Saturday, November 17, 2012

KINABALU, KOTA PERTAMA TRAVELING KELUAR NEGERI SENDIRIAN

Tiket ke Kinabalu, Malaysia sudah saya booking sejak bulan April 2012. Lebih tepatnya 4 hari setelah pulang dari Singapura. Saya dapat harga promo dari Air Asia seharga Rp.588.000 PP termasuk bagasi 15 kg untuk tiket pulangnya. Sebenarnya sih kalau tidak pakai bagasi, saya cuma bayar tiket sebesar Rp. 498.000,- Namun berhubung di Kota Kinabalu (KK) saya punya saudara yang kemungkinan akan membelikan oleh-oleh, maka saya rasa bagasi itu perlu.

Tiket PP Jakarta-Kinabalu
Hari sabtu jam 9 pagi, saya masih asyik nongkrong di kantor. Sambil browsing-browsing dan chatting sama teman di KK, saya masih sibuk cari info dan mengatur pengeluaran buat hiking ke gunung Kinabalu. Yup! Saya niat ke KK karena ingin mendaki ke puncak tertinggi se Asia Tenggara ini. Cie.. Cie.. keren kan?! Hahahaha...


Sabtu siang saya balik ke rumah dan mulai packing tas. Asal tahu saja ya, saya jarang packing jauh-jauh hari,  biasanya beberapa jam sebelum berangkat baru saya berkemas. Masalahnya adalah saya suka lupa barang apa saja yang sudah saya masukkan ke tas, alhasil setiap mau berangkat saya pasti membongkar dan packing ulang. Jadi, daripada packing, bongkar lalu packing lagi, mendingan packing beberapa jam sebelum berangkat kan?! hehehe.. *Ngeles.com*

Sambil packing, saya juga sambil mikir barang apa saja yang harus dibawa buat naik gunung juga. Maklum, ini pertama kalinya saya naik gunung di luar negeri plus sendirian pula. Jadi agak takut gitu.. Biasanya saya sering naik gunung bareng sama anak Caterva, organisasi penggiat alam bebas dari Kampus Tercinta. Tapi berdoa untuk yang terbaik saja lah.. Amin!
Suasana malam hari di Terminal 3
Bandara Soekarno-Hatta
Setelah packing selesai dan memastikan semua dokumen lengkap, saya pun segera meluncur ke Bandara Soekarno Hatta, Terminal 3. Karena saya sudah melakukan check in melalui web sebelumnya, saya bisa langsung ke counter buat bayar pajak bandara sebesar Rp.150.000 di lantai 1 lalu menuju ke lantai 2 buat cek Imigrasi. FYI buat yang pertama kali ke luar negeri, meski sudah web check in, namun antrian di meja imigrasi biasanya panjang, jadi datanglah 2 jam sebelum jam keberangkatan biar tidak telat.

Setelah cek imigrasi selesai, saya pun masuk ke ruang tunggu. Sekitar 30 menit kemudian, sekitar pukul 22.30 WIB saya pun terbang menuju KK. Setelah sekitar hampir 2 jam, sekitar jam 12.15 waktu KK, saya pun mendarat di KK. Rasanya berada di negeri orang, tengah malam plus sendirian itu sesuatu banget lhoo.. hahaha.. Saya celingak-celinguk menikmati pemandangan di setiap sudut bandara KK sambil rasanya ingin ketawa sendiri, senang rasanya, namun takut disangka orang gila euy.. hehehe..
International Arrival di Terminal 2
Kota Kinabalu International Airport
Sambil menunggu antrian di meja imigrasi, tidak sengaja saya membaca peraturan bahwa turis tidak boleh membawa uang tunai lebih dari 1.000 ringgit. Hehh.. Saya pun mencoba menghitung berapa uang yang saya bawa. Maklum  biaya buat naik gunung aja 555 ringgit, belum termasuk biaya guide dan biaya masuk ke kawasan Gn. Kinabalu. Jadi saya memang bawa uang tunai agak banyak kali ini, karena tarik tunai di ATM luar negeri kurs nya lebih mahal plus biayanya juga mahal euy.. Untungnya tidak lebih dari 1.000 ringgit. Takutnya kalau lebih kan bisa disita sama petugas imigrasi. Untungnya pas giliran saya diperiksa, petugas imigrasi tidak bertanya apapun sama saya. Mungkin karena tengah malam kali yaa..
Pemeriksaan imigrasi di bandara Kinabalu
Begitu keluar dari bandara KK, saya pun celingak-celingak lagi mencari teman saya, Fiona, karena dia bilang mau menjemput saya di bandara. Bingung juga kalau dia tidak datang karena ini jam 1 malam lho. Sempat punya niat tidur di bandara juga sih. Tapi untungnya teman saya dari komunitas couchsurfing ini benar-benar datang menjemput saya. Senang deh bisa ketemu dia. :)

