Tuesday, December 4, 2018

WONDERFUL INDONESIA DARI PEDALAMAN PAPUA BARAT DAYA

Meski bapak saya orang Jawa Tengah dan Ibu saya campuran Sulawesi Tenggara dan Maluku, namun saya dibesarkan di tanah Papua Barat. Dulu, tahun 1983 saat keluarga saya pertama kali pindah ke kota Sorong untuk mengikuti bapak yang bertugas sebagai nahkoda kapal, provinsi di ujung timur Indonesia ini hanya ada 1, yaitu provinsi Irian Jaya.

Makanya pertengahan tahun 90-an saat saya pindah untuk melanjutkan sekolah di Jawa Tengah, saya sering menyebut diri sendiri sebagai anak Irian. Teman-teman pun menyebut saya sebagai ‘Cah Papua’ karena saat itu nama provinsi Irian Jaya berganti menjadi provinsi Papua. Lalu pada tahun 1999, provinsi dengan pulau terbesar ini pun mekar menjadi 2 provinsi, yaitu Papua dengan Ibukota Jayapura dan Papua Barat dengan ibukota Manokwari. 

Pada tahun 2022, Papua pun mekar menjadi 6 provinsi, dimana provinsi Papua Barat kini dipecah menjadi 2 provinsi yaitu Papua Barat Daya dengan ibukota Sorong dan Papua Barat dengan ibukota Manokwari, lalu Papua Pegunungan dengan ibukota Jayawijaya, Papua Tengah dengan ibukota Nabire, Papua Selatan dengan ibukota Merauke, dan Papua dengan ibukota Jayapura. 
Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat
Sejak pindah ke pulau Jawa, saya pun jarang mengunjungi kembali kota Sorong, kota minyak Papua Barat Daya tempat saya dibesarkan itu. Maklum, harga tiket baik pesawat maupun kapal cukup tinggi saat itu. Terakhir saya pulang ke Sorong pada tahun 2008. Alhamdulillah, tahun lalu, 2017, saya mendapat rejeki sebuah tiket pesawat PP yang membuat saya bisa menginjakkan kaki kembali di tanah Papua Barat Daya pada bulan Mei 2018. 10 tahun sudah saya tidak pulang. 

Rasa haru membuncah di dada tatkala pesawat yang saya tumpangi mendarat dengan mulus di bandara Domine Eduard Osok. 10 tahun lalu, bandara ini punya rupa yang jauh berbeda. Tidak ada garbarata, tidak ada mesin pengangkut bagasi di dalam ruangan, bahkan tidak ada bangunan 2 lantai disini saat itu. Sedikit titik airmata menetes di sudut mata saat menghirup udara di kampung halaman saya ini dan melihat perubahannya. 


Rumah saya tak jauh dari bandara, hanya 15 menit jalan kaki. Itu sebabnya saya menolak semua tawaran taksi dan ojek yang ingin mengantarkan saya. Saya ingin berjalan menyusuri kembali kota ini, seperti dulu saat pulang sekolah SD dan usai menikmati pemandangan pesawat landing dan take off dari bandara ini kala masih berupa padang rerumputan semata. 

Beberapa hari di kota Sorong, saya berniat untuk melihat sudut lain Papua Barat Daya. Di Sorong, semua turis ingin melihat Wonderful Indonesia di kepulauan Raja Ampat. Saya bermaksud menembus pekatnya hutan Papua Barat Daya menuju sebuah danau yang menjadi sumber mata air bersih terbesar di kabupaten Ayamaru dan sekitarnya. 

Baca Juga : Menembus Malam di Hutan Papua Barat

Perjalanan saya diawali dengan menuju ke Teminabuan, kota kecil di kabupaten Sorong Selatan berjarak sejauh lebih dari 150 kilometer atau sekitar 3-4 jam perjalanan darat. Di Temi (demikian biasa orang lokal menyebutnya) ternyata ada sebuah bandara kecil yang bisa didarati pesawat kecil. Jika terburu-buru, maka opsi jalur udara ke Temi pun bisa ditempuh.
jalan darat Sorong - Teminabuan, Papua Barat
Begitu sampai di Temi, saya berkesempatan menengok sejenak pasar lokal disana dan membeli beberapa bahan makanan. Senyum lebar dan keramahan khas orang Papua mampu membuat perjalanan yang melelahkan tadi malam menjadi lebih indah. Beberapa kali saya mengarahkan kamera ke beberapa wajah-wajah ramah dan ceria di pasar tersebut.
Orang Papua di pasar Teminabuan
"Ada danau bagus di Ayamaru" demikian pesan singkat adik saya yang sedang berada di Ende, NTT. Usai makan siang, saya pun ditemani dan diantarkan menuju ke danau tersebut. Perjalanan dari Teminabuan ke Ayamaru memakan waktu sekitar 2-3 jam perjalanan darat. Dan sesampainya di Ayamaru saya kembali melihat pembangunan bandara di Ayamaru yang sudah hampir rampung. Sepertinya perjalanan Wonderful Indonesia di pedalaman Papua Barat Daya di masa mendatang akan lebih mudah diakses dengan berbagai pilihan moda transportasi. 

