Wednesday, November 28, 2018

MENCARI SWASTAMITA DI PANTAI GLAGAH

Siapa disini yang susah bangun pagi?? Kalau ada pertanyaan demikian saya pasti selalu yang angkat tangan paling duluan. Soalnya buat saya mah mending disuruh begadang deh daripada bangun pagi euy. *manusia kalong* hehehe. Makanya dibandingkan mengejar sunrise, saya mendingan mengejar setoran momen matahari terbenam atau sunset deh. Itu sebabnya sewaktu punya kesempatan main ke Yogyakarta lagi, tentu saja yang saya cari tempat yang bisa saya datangi untuk menikmati swastamita atau pemandangan indah matahari terbenam.
Pintu gerbang memasuki kawasan pantai Glagah, Kulon Progo, Yogyakarta
Lewat bantuan peta online, saya yang saat itu sedang berada di daerah Moyudan bisa melihat sebuah pantai yang terletak setidaknya 25 kilometer ke arah selatan, yaitu pantai Glagah. Saya pun meminta pendapat dari adik ipar saya tentang momen matahari terbenam di pantai Glagah.

Ternyata dia malah mengusulkan untuk menikmati senja di pantai Paris alias Parangtritis saja. Saya pun menjawab, "Udah pernah beberapa tahun silam, lagipula Paris lebih jauh dari Glagah kan kalau dari sini?!" dan dia pun cuma nyengir dan mengiyakan.
"kenapa gak ke candi Ijo aja, mbak?!"
"Aelahhh kan udah tahun lalu pas main ke Jogja, kamu kan juga ikut. Sekarang sunsetan di pantai lah". Saya garuk-garuk kepala.
"Ohh yowes, ke Glagah aja deh kalau begitu, mbak. Pantai itu terkenal karena ada banyak beton pemecah ombaknya tuh"
Yaelah. Memang itu kan dari tadi yang saya tanyain. Hadeuhh..


Baca Juga : Berburu Matahari Terbenam di Candi Ijo

Baiklah, sekitar pukul 15.00 waktu setempat saya pun meluncur menggunakan sepeda motor menuju ke Pantai Glagah dan kurang dari 1 jam pun saya telah sampai di tempat tujuan. Pantai Glagah ini terletak di kecamatan Temon, kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Saya pun langsung mengarahkan motor menuju salah satu dermaga yang menjorok ke laut. Karena pantai ini menghadap langsung ke samudera Hindia jadi ombaknya besar dan tinggi euy. Areal pantai memang disarankan tidak dipakai untuk berenang.
pantai Glagah dengan deretan beton pemecah ombak
Sebenarnya pantai Glagah ini punya laguna yang cantik. Buat para pengunjung yang ingin merasakan berenang atau bermain di pasir pantai dengan aman maka lebih disarankan untuk melakukannya di laguna ini. Disini saya sekilas melihat beberapa penyewaan perahu untuk berkeliling di lagunanya. Saya tidak mengeksplore bagian laguna ini karena hari yang sudah semakin sore. Jadinya saya mengarahkan motor langsung ke bagian pantai yang memiliki deretan beton pemecah ombak raksasanya.

Matahari masih sejengkal di ufuk barat. Beberapa orang terlihat memanjati beton demi beton pemecah ombak di pantai berpasir hitam ini, termasuk saya. Di antara deru dan debur ombak yang bergulung kencang di laut selatan, belasan orang mengarahkan kotak cahayanya menangkap detik-detik tenggelamnya sang surya di batas horison. Saya pun masih berdiri di antara beton-beton pemecah ombak.
pantai Glagah dengan siluet beton pemecah ombaknya
mencari swastamita atau pemandangan indah matahari terbenam di pantai Glagah
manjat-manjat di beton pemecah ombak pantai Glagah
Sebagai seorang pemburu senja, saya pun berada di pantai ini untuk mengabadikan swastamita atau pemandangan indah. Sesekali saya mengarahkan kamera ke deru ombak yang bergemuruh menghantam beton beton raksasa yang terpancang kokoh di beberapa sudut pantai Glagah. Sesekali pula mata saya menatap buih buih putih ombak yang menyapu pasir hitam di bagian pantai lainnya.

Beberapa orang tidak hanya berusaha menangkap momen matahari terbenam ini lewat kameranya. Di antara pengunjung pantai Glagah, adapula beberapa orang lainnya yang terlihat sibuk dengan alat pancingnya, berharap beberapa ikan yang terseret ombak bisa tersangkut di mata kailnya. beberapa ikan seperti bandeng, ikan ekor kuning dan bawal berukuran setelapak tangan pun berhasil didapatkan.

