggiran kota tidak perlu repot harus ke kota besar lagi bila sekadar ingin ngopi kekinian. Di kota kecil Pati, contohnya, selama hampir 3 tahun tinggal di sini, sudah banyak cafe dan gerai kopi kekinian dengan konsep instagramable yang muncul hampir setiap bulannya.

Meski saya punya cafe tongkrongan favorit di Pati, kadang-kala bila jenuh saya suka melipir dan mencoba beberapa kopi kekinian yang muncul satu demi satu ini.

Baca Juga : Brotherhood, Cafe Cozy di Kota Pati

Oh ya, secara saya bukan penggemar kopi hitam, maka di kedai kopi kekinian ini saya biasanya akan membeli kopi dengan campuran susu dan gula atau gula aren atau sejenis caffe latte. Pokoknya kopi plus susu deh. Berikut ini beberapa kedai kopi kekinian di Pati yang telah saya cicipi.

Tuesday, December 31, 2019

BROTHERHOOD, CAFE COZY DI KOTA PATI

Sebuah kotak telepon merah di pinggir jalan menarik mata saya saat melewati jalan Penjawi di kota Pati. Siapa pun pasti tahu bahwa kotak telepon merah itu mengingatkan pada objek terkenal khas kota London, Inggris. Kini, kotak telepon merah itu berada di pinggiran jalan kota bumi mina tani, Pati.
brotherhood cafe
Brotherhood coffee and co di kota Pati, Jawa Tengah
Di belakang kotak telepon merah itu ada ruang-ruang bangunan dengan jendela berukuran besar sehingga semua orang bisa melihat ke dalamnya. Saya pun memarkirkan motor di halaman depannya dan beranjak memasuki cafe itu melewati pintu putarnya. Brotherhood Coffee and co. Demikian nama dan logo yang terpampang di dinding belakang counter-nya.

Kesan pertama saat memasuki cafe ini adalah bersih, cozy dan nyaman. Area cafe ini terdiri dari dua lantai dan dua tipe, outdoor dan indoor. Jadi terpisah ruang antara yang merokok dan tidak merokok. Buat saya ini poin utama yang bikin saya menyukai cafe ini.

Monday, July 16, 2018

INI CARA DUKUNG BERSAMA ASIAN GAMES 2018 DARI DAERAHMU

Perhelatan akbar olahraga tingkat Asia akan segera digelar di Jakarta dan Palembang pada bulan Agustus 2018. Menilik sejarah Asian games, event pertandingan ini pertama kali diadakan di New Delhi, India pada tahun 1951 dan Indonesia pertama kali menjadi tuan rumah Asian Games ke 4 pada tahun 1962.
Sebagai acara olahraga terbesar setelah olimpiade, Asian Games diorganisir oleh Olympic Council of Asia dimana berdasarkan hasil rapat pada Olympic Council of Asia Meeting di Incheon, Korea Selatan tanggal 19 September 2014 silam, Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games ke 18. Pemerintah Indonesia pun membentuk Indonesia Asian Games Organizing Committe (INASGOC)  yang menjadi panitia nasional penyelenggara Asian Games ke 18 kali ini. Penyelenggaraan acara akan berlangsung di 4 provinsi yaitu Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Jawa Barat, dan Provinsi Banten.

Persiapan Asian Games, terutama di Jakarta dan Palembang, Sumatera Selatan, sudah mencapai lebih dari 80 persen dan akan segera rampung beberapa minggu sebelum event ini berlangsung. Gaung #DukungBersama #AsianGames2018 pun bermunculan di berbagai kota di Indonesia.

Monday, May 7, 2018

PEJUANG PEDAS GEPREK DI BUMI MINA TANI

Sejak memutuskan resign dan beralih menjadi freelancer, saya pun segera hengkang dari kota Jakarta dan balik ke kota Pati, Jawa Tengah. Selain karena biaya hidup yang lebih murah, saya juga berniat untuk kerja di rumah sembari menemani kedua orangtua. Maklum, saya sudah merantau selama 19 tahun, sejak umur 15, jauh dari orangtua.