Sekitar 1 jam saya dan keluarga berkeliling mencari danau tersebut di Ayamaru ini. Harap maklum, danau ini belum banyak diketahui orang luar. Hanya orang lokal yang pernah kesana yang hapal letaknya. Saya beruntung anggota keluarga di Temi pernah berkunjung ke danau ini beberapa tahun silam. Meski sedikit meraba-raba di antara rimbunnya hutan Papua Barat Daya, akhirnya kami pun sampai di danau yang dinamakan sesuai dengan lokasinya. 

Inilah danau Framu, danau dengan air sebening kaca yang jernih di tengah pedalaman hutan Papua Barat Daya. Saking beningnya, di bawah terpaan sinar matahari warna danau ini memancarkan semburat biru toska yang cantik, kontras dengan hijaunya hutan disekelilingnya. Sebuah perahu kayu kecil tersandar di pinggirannya. Lukisan alam yang sempurna ini membuat saya betah berlama-lama berdecak kagum menatapnya.

Baca Juga : Ada Danau Bagus di Ayamaru
Danau Framu di Ayamaru
Beberapa penduduk sedang beraktifitas di sekitar danau Framu di Ayamaru
Ingin rasanya lebih lama berada disini untuk menikmati keindahannya. Namun matahari di ufuk barat semakin tenggelam membuat saya dan keluarga harus segera pergi meninggalkannya.

Menikmati #WonderfulIndonesia dari pedalaman Papua Barat Daya, jadi momen di tahun 2018 yang tidak akan terlupakan. Masih banyak tempat-tempat indah yang tersembunyi dibalik rerimbunan hutan Papua Barat Daya dan hutan lainnya di seluruh wilayah Indonesia. (EKW).




48 comments:

  1. papua ini bener2 cocok deh sama kata-kata wonderful indonesia, karena banyak sekali tempat yang belum banyak di eksplor orang-orang juga, selain karena jauh dan memang tidak mudah untuk kesana yah,, kalau inget papua pasti kebayangnya langsung raja ampat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Padahal Papua itu luas banget jadi masih banyak banget daerah yang bisa dieksplore di pedalamannya euy.
      makanya kalau ada kesempatan untuk eksplore Papua dan Papua Barat lagi biasanya langsung saya ambil tuh. kapan lagi. hehehe

      Delete
  2. Replies
    1. sayuran disana memang segar-segar karena biasanya langsung dari kebon di rumah.
      btw, saya cwe lho. itu yang jual sayuran juga emak-emak lho. hehehe

      Delete
  3. Kereeenn! Aku selalu takjub dgn energi Ibu2 di Papua ini

    Kindly visit my blog: bukanbocahbiasa(dot)com

    ReplyDelete
    Replies
    1. ibu-ibu Papua itu bisa jalan berjam-jam dan berpuluh-puluh kilometer melintasi hutan demi menjualkan barang daganganya di pasar lho..
      emak-emak luar biasa mereka itu

      Delete
  4. Salah satu tujuan wisata aku juga nih Papua dengan segala kelebihannya ya yang mendunia malah sekarang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yukss main ke Papua dan Papua Barat. Masih banyak destinasi cantik yang tersembunyi disana

      Delete
  5. ini mah bener-bener hidden paradise,, baru tau klo ada danau ini dari tulisan mbak endah..

    -Traveler Paruh Waktu

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya juga kalau tidak dikasih tau adik saya juga gak bakal tahu soal danau ini mas. hehehe

      Delete
  6. Setujuuu... Papua Barat memang cantik, semoga menjadi Provinsi konservasi pertama di dunia ya, agar keanekaragaman hayati nya terjaga. Kepengen banget bisa eksplor Papua Barat, khususnya daerah Kaymana. Semoga suatu hari nanti :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Keanekaragaman hayati di Papua dan Papua Barat memang masih belum tersentuh. mudah-mudahan lestari selalu.
      Saya juga belum banyak eksplor di Papua Barat nih. pengen main kesana lagi euy.

      Delete
  7. Ya Allaaaah indah bangeeeet. Kepingin bisa jalan-jalan keliling Indonesia tapi tiket domestik lebih mahal ketimbang tiket ke LN :( mudah-mudahan kubisa menjelajah nusantara dan jadi makin punya cara pandang yang luas dan bijak lewat perjalanan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tiket Indonesia Timur lebih mahal karena jaraknya memang juga lebih jauh mba. Sekali terbang bisa lebih dari 4 jam. sama kayak ke Jepang tuh. hehehe.

      Delete
  8. Mbaaaa aku iri iihh kamu udah keliling indonesia kayaknya.
    Danaunya indah banget. Aku cumau tau raja ampat (meski blm pernah kesana). Apa danau ini juga udh jd tempat wisata mba?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga belum pernah ke Raja Ampat euy. karena berat di ongkos. hahaha.
      belum seluruh Indonesia kok, baru 25 provinsi lah.
      danau itu sudah jadi wisata buat penduduk lokal sih, karena tersembunyi gitu.