Saat matahari terlah sepenuhnya terbenam, barulah saya beranjak pergi dari wilayah pantai Glagah ini. masih banyak bagian dari pantai Glagah ini yang bisa dieksplore untuk mencari swastamita. Namun karena keterbatasan waktu kali ini, cukuplah beberapa frame foto swastamita dengan siluet beton pemecah ombaknya menjadi momen yang tertangkap kamera saya kali ini,

Kalau kamu, lebih suka berburu matahari terbit atau matahari terbenam nih?

PS. Sehari setelah mengunjungi pantai Glagah ini saya membaca kabar di timeline facebook kalau sehari sebelumnya ada mahasiswi asal Jambi yang meninggal di pantai Glagah karena terseret arus atau ombak. Buat yang sering main ke pantai, usahakan cari info dulu apakah pantai aman untuk dipakai berenang, terutama ketika musim ombak. Jika pantai berombak besar maka sebaiknya menjauhlah dari bibir pantai. Pantai bisa tetap dinikmati kok meski tidak harus menyentuh air lautnya kan. Be safe and responsible traveler! (EKW)

16 comments:

  1. Mba, menarik banget. Jadi pemecah ombak itu fungsinya buat apa ya? Biar ombaknya gak tinggi atau gimana ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. jadi pemecah ombak itu fungsinya ya memecah ombak di laut sebelum sampai ke pantai. dengan demikian ombak itu tidak menggerus habis pasir pantai. jadi abrasi pantai bisa dicegah. Begitu teh.

      Delete
  2. Sudah waktunya kawasan pantai itu diberi penjaga pantai untuk mengawasi pengunjung-pengunjung supaya tertib menjaga keselamatan dirinya sendiri. Pendidikan tentang tanggung jawab menjaga diri itu yang masih sering diabaikan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul sekali mbak, masih banyak orang yang suka curi-curi kesempatan meski sudah dibilang jangan berenang disana. Pantai-pantai kita masih jarang punya penjaga pantai yang mumpuni sih.

      Delete
  3. Ternyata di sini toh beton pemecah ombak itu berada :) (ya mungkin di pantai lain juga ada), cuma di sini jumlahnya lumayan ya mbak. Dan sangat keceable hahaha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya jarang memang lihat pantai dengan beton pemecah ombak begini besar dan banyak. biasanya juga cuma ditaruh batu2 karang besar gitu deh..

      Delete
  4. WAHAHAH SAYA PUN LEBIH MEMILIH UNTUK BEGADANG, MBA, DARIPADA HARUS BANGUN PAGI WKKWKW. SULIIIIT EUY WKWKW :p

    Btw, foto di atas pemecah ombak, bagus juga ya :') ke Glagah ah~

    ReplyDelete
    Replies
    1. wahhh ada team #nightowl juga rupanya.. hahahaha..
      sok lah main ke pantai Glagah..asik lah buat pepotoan di atas betonnya. hehehe

      Delete
  5. Saya suka pantai glagah, terutama penadangan lagunanya yang menawan

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya gak sempat main di laguna pantai Glagah karena sudah kesorean euy. Jadi langsung ke pantainya buat foto sunset deh

      Delete
  6. WAh keren banget mbak pantainya :D
    saya juga pengen maen ke sini tapi belum keturutan aja, mungkin next kalau ada waktu, ada uang saku, dan ada libur yang agak panjang. Wkwkw..
    kalau buat nyunset atau nyunrise kayake oke banget pantai Glagah ini..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya.. pantainya asik buat foto-foto. saya pas kesini melihat beberapa fotografer yang pada asik nyari foto sunset disini.
      Haru banget dikunjungi nih kalau main ke Jogja.

      Delete
  7. Saya pernah terseret ombak pas maen ke pantai. Alhamdulillah masih bisa kembali ke tepian. Sekarang kalo ke pantai cuma mentok berani di pasir2nya aja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga pernah sih keseret ombak pas di pantai Sawarna. Makanya sekarang lebih hati-hati kalau main ke pantai, kalau lihat ombaknya rada kenceng, mending main di pasirnya saja sembari foto-foto deh.

      Delete
  8. Wah ini toh pantai yang pemecah ombaknya berbentuk bulet2 gitu. Sering liat orang foto landscape dengan foreground ini. Bagus ya pantainya dan ngga terlalu jauh dari pusat kota.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sebenarnya kalau dari pusat kota lumayan juga sih, sekitar 1 jam-an lahh.. tapi jalannya udh mulus kok.
      pantai ini memang terkenalnya dengan pemecah ombaknya sehingga seru buat foto-foto

      Delete

Popular Posts