Peralihan dari kota besar ke kota kecil tentu saja butuh banyak adaptasi. Salah satunya soal kuliner. Di kota besar meski tengah malam pun masih bisa mencari berbagai makanan yang diinginkan. Kota Pati memang punya beberapa kuliner lokal yang sudah pernah saya coba. Namun, di kota kecil ini, kalau tengah malam lapar mah paling banter makan mie instan euy. Itu juga harus sedia stok di rumah.

Baca Juga : Kulineran di Bumi Mina Tani

3 bulan pertama, saya bingung mencari makanan dengan sambal yang nampol. Maklum, di keluarga saya yang paling doyan makanan pedas. Sebenarnya di keluarga sih semuanya doyan pedas. Namun, levelnya beda-beda dan level saya lah yang paling tinggi.


Setelah beberapa bulan bengong aja di rumah, dimulai deh perjuangan mencari kuliner geprek di kota Bumi Mina Tani, kota Pati. Ini dia listnya.

Wednesday, July 20, 2016

ADA PINTU MAJAPAHIT DI PATI

Sepertinya pulang kampung ke Pati tahun ini saya sedikit banyak menjelajah di kota kelahiran saya ini. Mulai dari Waduk Gunungrowo, Kulineran, dan sekarang wisata sejarah. Ternyata, tak jauh dari rumah saya di Rondole, sekitar 1 kilometer ada sebuah situs bersejarah. Awalnya yang niat kesini adik perempuan saya, "Tapi selalu lupa dan kelewatan deh, entah kenapa" keluhnya hari itu.

Kebetulan hari itu, rumah saudara yang hendak kita kunjungi, yang jaraknya cuma 100 meter dari situs sedang bepergian entah kemana. Jadilah kita langsung putar balik dan menuju ke situs tersebut. Situs itu adalah pintu gerbang Majapahit.

Wednesday, July 13, 2016

KULINERAN DI BUMI MINA TANI

Saya cuma bisa pulang setahun sekali, setiap Idul Fitri atau Idul Adha ke kota Pati. Saya memang pernah tinggal 3 tahun lebih sedikit di kota dengan julukan Bumi Mina Tani ini untuk  bersekolah di bangku SMA. Usai orangtua saya pensiun, mereka pun pindah dan menetap di kota ini untuk menikmati hari tuanya disini. Itu sebabnya yang tadinya saya pulang kampung ke Sorong, Papua Barat, namun sejak tahun 2011 mudik saya berubah haluan ke kota Pati.

Tiap pulang ke Pati, saya selalu mendadak galau. Galau antara mau tiap hari makan masakan ibu (namanya anak peratauan pasti hal utama yang dirindukan adalah masakan ibu) atau mau berkeliaran di luar rumah mencicipi makanan khas daerah Pati. Untungnya daya tampung perut saya oke, jadi ya dua-duanya saja saya jabanin. Hahahaha.

Berikut ini beberapa kuliner di kota Pati, Bumi Mina Tani yang telah saya sambangi dan menjadi favorit saya tiap kali mudik.

Wednesday, June 29, 2016

MEMANCING SEPI DI WADUK GUNUNGROWO

Kota Pati, Jawa Tengah. Meski ini merupakan kota kelahiran saya dan tempat saya bersekolah di bangku SMA, namun tidak banyak hal yang biasa saya lakukan di kota ini kerap kali saya pulang. Biasanya saya hanya berdiam diri di rumah sambil ngobrol dengan orangtua saya ataupun ngikut kemanapun ibu atau bapak saya pergi.

Namun libur lebaran tahun ini sedikit berbeda. 2 hari saya pulang saya ingin mengunjungi sebuah waduk yang tidak jauh dari kawasan perumahan saya. Waduk itu bernama waduk Gunungrowo yang terletak di desa Sitiluhur, kecamatan Gembong, kabupaten Pati, Jawa Tengah. Waduk di kaki gunung Wadi ini dibangun pada masa pemerintahan Belanda, sekitar tahun 1918 hingga 1925. Luas arealnya mencapai 320 hektar.

Popular Posts