      Delete
  9. aku belum pernah ke Papua. pengen banget ke sana kapan-kapan...

    ReplyDelete
    Replies
    1. mudah-mudahan bisa segera main-mai ke Papua dan Papua Barat ya. Amin!

      Delete
  10. Wahhh jadi mengenal tempat baru dan wisata baru di nIndonesia ini, terima kasih atas informasi wisata ini

    ReplyDelete
  11. Papua juga indah ya tempatnya. Alam Indonesia memang keren

    ReplyDelete
    Replies
    1. masih banyak tempat indah di Indonesia di pelosok-pelosok negeri.
      eksplor Wonderful Indonesia mah gak akan ada habisnya ceu.

      Delete
  12. Cantiiiik banget Kak! Jadi pengen banget ke Papua dan explore tempat-tempat cantik ini. Duh, Indonesia emang juara banget deh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuks sekali-sekali main ke Papua. bikin tabungan khusus Papua biar bisa sekalian eksplor yang lama disana.

      Delete
  13. Duuh, kepingin banget aku ke Papua.. Baru sampai Maluku aja nih aku :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. ku sudah lama tidak main ke Maluku malah.
      yuks lah berdoa, semoga mbak Marga kesampean ke Papua, saya kesampean ke Maluku. Amin!

      Delete
  14. Entah kenapa kalo denger kata Papua bener2 Indonesia banget. Mungkin gak semua orang ya yg tau keindahan Indonesia bukan cuma Bali aja :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul. Indonesia bukan cuma Jawa dan Bali. Indonesia itu dari Sabang sampai Merauke.

      Delete
  15. Alam yang indah walaupun di pelosok.

    Bisa menjadi kunjungan wisatawan domestik dan asing

    ReplyDelete
    Replies
    1. banyak wilayah di pelosok negeri yang indah dan tersembunyi.
      punya banyak potensi wisata yang menarik untuk dikunjungi ya.

      Delete
  16. Aduh itu danaunya bagusnyaaaaaaa... pengen banget ih aku ke Papua, enakan ngajak teman-teman yang suka traveling nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak. ke Papua memang enaknya ramai-ramai biar enak share costnya euy.

      Delete
  17. Wih danaunya bening kristal.. emang danau-danau di Papua nih keren-keren.. belum lagi udang2nya yang katanya besar-besar, btw disini ada juga ikan/udangnya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alam Papua dan Papua Barat masih asri banget sih, jadi ya masih pada bening-bening begini deh. Disini juga ada udang dan ikan sih, paling banyak ikan, karena keliahatan kok gerombolan ikan di danau yang bening ini. Bahkan pas saya baru sampai ada beberapa orang yang sedang mancing tuh di danau ini.

      Delete
  18. Papua itu impianku yang belum terkabul. Semoga segera. Aminn

    ReplyDelete
  19. Papua Barat salah satu destinasi impianku yang belum tercapai ,, semoga saja tahun depan saya bisa kesana ya,,mohon doanya kak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga disegerakan impiannya menjelajah Papua Barat tahun depan. Amin!!

      Delete
  20. Danau nya cantik, sangat tepat masuk dalam wonderfull Indonesia, karena memang di Indonesia, setiap danaunya memiliki ciri khas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul banget mbak. saya saja sampai terpesona melihat danau ini dan sempat tidak mau pulang. hehehe

      Delete
  21. Papua indah ya... moga satu saat bisa dateng ke sana

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak. pulau yang satu ini memang indah sekali. Jauh-jauh main kesana pasti sangat berkesan lho. Semoga suatu saat bisa segera menyambangi Papua ya mbak. Amin!

      Delete
  22. waw ada danau tersembunyi. Jangan bilang ke banyak orang, ya, nanti jadi kurang terawat.
    by the way, foto sayuran di pasar itu sepertinya dikelompokkan sepaket-sepaket. Maksudnya apa ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. danaunya saking tersembunyinya plang namanya juga gak ada lho. hehehe.
      hanya orang lokal yang tahu.

      FYI di pasar Papua memang sering dijual sepaket begitu, jadi hitungnya gak pakai timbangan. Timbangan rada susah soalnya di daerah. jadi takarannya biasanya satu mangkok apa satu genggam gitu deh.
      dan orang-orang disana jarang yang beli sayuran satuan gitu deh, maunya dicampur-campur, macam sayur sop atau sayur asem gitu, tapi sekalian sama cabe tomat buat sambelan sekalian. gituuu..

      Delete
  23. Danaunya bening, natural. Kalau cuma duduk menghadap danau di bawah pohon besar gitu, bakal betah. Bener2 hidden paradise.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak. saya aja sempat gak mau pulang, mau ngecamp gitu disini. tapi gak bawa tenda. hehehe.

      Delete

Popular Posts