Saya pun diajak makan di sebuah tempat makan yang kawasannya mirip ruko (rumah toko) berlantai 2 dan 3. Sebelumnya dia memang sempat tanya mau makan apa, saya jawab saja, apa saja boleh karena saya suka mencicipi makanan baru di tempat yang baru. Menu tengah malam yang saya makan adalah makanan india, teh madras dan roti canai. Teh madras sebenarnya sama dengan teh tarik, teh dan susu. Bedanya cuma di cara penyajiannya. kalau teh tarik mesti dituang bolak-balik di 2 gelas, sedangkan teh madras tidak. Susu dan teh ditaruh di gelas yang sama namun tidak dicampur. Kalau mau minum, baru kita aduk pakai sendok atau sedotan supaya susu dan tehnya bercampur rata.
Menu makan malam
Teh Madras
Abis makan kita pun menuju ke rumahnya. Setelah sampai di rumahnya, saya pun mandi dan segera tidur, capek euy.. 
Keesokan paginya saya sudah bersiap-siap untuk jalan-jalan keliling KK. Sebelumnya kita sarapan dulu di sebuah restoran yang bernama Hajara Curry House.  Setelah  itu kita  menunggu sepupu saya yang akan datang ketemuan dengan saya. Namanya Wahyudi. Setelah yang ditunggu akhirnya datang juga, ngobrol sebentar sama dia, dan akhirnya saya memutuskan untuk ikut ke kota Sipitang untuk bertemu dengan pakde saya yang tinggal disana. Pengen ketemu dengan keluarga yang belum pernah saya lihat sebelumnya euy.. 

Saya dan Fiona segera balik ke rumahnya. Saya segera packing barang dan tidak lupa menitipkan uang kepada Fiona untuk pembayaran booking gunung Kinabalu utk tgl 11 Sept 2012. Setelah itu saya diantar ke daerah Bandaraya untuk naik transportasi umum ke Sipitang
Deretan kereta sewa (taksi) di Bandaraya
Dengan menggunakan kereta sewa a.k.a taksi seharga 25 RM, saya dan Wahyudi pun meluncur ke Sipitang jam 4 sore waktu setempat. Sekitar 2,5 jam kemudian, menjelang magrib, saya sampai di kota Sipitang. Kota ini terletak di pinggiran pantai. Mumpung lagi sunset, saya sempatkan memotret di salah satu dermaga kota Sipitang sambil menunggu sepupu saya mengambil barang di suatu tempat. 
Sunset di salah satu dermaga kota Sipitang
Jalanan menuju desa Ulu Sipitang
melewati perkebunan kelapa sawit
Setelah itu kita pun segera  berangkat menggunakan taksi.. lagi..  seharga 2 RM ke desa Ulu Sipitang. Desa ini terletak sekitar 20-30 menit dari kota Sipitang dan berada disekitar kawasan perkebunan kelapa sawit. Oohh.. ternyata di Malaysia juga ada perkebunan kelapa sawit toh.. kirain cuma ada di Indonesia.. hehehe..
Keluarga Pakde Zainal 
Ketemu dengan para sepupu dari Malaysia
untuk pertama kalinya
Akhirnya kesampaian juga niat bersilaturahim dengan keluarga pakde saya yang dari Malaysia. Senang dehh.. Apalagi pas tahu ternyata saya punya 3 orang keponakan yang lucu-lucu. Tambah happy deh! Mereka juga kayaknya takjub gitu melihat saya bisa datang kesana sendirian.. hehehe.. (lebay.com). Maklumlah, kita sama-sama baru pertama kali ketemu. Saya pun bermalam di sini dan ngobrol panjang lebar sampai ketiduran di depan TV bersama keponakan saya. hehehe.. 
Dua keponakan saya yang lucu
Pagi hari, atau nyaris siang yaa? soalnya udah jam 09.00 lewat waktu setempat, saya bangun dan bersiap mandi. Sama seperti desa di Indonesia, mandi di desa di Malaysia juga sama, di mata air. Rasanya segar euy.. Sudah lama juga tidak mandi di mata air seperti ini.
Salah satu sudut kota Sipitang
Setelah itu saya diajak jalan-jalan ke kota Sipitang untuk belanja dan makan siang disana.  kita makan di restoran Jimat di pinggir pantai sipitang. Saya mencoba menu spesial hari hari ini di restoran itu, Mie Kari Seafood. Rasanya? Yummy.. Enak banget!!
Jimat restoran
Mie Kari Seafood
Setelah itu saya berjalan-jalan di Esplanad Sipitang, wisata daerah pantai di Sipitang. Disana ada dermaga yang lebih rapi dan bersih dibandingkan yang saya lihat kemarin. Saya pun sibuk mengambil gambar disana-sini. 
Pemandangan di Esplanad Sipitang
Dua sepupu dan  keponakan saya
yang selalu menemani jalan-jalan
Setelah itu saya pun kembali ke rumah pakde saya dengan taksi dan bersiap-siap untuk balik ke kota Kinabalu. Sampai ketemu lagi di lain waktu ya, My Malaysian family! :) (EKW)

2 comments:

Popular Posts